[A/n; jadi niatnya tuh gue mau double update kemarin malem, tapi gara-gara sibuk sama hal yang lain, jadinya lupa dan baru sekarang gue update lagi. Gue pengen sih bisa fast update kaya waktu itu, tapi berhubung beberapa part lagi cerita ini tamat, jadinya malah kelimpungan sendiri ngeditnya WKWK. Semoga aja bisa beres sebelum gue mulai kuliah ya. Chiao! Happy reading fellas!]
Gabby POV
"Hey." Aku menoleh, melihat Steve yang baru saja datang. Aku menghela napas perlahan lalu kembali menoleh pada Shawn. Aku menatapnya lalu menggeleng, memberi tahu Shawn bahwa aku tidak mau melakukan terapi pasca kecelakaan. Ini bukan kecelakaan, ini kesengajaan.
"Ada apa?" Tanya Shawn lalu menunduk padaku. Aku kembali menggeleng dengan sedikit menoleh pada Steve. "Kau tidak mau melakukan terapi?" Aku mengangguk sebagai jawaban.
Shawn menghela napasnya lalu menoleh ke arah Steve yang sepertinya sedang menimbang perkataan Shawn. "Dia tidak mau melakukannya." Ucap Shawn.
Steve menatapku, keningnya berkerut. "Kenapa? Kau tidak suka?" Aku mengangguk sebagai jawaban.
"Setelah dia terbangun kemarin sore, keadaannya cukup buruk. Dia seperti kesakitan." Aku senang karena Shawn bisa mengeluarkan isi pikiranku.
Steve menatap Shawn lalu kembali menatapku. "Memang seperti itu awalnya. Kau akan baik-baik saja bila terapinya berjalan lancar."
Aku menimbang perkataan Steve. Lalu menggerakan tanganku. Untungnya Steve memahami apa yang aku inginkan, karena dia segera mengeluarkan papan alfabet dan menyimpannya di depan tanganku.
"Okay, I'll do it as long as Shawn stays here with me." Aku menatap Shawn sekilas lalu kembali menunjuk papan alfabet. "And don't let me fall asleep." Kurasakan Shawn mengelus puncak kepalaku perlahan, sedangkan Steve mencerna perkataanku.
"Kau tidak ingin tidur?" Tanya Steve, dan aku mengangguk. "Kenapa?"
Aku kembali menunjuk alfabet dengan perlahan. "It hurts."
"Baiklah, bagaimana jika hari ini kita mengobrol saja?" Aku mengangguk lalu memejamkan mata sejenak kemudian kembali membuka mata. Menatap Steve dengan malas.
Steve membicarakan jalanan yang lumayan macet siang ini, mengatakan kalau dia hampir saja mati karena cuaca yang sangat terik. Rasanya aku ingin tertawa karena dia tidak sadar sedang bicara dengan orang yang nyaris mati seandainya aku memilih cara bunuh diri yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Reputation [S•M] [COMPLETED]
FanfictionBerawal dari sticky note, mereka saling mengenal. Shawn tidak peduli dengan reputasi yang dimiliki oleh Gabby, dia hanya peduli bahwa hatinya sudah jatuh tepat di depan loker yang penuh dengan kertas warna-warni. Shawn rela mengambil resiko sebanyak...