Part 5

1.6K 45 0
                                    


Minggu pagi yang cerah telah membangunkan Shilla dari alam mimpinya. Shilla langsung mandi karena jam sudah menunjukkan angka 09.00 pagi. Setelah siap dan berpakaian rapi Shilla langsung meninggalkan kamar dan menuruni anak tangga satu per satu menuju ruang tengah atau ruang keluarga. Disana ada Papa dan Mamanya yang sedang duduk santai berdua.

"Pa... Ma.... Shilla keluar dulu ya" izin Shilla pada kedua orang tuanya sambil mencium tangan keduanya.

Papa Shilla mengangguk dan tersenyum.

"Iya....sayang... hati hati" jawab mama Shilla sambil mengusap puncak kepala Shilla.

"Iya Ma..." jawab Shilla tersenyum, dan kemudian langsung meninggalkan ruang keluarga dan melangkkah kan kaki keluar rumah.

*************

Di cafe tempat biasa Cakka sedang duduk di kursi bersama Debo karena hari ini Debo telah berjanji akan menraktirnya. Mereka saling berbincang bincang dengan saling meledek satu sama lain.

"Pacar loe siapa sekarang" tanya Debo.

"Kepo" jawab Cakka sambil nyengir.

"Siapa tahu loe sekarang lagi ngenes" ledek Debo.

"Penghinaan itu namanya" sahut Cakka.

"Kan gue cuma ngomong siapa tahu" balas Debo.

Keduanya saling tertawa dan meledek.

"Cakka" sapa Alvin sambil menepuk pundak Cakka dan membuat Cakka menoleh ke arah suara tersebut.

Alvin yang datang bersama Rio dan Gabriel tak sengaja melihat Cakka dan seseorang. Mereka langsung menghampirinya.

"Hai kalian....." jawab Cakka sambil tos gaya cowok.

"Kenalin ini teman teman ku Kak" ucap Cakka pada Debo untuk memperkenalkan teman temannya.

Mereka saling jabat tangan memperkenalkan satu per satu namanya.

"Senang bisa kenal kalian" jawab Debo tersenyum.

"Ya udah..gue tinggal dulu ya.... gue ada keperluan" ucap Debo pamit kepada Cakka dan ketiga sahabat Cakka yang baru dikenal Debo.

"Ocey...hati hati" jawab Cakka tersenyum dan juga ketiga Sahabatnya.

"Tumben loe gak jalan sama Iren" tanya Rio.

"Iren ada acara sama nyokapnya" jawab Cakka.

"Gue ke toilet bentar" ucap Cakka berdiri dan meninggalkan kursinya.

Saat Cakka keluar dari toilet dan lagi lagi takdir yang mempertemukannya.

"Bruukkk"

"Maaf mas gue gk sengaja" ucap Shilla tidak tahu siapa yang telah di tabraknya. Karena Shilla yang lagi sibuk nyari Hp nya yang berbunyi di dalam tasnya sambil berjalan.

"Makanya kalau jalan itu pakek mata" bentak Cakka.

Shilla langsung mendongakkan wajahnya dan terkejut saat itu juga.

"Loe...." ucap Shilla melotot.

"Apa..??" Tantang Cakka dengan melotot.

"Loe emang gak punya hati, gak punya perasaan, sok ganteng, sok cool loe, dasar playboy loe" cerca Shilla dengan kemarahan yang berapi api.

"Dasar cewek jaim gak tahu diri, loe fikir loe siapa..?? Berani beraninya loe caci gue, dan asal loe tahu loe gk berhak mencaci gue" bentak Cakka sambil menunjuk muka Shilla dengan jari telunjuknya.

Shilla tak menjawab shilla hanya bisa menyimpan kemarahannya yang membuat tubuhnya seperti kebakar. Shilla menatap tepat di manik mata Cakka dengan penuh kemarahan dan juga kebencian. Keduanya saling tatap hingga beberapa detik. Kemudian Cakka meninggalkan Shilla.

Ada CINTA Dalam BENCI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang