Angin yang berhembus masuk dari sela-sela jendela kamar seseorang yang sedang menatap atap rumahnya dengan senyum yang tak pernah pudar, mengembang bak adonan kueh yang didiamkan.
Yona tersenyum mengingat kejadian tadi, perlakuan manis Kinal ucapan Kinal, semua nya ia simpan rapih dalam ingatan memorinya.
"Seperti ini saja sudah membuat bahagia, bagaimana kalau aku memilikinya" ucap Yona didalam hati.
Lagi senyum itu tertata rapih diwajah Yona, menambah kesan cantik pada dirinya.
"argg Kinal, aku mencintaimu"
*****
Seorang gadis bak bidadari itu menggeliat dari tidur indahnya, matahari yang begitu beraninya menjelajahi setiap inci wajah Veranda, memaksa Ve membuka matanya.
Pagi baru dengan status baru.
Pagi sayang, sudah bangunkah?
Begitulah isi pesan Steve untuk Veranda.
Baru saja ingin mengetik balasan untik Steve yang sekarang sudah menjadi kekasihnya.
Hape Ve bergetar tanda panggilan masuk dan menampilkan nama Steve disana.Hallo
".."
Iya, aku udah bangun kok, kamu juga ya.
".."
Iya Steve, see you.
Begitu panggilan Steve terputus, Ve sedikit mengehala nafasnya.
Ada keraguan didalam dirinya, ada suatu hal yang membuatnya gusar tak tentu arah.
"Apakah ini keputusan yang benar? Menerima Steve sebagai kekasihku?"
Ucap Ve lirih.Bukan Ve tidak bahagia menjadi kekasih Steve, siapa yang tidak bahagia ketika ada seorang laki-laki tampan, baik, menyatakan perasaanya terhadap dirinya dan memintanya untuk menjadi kekasihnya.
Ve bahagia dengan status barunya yang berganti sejak malam tadi, ya Steve menyatakan perasaanya saat ditaman semalam.
Tapi ada perasaan yang mengganjal setelah dia mengiyakan ucapan Steve semalam.
Kinal, ya Kinal, nama itu yang selalu mengganggu pikirannya. Bagaimana kalau Kinal tau kalau Ve dan Steve sudah menjadi sepasang kekasih?
Lagi, Ve hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Mungkin mandi bisa buat gw seger"
gumam Ve ditengah-tengah kedilemaanya.*****
Kinal baru saja mengeluarkan motornya dari garasi rumahnya, dan sekarang siap untuk menjalankan motornya menuju sekolah.
Ditatap helmnya itu penuh dengan kesedihan, rasanya dia sangat merindukan sosok yang selalu setia menggunakan helm itu, sosok bidadari buminya yang selalu ia rindukan.
Pikiran Kinal menerawang jauh membayangkan wajah Ve yang tengah tersenyum bahagia bersama Steve.
Ia remas jantungnya, sakit rasanya sakit sekali, hanya membayangkan saja rasanya sesakit ini.
*****
Kinal baru saja menaroh helmnya rapih dijok motornya.
Baru saja ia ingin melangkah menuju kelasnya tiba-tiba suara barito dari sosok laki-laki tampan memaksa Kinal mengurungkan niatnya untuk berjalan.
"Hei, nal" sapa Steve terhadap Kinal
Kinal hanya bisa menjawab sapaan Steve dengan senyuman.
Ditataplah tangan Ve yang sedang bergenggaman dengan Steve.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suzukake Nanchara [END]
FanfictionHighRank #181 In FanFiction 17/7/17. Cerita ini tercipta setelah gw ngedengerin lagu single ke 17 JKT48 yang judulnya panjang banget xD