Kedua

3.6K 299 9
                                    

Kini Veranda sedang duduk dibangku dia menunggu bel masuk.
"Eh Ve tumben sendiri aja, pacar lo mana dah ? " tanya seorang teman Veranda yang menanyakan keberadaan Kinal, sudah menjadi rahasia umum kalau Kinal dan Veranda begitu dekat sehingga tak jarang orang mengira kalau mereka berpacaran padahal mereka hanya seorang sahabat dan belum berpacaran mungkin suatu saat nanti mungkin.

"Biasa, rapat osis gitu, gak penting banget kan " jawab Ve tanpa mengalihkan pandangannya

"yaelah tuh anak masih aja mau-mauan ngurusin begitu ya, dan ngebiarin bidadari bumi kesepian gini uch uch " ledek seorang teman Veranda yang sekarang sedang duduk disamping Veranda sambil menampakan ekpresi yang begitu menjengkelkan untuk Veranda.
Ve hanya mendelik malas melihat temannya itu

"Paan sih Je gk lucu tau "

"Hahahah becanda bidadari gitu aja marah " jawab teman Ve itu yang tak lain adalah jeje atau Jessica Vania.

Jeje ini adalah teman Veranda dan Kinal juga dismp dulu jadi tak aneh jika Jeje pun mengenal baik Kinal , meski tak pernah satu kelas dengan Kinal tapi Jeje cukup mengenalnya.
Gimana dia tidak mau mengenal Kinal, setiap dia pergi dengan Veranda pasti ada Kinal.

Veranda dan Kinal memang berada disatu sekolah yang sama namun Ve dan Kinal tidak ada dalam satu kelas yang sama, bukan karna mereka berada di jurusan berbeda, Veranda dan Kinal sepakat untuk mengambil IPA namun keberuntungan memang tidak ada dipihak mereka sudah tahun kedua disekolah ini mereka tidak pernah berada di kelas yang sama, namun hal itu tidak menjadikan hubungan mereka merenggang, mereka akan selalu mengerjakan tugas bersama berangkat bersama bahkan pulang bersama, bahkan jika salah satu diantara mereka harus pulang lebih lama mereka akan setia menunggu hanya untuk pulang bersama. Indah bukan bersahabatan mereka.

Teeeettttt ..suara bell terakhir menandakan berakhir juga kegiatan sekolah untuk hari ini.
Veranda yang sejak tadi sudah tidak tahan ingin bertemu Kinal dia segera keluar kelas dengan tergesa-gesa dan kini dia sudah berdiri dengan anggun didepan kelas kinal.
Ve yang dikenal sebagai primadona sekolah ini cukup menjadi pusat perhatian, padahal Ve tidak sedang melakukan apa-apa, dia hanya sedang berdiri sambil mengotak ngatik hapenya hanya untuk menyibukan dirinya sendiri.
Sapaan dan pujian yang dilontarkan orang-orang yang melewati nya hanya dia jawab dengan senyuman simpulnyaa bahkan kadang dia megerang kesal jika sudah begitu ilfil dengan laki-laki yang terlalu berlebihan untuk mencuri perhatiannya.
"Gak penting banget deh, kalau bukan karna kinal males banget gw disini " begitu batin ve berbicara.

Sudah hampir 25 menit Veranda menunggu Kinal didepan kelasnya tapi yang ditunggu tak kunjung menampakan batang hidungnya.

" ahh kinal ngapain sih dikelas lama banget "
Veeranda sudah cukup kesal menunggu kinal yang tak kunjung keluar .

Tiba-tiba suara gesekan lantai yang beradu dengan sepasang sepatu membuat Ve berbalik dan
"Ve maap yah tadi aku disuruh ngoreksi hasil ulangan hari ini sama bu meta jadi baru bisa keluar deh maap yah " sesal Kinal dengan wajah yang dibuat sesendu mungkin.

"Hmm ya ya , beda emang kalau ketua kelas "

"ih bukan gitu Veranda, masa iya aku disuruh sama guru gak mau "

"Iyaiya Kinal, yaudah kita pulang sekarang "
Ve berlalu begitu saja meninggalkan Kinal yang masih diam merutuki semua kesalahan nya hari ini.
Sadar tidak ada pergerakan dibelakangnya ve berhenti dan berbalik
"lo mau diem disitu aja gk mau balik ? "

"Aku gak mau pulang kalau kamu masih marah sama aku " Kinal menundukan kepalanya, sunggu dia sangat menyesal .

Veranda yang melihat itu jadi tidak tega meneruskan aksi ngambeknya terhadap kinal , sekarang ve terlihat berjalan mendekati Kinal
Saat sudah tiba didepan Kinal, Ve mengambil tangan Kinal dan dia genggam tangan itu dan menariknya dengan lembut.
" ayo pulang, aku gk marah sama kamu "

Diperlakukan seperti itu hati kinal langsung mencolos bahagia setidaknya Veranda sudah mengunakan kata "aku kamu " lagi itu bertanda dia sudah benar-benar memafkan Kinal.
Dengan pasrah Kinal berjalan mengikuti Veranda dengan tangan yang saling menggenggam dan Kinal berada dibelakang Veranda, dipandang tangan yang kini sedang digenggam Ve , dan Kinal tersenyum ini membahagiakan, mungkin seperti itu batin Kinal berkata .

Veranda yang tadi pagi membawa mobil sengaja menyuruh supirnya untuk membawa mobilnya pulang dan memilih pulang bersama Kinal yang hanya menggunakan sepeda motor namun bagi Veranda itu lebih menyenangkan .

Kini keduanya sudah berada ditempat parkir, Veranda yang sadar kalau sedari tadi mereka saling bergandengan tangan kini melepaskan tangan Kinal dengan rasa ah ntahlah dia lupa kalau sepanjang jalan tadi dia menggandeng tangan Kinal.
Kinal yang sedari tadi memperhatikan Ve melamun dia langsung memasangkan helm untuk Ve .
"Eh " Ve tersentak ketika wajah Kinal sudah berada didekatnya.
mata mereka sempat bertemu namun dengan cepat Kinal mengalihkan pandangannya dan sudah siap untuk menjalankan motornya .

"Kamu mau diem disitu aja atau mau ikut aku pulang ve ?" Kejadian ini seperti dejavu bagi keduanya.

Suara Kinal membuyarkan semua lamunan Ve, yang sebenarnya kini keduanya sedang menetralisirkan ritme jantung masing-masing.

Ve langsung duduk manis dibelakang Kinal dengan wajah yang bersemu merah , untung saja Kinal tidak melihatnya, padahal keadaan Kinal tidak jauh berbeda dari Ve .

Keduanya sudah berada didepan rumah Veranda .
Ve turun dari motor Kinal dan kinal berbalik menghadap Ve yang berdiri disamping Kinal , tanpa obrolan atau basi-basi seperti biasanya Kinal melepaskan helm yang tadi dipakai Ve .
"Emm Ve aku pulang dulu ya, besok aku jemput kamu "
Dengan nada sedikit canggung ntahlah mungkin karna kejadian diparkiran tadi membuat mereka sedikit kikuk ntah apa yang sebenarnya mereka pikirakan sehingga menjadi canggung seperti ini.

Ve hanya menjawab pertanyaan kinal dengan anggukan dan senyuman bidadarinya itu. Kinal sempat tertegun akan keindahan tuhan ini tapi dia segera kendalikan dan melajukan motornya meninggalkan rumah Veranda .
Veranda masih berdiri didepan pagar rumahnya sampai motor Kinal tidak terlihat lagi baru dia bergegas masuk kedalam rumahnya , namun sebelum masuk rumahnya veranda sempat tersenyum dan kemudian menggelengkan kepalanya .

TBC :))
#TeamVeNalID

Suzukake Nanchara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang