Cakka masuk kekelas dan duduk di sebelah Alvin yang menjadi teman sebangkunya sambil merangkul pundak Alvin."Hai brow... gimana nanti siang usai pulang sekolah jadi ngumpul di tempat biasa gk" ucap Cakka.
"Jadilah brow... gimana sih loe"jawab Alvin antusias.
"Kka.... kayaknya tu si Iren naksir deh sama loe" bisik Alvin.
Cakka langsung menoleh dan tersenyum ke arah Iren dan membuat Iren semakin mabuk kepayang.
"Tu..lihat kan loe, bener kan yang gue omongin" bisik Alvin.
Cakka tak menjawab justru Cakka hanya tersenyum.
"Gabriel kemana" tanya Cakka pada Rio.
"Gak tau... kemana tu anak" jawab Rio.
Tak lama kemudian bel pulang berbunyi dan membuat semua seisi sekolah bernafas lega karena otaknya sudah tidak dipaksa lagi untuk memikirkan pelajaran.
*************
Shilla dan ketiga sahabatnya buru buru membereskan buku bukunya dan langsung berlari keluar kelas menuju pintu gerbang, karena mereka mau mampir ke toko buku yang tak jauh dari tempat sekolahnya.
Setelah memilih milih novel yang mau dibelinya. Mereka langsung membayar ke kasir."Mampir ke cafe biasa yuukk" ajak Shilla kepada ketiga sahabatnya.
"Lets go" jawab ketiganya sambil tersenyum dengan semangat yang tinggi, karena mereka tahu kalau Shilla pasti akan menraktir es cream.
Tak memerlukan waktu lama karena cafe itu tepat bersebelahan dengan toko buku. Setiba di cafe Shilla dan ketiga sahabatnya langsung mengambil tempat duduk, dan langsung memesan es cream kesukaan masing masing. Saat tak sengaja Shilla menangkap sosok Cakka bersama teman temannya.
"Vi...via...loe lihat tu Cakka yang sok kegantengan itu, ternyata itu pacarnya" ucap Shilla sambil menunjuk Cakka dengan dagu, dan membuat ketiga sahabatnya menoleh ke arah Cakka.
"Oh my good Shill"jawab Sivia melotot.
"Kenapa Vi" tanya Pricill.
"Kalian tahu gak, tu cewek mantan pacarnya sepupu gue" jawab Sivia dengan sorot mata tak suka pada cewek tersebut.
"Beneran loe" teriak ketiganya tanpa sadar telah membuat semua penghuni cafe yang mendengarnya langsung menatap ke arah mereka.
"Iya... gue beneran, dan kalian tahu gak...??? tu cewek murahan udah beberapa kali ketahuan selingkuh tapi tetepa aja gak ngakuin, lama kelamaan sepupu gue muak dengan sifatnya itu, makanya tu cewek diputusin, tapi tu cewek sebenernya gk mau diputusin" cerita Sivia dengan menggebu gebu dan di anggukki oleh ketiga sahabatnya itu.
"Kasihan ya Cakka punya cewek kayak gitu" ucap Ify tiba tiba sambil memandang Cakka dari kejauhan.
"Biar tahu rasa" jawab Shilla dengan senyum devilnya, dan membuat ketiga sahabatnya langsung menatapnya.
"Ngapain kalian natap gue kayak gitu" ucap Shilla.
"Apa loe masih suka ya Shil.. sama Cakka" tanya Ify dengan polosnya.
"What.!! Suka..!! Sama cowok playboy kayak gitu" jawab Shilla dengan sorot mata penuh kebencian.
"Sudah sudah... ngapain sih malah ngomongin Cakka" ucap Pricill menengahi. Karena Pricill menyadari raut wajah Shilla yang sudah seperti srigala yang ingin memangsa.
Tak sengaja Cakka menoleh dan melihat sosok Shilla yang juga telah menatapnya dengan amarah yang sudah membara. Cakka yang menyadari itu tak mau ambil pusing, justru Cakka terlihat cuek, sombong dan tak peduli dengan tatapan Shilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada CINTA Dalam BENCI
Teen FictionCakka Andrean adalah cowok idola di SMA NUSANTARA. Cakka yang terkenal dengan ketampanannya membuat semua teman teman ceweknya terpesona melihatnya. Cewek siapa yang tidak terpesona saat bertemu Cakka. Apalagi dengan ketajirannya. Ashilla Anastasya...