Keempatbelas (Yona)

2.1K 237 69
                                    

Senin 07, Pagi.


"Ve, nanti pulang mau bareng atau kamu pulang dengan Steve?"

"Emm aku pulang bareng Steve nal, gapapa kan?"

Veranda dan Kinal baru saja tiba disekolah, sekarang sedang berjalan beriringan menuju kelasnya.

Kinal hanya mengangguk atas pertanyaan Ve tadi, lagian kalau Kinal berkata tidak, apakah Ve akan menurutinya? Ntahlah.

"Ve, aku duluan ya, oh iya nanti aku langsung pulang kerumahku ya."

Kini Ve yang mengangguk dan tersenyum ke arah Kinal.

Mereka berdua berpisah menuju kelasnya masing-masing dan bersiap untuk mengikuti upacara bendera.

                   *****

Setelah kejadian tak terduga kemaren, mereka berdua saling mengerti kalau ada cinta diantara mereka, namun mereka memilih bungkam dan tak membahasnya, biarkan semuanya mengalir apa adanya, anggap saja ini adalah pemanis dalam persahabatan mereka.

Veranda yang masih takut akan perasaan yang ia rasakan untuk Kinal, memfokuskan perasaanya untuk Steve, dia hanya tak ingin mengotori persahabatnnya oleh rasa Cinta yang seharusnya tidak pernah ada diantara mereka.

Kinal memilih diam, biarlah semuanya berjalan semestinya, dia akan tetap sama, tetap mencintai Veranda dalam diam.

                       *****

Perpustakaan, Jam 1 siang.

Terlihat gadis dengan senyum manisnya itu terlihat berfikir sangat keras untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh gurunya.

"Kok susah banget ya" gadis itu bergumam sendiri sambil mengetuk-ngetukan pulpen keotak yang tertutup oleh rambut sebauhnya.

Dan dibalik pintu perpustakan, gadis lainnya sedang fokus memperhatikan gadis yang sedang berfikir keras itu.

"Lucu" lirih gadis yang berdiri didepan pintu itu.

"Yona"

Yaa gadis yang sedari tadi berdiri dipintu perpustakan itu adalah Yona, si kaka kelas judes namun cantik.

"Eh, mel ada apa?"

Kini terlihat gadis dengan tubuh mungil mendekati Yona.

"Gw panggil-panggil lo dari, budek ye lu, liatin apa sih sampe bengong gitu"
Melody pun memasuki pandangannya kedalam perpustaakn.

"Ohh, Kinal" Melody menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

Yona hanya melirik Melody dengan tatapan malasnya.
"Ada apa deh?"

"Mau sampai kapan Yon, cuman bisa mandang dia dari jauh?"

Bukannya menjawab pertanyaan Yona, Melody malah balik bertanya.

Yona hanya menggidikan bahunya tanda diapun tak tahu.

"Kalau cuman dipandangin dari jauh gini, kayanya sampe kita keluar juga lo gak bakal dapetin dia deh"

Yona menangkat satu alisnya menanggapi ucapan sahabatnya itu.

"Ngomonglah Yon, ungkapin gitu"

"Manadaaa" ucap Yona sebal.

"Boro-boro ngungkapin Perasaan, gw ngajak pulang bareng dia mau aja udah bersyukur gw"

"Hahahahahaha kok gw dengernya kasian ya"

"Sialan ye lo, udah lo nyariin gw mau apa dah"

Suzukake Nanchara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang