Kesepuluh (Cemburu)

2.3K 244 16
                                    


Yona dan Kinal masih berada didalam perpustakan.

"Nal tadi bukannya Veranda?"

"Heem"

"Kok pergi gitu aja? Biasanya dia langsung narik lo kalau liat lo lagi sama gw"

Kinal hanya menggidikan bahunya tanda dia pun tidak tau kenapa sikap Ve seperti itu.

"Kalian lagi berantem?" Tanya Yona lagi penuh selidik.

"Enggk kok ka, emm ka aku duluan ya." Kinal pun pergi meninggalkan Yona menuju kelasnya.

Yona sedikit berfikir, ini aneh tidak seperti biasanya, kenapa Ve terlihat begitu cuek terhadap Kinal.

Yona pun terlihat menggeleng-geleng kan kepalanya.
"Ah bodoamat deh, mau ada masalah kek ada apa kek, bukan urusan gw juga" Yona pun melenggang pergi meninggalkan perpustakan itu.


                    *****

Kinal sedang berjalan menuju kelasnya dengan pikirannya yang campur aduk.

Kinal sedikit aneh dengan sikap Ve tadi, kenapa Ve pergi gitu saja? Kenapa Ve tidak menyapanya? Kenapa? Kenapa? Kenapa?.

Begitu banyak pertanyaan yang Kinal tanyakan kepada dirinya sendiri itu.

Kinal merasa sangat sedih kenapa Verandanya bersikap seperti itu?
Apa karna dia sekarang sudah melupakannya? Apa karna kini Ve sudah mempunyai Steve?

"Huft"

Kinal menghela nafasnya kasar, begitu banyak pertanyaan yang ingin sekali ia tanyakan kepada Ve.


                  ******

Bel sekolah sudah meraung-raung menandakan kegiatan hari ini telah usai.

Kinal membereskan buku-bukunya, memasukannya kedalam tas, dan siap untuk pulang.

"Nal langsung pulang? Sama Ve?
Tanya Shania tiba-tiba.

"Iya nju langsung pulang"

"Sama Ve?" lagi Shania menannyakan pertanyaan itu karna tadi Kinal tidak menanggapinya.

Kini kinal terlihat kembali menyandarkan tubunya kekursi tempat duduknya itu dengan cukup lelah.

"Gak tau"

Terpancar kesedihan ketika Kinal mengatakan seperti itu.

Biarpun Shania dan Kinal jarang terlibat interaksi yang serius tapi Shania tau, kalau Kinal dan Ve tidak dalam keadaan baik-baik saja.

"Kenapa?"

"Hmm aku gak tau Nju, udah satu minggu aku gak jemput atau pulang bareng Ve" jelas Kinal.

"Gara-gara Steve?"

"Bisa iya bisa juga tidak, ntahlah"
Kinal mengidikan bahunya.

"Dia seakan ngejauh dari aku Nju, mungkin sekarang dia udah ga butuh aku lagi." Lanjut Kinal dengan mata yang sudah memerah.

"Gw yakin Ve gak begitu Nal" ucap Shania tersenyum.

"Heem"

"Yaudah deh nal, gw balik dulu ya, lu juga cepet balik deh, jangan kebanyakan ngelamun, tenang aja Veranda gak kemana-mana kok."
Shania sedikit menepuk bahu Kinal tersenyum hingga menampakan bulan sabitnya dan pergi meninggalkan kelasnya.

Apa maksud Shania dengan kata Veranda tidak kemana-mana? Kinal tak mengerti akan omongan Shania itu.

"Ah terserahlah" Kinal pun mengusir rasa penasarannya terhadap kata-kata Shania tadi.

Suzukake Nanchara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang