Shilla duduk di kursi perpustakaan dengan buku di depannya yang di bolak balik gak pasti.
"Kenapa sih gue, mikirin dia" gumam Shilla.
"Mending loe jujur aja sama dia" ucap Priscill yang tiba tiba datang bersama Sivia dan juga Ify.
"Apa an sih" gerutu Shilla menatap ketiga sahabatnya dengan cemberut.
"Kita tahu kok Shill apa yang loe rasain dulu" ucap Ify dan langsung dianggukki oleh kedua sahabatnya yaitu Priscill dan Sivia.
Shilla tidak menjawab Shilla hanya diam dan menatap ketiga sahabatnya yang juga menatapnya.
***
"Apa yang harus gue lakuin, gue bingung" gumam Cakka sembari melamun di di dalam kelas.
"Woi..!!! Kenapa loe.." Cakka yang dikagetkan oleh ketiga sahabatnya.
Cakka langsung memberi hadiah tatapan membunuh kepada ketiga sahabatnya yang justru membalasnya dengan cengiran tanpa dosa, hal itu membuat Cakka ingin memakan ketiga sahabatnya itu saat ini juga.
" kenapa loe..? nglamun mulu kita perhatiin dari tadi" ucap Rio menatap Cakka.
"sotoy loe.!" jawab Cakka.
" udah lah Kka, loe gak usah ngelak, kita tahu kalau loe ngelamunin Shilla " tandas gabriel dan membuat Cakka menghela nafas berat.
"Mending loe jujur aja sama Shilla soal perasaan loe" ucap Alvin to the point sambil menepuk pundak Cakka.
"apa sih yang kalian pikirin..!! kalian itu salah sangka sama gue, siapa juga yang ngelamunin soal Shilla, otak kalian yang sudah pada sotoy itu perlu di restart biar pada normal kembali" elak Cakka pada ketiga sahabatnya kemudian bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan kelas, membuat ketiga sahabatnya menggeleng gelengkan kepalanya.
"emang dasar tu Cakka" gumam gabriel.
*******
"Cakka.."panggil Iren yang langsung menghampiri Cakka tepat di depan Cakka membuat Cakka malas.
"mau kemana..?" tanya Iren dengan senyum manisnya.
" perpus " jawab Cakka singkat sambil melangkahkan kakinya menuju perpus.
"gue ikut ya" ucap Iren yang langsung ikut melangkahkan kakinya menuju perpus, tanpa persetujuan dari Cakka.
bruuukkk
"kalau jalan pakek mata dong..!!"bentak Iren.
gadis yang di tabrak Iren dengan setumpuk buku yang berhamburan jatuh di lantai , reflek langsung mendongakkan wajahnya karena bentakkan Iren.
"Shilla.." ucap Cakka.
"loe yang main nylonong aja, gak pakek mata" bentak Shilla sambil menunjuk muka Iren Dengan jari telunjukknya.
"loe itu.....
"diem..!" bentak Cakka pada Iren yang belum selesai mengolok ngolok Shilla, hal itu membuat Iren semakin dongkol dan marah karena Cakka malah membentakknya, Cakka justru malah membela Shilla.
Shilla yang mendengar bentakkan Cakka pada Iren membuat Shilla mengalihkan tatapannya ke arah Cakka yang wajah nya terlihat merah karena menahan marah.
"Loe kok malah belain dia sih" ucap Iren menatap Cakka dengan menahan emosinya.
"sekarang loe pergi dari tempat ini" perintah Cakka dengan wajah yang penuh amarah. Iren yang mendengarnya langsung pergi dengan hati yang sakit dan marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada CINTA Dalam BENCI
Teen FictionCakka Andrean adalah cowok idola di SMA NUSANTARA. Cakka yang terkenal dengan ketampanannya membuat semua teman teman ceweknya terpesona melihatnya. Cewek siapa yang tidak terpesona saat bertemu Cakka. Apalagi dengan ketajirannya. Ashilla Anastasya...