Part 15

1.6K 47 2
                                    


Di dalam kamarnya Shilla belum juga bisa memejamkan matanya. Shilla masih terbayang bayang kejadian tadi waktu menjenguk Cakka di rumah sakit. Shilla tanpa sadar mengukir senyum dibibir mungilnya.

"Gue kenapa ni..? Apa otak gue lagi miring ni..." gumam Shilla sambil menimpuk kepalanya sendiri dengan bantal. Kemudian Shilla merebahkan tubuhnya ke atas kasur empuknya dan menutup matanya dengan bantal.   Tak lama kemudian Shilla bangun lagi dan memukul mukul kepalanya lagi dengan bantal.

"Gue gak boleh seperti ini, gue harus bisa menepis bayangan wajah Cakka dari otak gue, bisa bisa gue jadi gila" gerutu Shilla pada dirinya sendiri.

"Shilla....loe pasti bisa, gue yakin loe pasti bisa" ucap Shilla pada dirinya sendiri dan meyakinkan dirinya untuk bisa menepis bayangan wajah Cakka dari otaknya.

Shilla menatap lurus kedepan dan menarik nafas dan kemudian mengeluarkannya pelan pelan. Shilla berusaha untuk menenangkan hatinya yang gelisah karena Cakka. Shillq merebahkan tubuhnya kembali di atas kasurnya dan menutup matanya lagi dengan bantal hingga akhirnya Shilla pun tertidur lelap dan mulai masuk dalam dunia mimpinya.

***

Pagi yang cerah telah membangunkan Cakka dari tidurnya, Cakka berusaha bangun dari berbaringnya sambil memegang kepalanya yang tiba tiba terasa nyeri.

"Kepala gue sakit banget" Cakka memegangi kepalanya dengan kedua tangannya untuk menahan rasa sakitnya.

"Cakka, kamu kenapa sayang..?" Tanya mamanya yang baru saja datang habis membeli makanan buat Cakka. Mamanya sangat khawatir melihat Cakka yang tiba tiba bangun sambil memegangi kepalanya.

"Kepala Cakka sakit Ma..." jawab Cakka menahan sakitnya.

"Mama panggilin dokter dulu.. sayang" ucap Mama Cakka kemudian meninggalkan Cakka sendiri dalam kamarnya.

"Kenapa tiba tiba kepala gue sakit banget" Cakka semakin kesakitan dan berusaha mati matian untuk menahan rasa sakitnya.

Mamanya datang dengan dokter yang menangani Cakka. Dokter langsung memeriksa Cakka dan menyuntikkan obat kedalam tubuh Cakka, hanya beberapa menit saja Dokter memeriksa keadaan Cakka.

"Ibuk gak usah khawatir, rasa sakit yang di alami anak ibuk cumak sebentar karena obat yang di berikan pada tubuh anak ibuk sudah mulai bekerja, sebentar lagi rasa sakit itu akan hilang" terang dokter pada mama Cakka yang sudah khawatir banget dengan Cakka.

"Makasih ya dok" ucap mama Cakka dan di balas dengan anggukkan kepala oleh dokter. Kemudian dokter pergi meninggalkan kamar Cakka.

"Cakka... kamu gak papa sayang" tanya mama khawatir dengan mengelus puncak kepala Cakka.

"Cakka gk papa ma" jawab Cakka dengan wajahnya yang pucat.

"Ya sudah... sekarang kamu istirahat dulu" ucap Mama sambil menarik selimut Cakka sampai perut.

Cakka perlahan lahan mulai memejamkan matanya dan tak membutuhkan waktu lama Cakka pun langsung terbang dalam alam mimpinya. Mamanya menatap Cakka dengan tatapan yang sendu. Tak henti hentinya mamanya mengelus ngelus puncak kepalanya dengan penuh kasih sayang.

"Cakka... anak mama tersayang, cepat sembuh ya nak" ucap Mamanya sambil mencium kening Cakka kemudian menatap Cakka dengan tersenyum.

***

"Shill...loe mau kemana..?" Tanya Debo.

Shilla yang mendengar namanya di panggil, Shilla langsung menoleh dan menatap sepupunya itu.

"Gue mau ke rumah sakit" jawab Shilla.

"Mau jenguk Cakka" tanya Debo.

Shilla mengganggukkan kepalanya.

Ada CINTA Dalam BENCI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang