Shawn POV
Gab❤: 29 HARI MENDES. KAU DIMANA?
Gab❤: AKU AKAN MENCEKIK LEHERMU JIKA KAU TIDAK KEMARI SEKARANG JUGA.
Gab❤: ATAU MEMBUAT HICKEY DI SELURUH SUDUT LEHERMU.
Gab❤: NOTICE ME DUH.
Aku tertawa ketika melihat notification dari Gabby. Astaga, aku tidak menyangka kalau dia begitu galak ketika merindukanku. Tapi sudah jelas aku akan menyukai bagian hickey.
"Ada apa?" Tanya Mr. Gertler yang ada di depanku.
"Ah, tidak. Tidak ada apa-apa, Mr. Gertler." Sahutku lalu kembali menyimpan ponsel ke dalam saku celana.
"Sudah kubilang santai saja, kita akan lebih sering bertemu daripada karantina." Aku tersenyum lalu mengangguk. Setelah jam makan siang, kami segera kembali bekerja. Membicarakan musik, dan aku mulai kembali berlatih.
Sudah dua bulan kehidupanku dan Gabby kembali berjalan lancar. Yah, maksudku kehidupan Gabby yang sudah semakin lancar. Karena aku jelas bahagia bila dia bahagia, dan tepat sebulan kemarin aku menandatangani kontrak bersama Island Records tanpa sepengetahuan Gabby. Dia hanya tahu kalau aku sedang fokus dalam tahun terakhirku di sekolah. Untunglah Gabby bukan tipe gadis yang kecanduan melihat media sosial. Meskipun aku tidak tahu mengapa akhir-akhir ini dia benci dengan ponsel.
Lusa semua pekerjaanku selesai. Aku sudah merekam beberapa lagu, dan juga melakukan berbagai macam latihan. Tidak ada salahnya bila aku pulang untuk bertemu dengan keluargaku dan yang pastinya bertemu Gabby. Aku sangat merindukan gadis itu.
Aku mencuri-curi waktu untuk membalas pesan Gabby ketika semua orang sedang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Aku: I'll see you soon.
Aku: The day after tommorow.
Aku: Love ya!
"Jadi kapan sesi photoshoot dimulai?" Tanyaku pada Adrew. Dia menoleh sekilas padaku, kemudian kembali membolak-balik kertas yang ada di atas pangkuannya.
"Minggu depan, kau bisa kan?" Andrew kembali menatapku setelah menemukan jadwal photoshoot lalu menandainya menggunakan pulpen.
"Tentu." Ponselku kembali bergetar, aku tersenyum melihat layar ponsel kemudian mengusap layar untuk membalasnya.
Gab❤: Fuck you, Mendes.
Aku: Ok, what time?
Gab❤: I mean i wanna slap you right in dat face. How can you think i will fucking with you?
Aku: Because you love me?
Gab❤: Ugh. I miss u so bad.
Aku: Wait for me, okay? Love u, hun.
•••
Gabby POV
"Hati-hati melangkah." Ryan memegangi tanganku perlahan selama aku melangkah memasuki sebuah cafe kecil. Aku tidak tahu kenapa seketika Ryan memintaku untuk makan di luar, padahal masakannya cukup untuk membuat perutku bahagia.
"Aku sudah bisa berjalan, Dad. Tenanglah." Sahutku sembari tertawa kecil. Sudah dua bulan berlalu dan Ryan masih saja khawatir tulangku belum kuat. Padahal hampir setiap hari kami berlatih di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Reputation [S•M] [COMPLETED]
FanfictionBerawal dari sticky note, mereka saling mengenal. Shawn tidak peduli dengan reputasi yang dimiliki oleh Gabby, dia hanya peduli bahwa hatinya sudah jatuh tepat di depan loker yang penuh dengan kertas warna-warni. Shawn rela mengambil resiko sebanyak...