Part 19

1.4K 46 3
                                    


"Shill..." panggil Debo dari luar kamar Shilla sambil mengetuk ngetuk pintu kamar Shilla.

Shilla yang mendengar namanya di panggil sepupunya, dengan langkah berat Shilla menuju pintu kamarnya.

"Apa..?"tanya Shilla malas ketika membuka pintu dan langsung menampakkan sepupunya yang tanpa ada dosa sama sekali terhadapnya karena sudah mengganggu istirahatnya.

"Ayo ikut gue" ucap Debo sambil menarik tangan Shilla menuruni anak tangga satu per satu.

"Ada apa sih..?" Tanya Shilla jengkel karena di tarik tarik sepupunya tanpa ada penjelasan.

Saat tiba di ruang tamu baru Debo melepaskan tangan Shilla dan saat itu juga bola mata Shilla seperti mau melompat keluar.

"Loe...?" Ucap Shilla sambil menunjuk Cakka dengan membelalakkan matanya.Berbeda dengan Cakka yang terlihat cuek dan santai.

"Ngapain loe kesini.." tanya Shilla tajam.

Cakka tidak menjawabnya, justru Cakka malah mengalihkan pandangannya ke arah lain, pura pura tidak mendengar pertanyaan Shilla, hal itu membuat emosi Shilla semakin memuncak.

"Shilla...."panggil mama Cakka yang tiba tiba datang dari ruang keluarga bersama mama Shilla.

"Tante..." ucap Shilla kikuk.

Mama Cakka langsung menghampiri Shilla dan mengelus puncak kepala Shilla sambil tersenyum.

"Kamu pasti kaget ya...? Tiba tiba Tante dan Cakka datang ke sini.." ucap Mama Cakka sambil menatap Shilla.

Shilla hanya tersenyum kikuk saat mendengar ucapan mama Cakka.

"Tante kok gk ngabarin Shilla dulu kalau mau kerumah." Ucap Shilla menatap mama Cakka.

"Tante sengaja mau ngasih kejutan buat kamu sayang" jawab mama Cakka sambil tersenyum.

"Oh ya... kamu kenapa kok gk pernah lagi main ke rumah..?" Tanya mama Cakka pada Shilla.

Deg.

Jantung Shilla seolah olah mau copot dari rongganya, Shilla tidak menyangka mamanya Cakka akan menanyakan hal itu. Pertanyaan itu sungguh membuat hati Shilla sakit. Begitu juga dengan Cakka saat mendengar pertanyaan mamanya yang dilontarkan untuk Shilla membuatnya membeku. Cakka juga tidak akan mengira mamanya bertanya soal itu. Debo yang menyadari akan keterbekuan Shilla dan Cakka, sekilas langsung muncul ide di dalam otaknya.

"Kenapa loe...?"bisik Debo sambil menyonggol lengan Cakka yang di sebelahnya.

"Apanya...?" Cakka malah balas tanya sambil menatap Debo yang sekarang sedang menatapnya dengan tersenyum.

"Hati loe"jawab Debo enteng, membuat Wajah Cakka berubah merah seperti udang rebus dan itu membuat Debo manahan tawa.

"Loe tahu gak..? Saat ini wajah loe kayak apa..?" Bisik Debo di telinga Cakka dan membua Cakka menahan malu pada Debo.

"Sotoy loe" elak Cakka.

Debo yang mendengarnya hanya tersenyum.

"Sayang.. kamu kenapa...? Kok malah diem" tanya mama Shilla yang menyadari putrinya yang membeku.

"Emmz.. gak kenapa napa kok ma" jawab Shilla gugup sambil pura pura tersenyum menatap mamanya dan juga mamanya Cakka.

"Besok besok deh Tan, Insya Allah Shilla main ke rumah" ucap Shilla menatap mama Cakka, dan di jawab oleh mama Cakka dengan anggukkan kepala dan tersenyum.

Sudah 1 jam Cakka dan mamanya di rumah Shilla. Dua keluarga itu saling berbincang bincang. Begitu juga dengan Shilla walaupun sering jadi pendengar dan jarang mengeluarkan suara, karena Shilla lebih memilih diam, kadang kadang Shilla melirik ke arah Cakka yang sedang bercanda dan tertawa bersama bersama Debo. Tapi sialnya saat Shilla melirik lagi ke arah Cakka saat itu juga ketangkap basah oleh Cakka membuat Shilla terlonjak kaget dan langsung mengalihkan pandangan ke tempat laim, jantung Shilla berdetak lebih cepat dari biasanya. Shilla menghela nafas berat.

Ada CINTA Dalam BENCI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang