Part 4

1.6K 46 1
                                    


Shilla yang sedang sibuk membereskan buku bukunya yang berserakan di atas meja, tiba tiba di kagetkan dengan ketiga sahabatnya.

"Shill.... kekantin yuk, laper ni" ucap Sivia.

"Iya..ya bentar, gue lagi beresin buku ni" jawab Shilla.

"Kita bantuan deh" sahut Priscill sambil membantu Shilla.

"Selesai" ucap Sivia.

Shilla dan ketiga sahabatnya beriringan ke kantin saat di persimpangan tak sengaja bertemu Cakka dan Iren. Dan tak sengaja Ify menabrak Iren.

"Kalau jalan pakek mata dong" bentak Iren.

"Gue gak sengaja tahu" jawab Ify cemberut.

"Jadi loe gak usah bentak bentak sahabat gue" ucap Shilla tajam dan itu membuat Iren semakin marah.

"Kenapa loe yang nyolot" sergah Iren.

"Kenapa" tantang Shilla dengan bertolak pinggang.

"Kenapa loe yang marah" ucap Cakka menatap Shilla dengan tajam.

"Terserah gue" bentak Shilla.

"Loe itu..."ucap Cakka menggantung.

"Gue apa.... hah...!!!!" Bentak Shilla semakin menjadi.

"Kenapa diem..!!!" Lanjut Shilla dengan kemarahannya.

Cakka hanya diam dan menatap Shilla dengan sorot mata penuh kebencian dan kemarahan. Dada Cakka naik turun karena menahan amarahnya, kedua tangan nya mengepal dan rahangnya mengeras. Begitu juga dengan Shilla yang tak mau kalah Shilla menatap tatapan itu dengan penuh tantangan seperti nyala api yang siap membakar apa yang ada di dekatnya. Ketiga sahabat Shilla yang menyadari keadaan yang semakin memburuk, berusaha menarik Shilla menjauh dari Cakka, karena ketiga Sahabat Shilla tahu tentang masa lalu antara Shilla dan Cakka, ketiga Sahabat Shilla gak mau Shilla dan Cakka berantem di sini karena saat ini mereka sudah menjadi bahan tontonan.

"Shill..udah Shil" ucap Sivia sambil memegang tangan Shilla.

Begitu juga dengan Ify dan Priscill langsung menarik tangan Shilla.
Ketiganya mengajak Shilla pergi dari tempat itu.

"Kka..... loe gak papa" tanya Iren karena menyadari Sikap Cakka yang tiba tiba berubah dratis seperti tadi.

"Iya..gue gak papa" jawab Cakka berusaha menenangkan hatinya.

"Yuk.." ajak Iren sambil menggandeng tangan Cakka.

Cakka hanya senyum walaupun senyum itu hanya terlihat samar.

*******************

"Teetttt.....teeettt...." bel pulang telah berbunyi nyaring memenuhi gedung sekolah SMA NUSANTARA.

Cakka dan Iren keluar dari kelas dengan bergandengan tangan dan saling tersenyum.

"Vin...vin....loe ngrasa ada yang aneh gak sama mereka" bisik Rio

"Iya.. Yo, gue juga menangkap sesuatu yang aneh" sahut Alvin.

"Hay gays.." sapa Rio pada Cakka dan Iren.

"Kayaknya ada yang baru jadian ni..??" Kok diem diem" cerocos Alvin sambil meliri ke arah Cakka.

"Gak ada traktirannya ni..?" Gabriel ikut nimbrug sambil mengedipkan matanya ke arah Cakka.

"Ocey..ocey, gue traktir di tempat biasa" jawab Cakka

"Siiippp" sahut ketiga sahabat Cakka sambil menyunggingkan senyum kemenangannya.

Ada CINTA Dalam BENCI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang