Part 16

1.4K 35 0
                                    

Cakka bangkit dari ranjangnya dengan memegang kantong infus di tangan kirinya. Caka mulai berjalan dengan langkahnya yang pelan pelan dengan menahan kepalanya yang masih terasa sakit.

"Cakka....kamu mau ngapain" tanya mamanya yang tiba tiba masuk ke kamar Cakka dan langsung mendekati Cakka dengan membantu Cakka berjalan menuju ranjangnya lagi.

"Cakka bosen ma dikamar terus, Cakka pengen jalan"jawab Cakka sambil duduk di ranjangnya dengan bantuan mamanya.

"Tapi kamu belum sembuh sayang.... luka di kepalamu masih..........." ucapan mamanya terpotong dengan suara Hp Cakka.

"Bentar Ma... Cakka angkat telfon dulu" ucap Cakka kemudian jarinya menggeser tanda hijau di dalam layar Hp nya.

"Iya Ren..ada apa..?"tanya Cakka di telfon.

"Maaf ya Kka... gue gak bisa jenguk, gue sama keluarga selama 1 minggu di luar negeri, ada acara keluarga di sana. Gue minta maaf banget ya" terang Iren dengan nada penuh permohonan maaf.

"Iya gak papa" jawab Cakka.

"Thanks ya.." ucap Iren di seberang.

"Iya.." jawab Cakka kemudian telfon di matiin.

"Cakka.. pokokny kamu gak boleh keluar dari kamar" ucap Mamanya.

"Iya ya ma..." jawab Cakka sambil berbaring lagi di ranjangnya dengan hati yang dongkol, dan Mamanya tersenyum menatap Cakka.

"Cakka..." panggil ketiga sahabat Cakka yang tiba tiba nongol dari balik pintu sambil nyengir.

"Kalian, bikin gue jantungan" ucap Cakka dengan memasang wajah marahnya kepada ketiga sahabatnya yang sekarang berdiri di sampingnya dengan cengengesan.

"Hai tante.." sapa ketiga Sahabat Cakka sambil tersenyum.

"Hai juga " jawab mama Cakka tersenyum.

"Kalau gitu, tante titip Cakka dulu ya, tante ada keperluan sedikit" sambung mamanya Cakka sambil menatap ketiga sahabat Cakka.

"Siap Tante" jawab ketiganya kompak sambil hormat, dan itu membuat mamanya Cakka tertawa.

"Makasih ya..." ucap mama Cakka.

"Sayang... mama ke kantor dulu ya, cepet sembuh" ucap mama Cakka dengan mencium kening Cakka.

"Iya ma.... hati hati" jawab Cakka tersenyum.

Setelah kepergian mamanya Cakka ketiga sahabatnya mulai bercerita panjang lebar selama di sekolah tanpa Cakka.

Cakka tertawa melihat tingkah ketiga sahabatnya yang memeragakan waktu Pak Jamal guru Agama marah di kelas karena ulah ketiga sahabatnya yang malah tidur di waktu Pak Jamal menyuruhnya menghafalkan surat surat pendek beserta artinya.

"Kalian parah banget.....awas kena karma baru tahu rasa" ucap Cakka setelah tawanya reda.

"Kita kan ngantuk, ya gk salah kalau ketiduran" jawab Alvin sambil cengengesan.

Cakka dan ketiga sahabatnya pun saling bercanda dan tertawa bersama, membuat Cakka mengurangi kebosanannya selama di rawat di rumah sakit.

***

Shilla yang sedang duduk melamun di kursi taman belakang rumahnya. Tidak menyadari ada seseorang yang menghampirinya.

"Shill...kenapa loe..?"tanya Debo yang berhasil membuyarkan lamunannya.

"Gak kenapa napa" jawab Shilla sambil menatap Debo, dan membuat Debo menatapnya dengan kening berkerut.

"Beneran ni.. gak ada apa apa..?" Tanya Debo.

Ada CINTA Dalam BENCI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang