Keduapuluhsatu (Dilema)

2K 242 42
                                    

Ruang Osis.
16.00

"Sini ka, aku bantuin"

"Makasih, Nal"

"Yon, gw duluan, sukses ya" ucap Melody berbisik

Melody pun pergi meninggalkan Kinal dan Yona berdua.

Kinal dan Yona berjalan membawa berkas-berkas yang akan ditanda tangani pak burhan.

Ntah kenapa suasana jadi canggung hamya terdengar suara dari sepatu mereka yang bergesekan dengan lantai sekolah.

Suasana sekolah sudah sepi, karan jam pelajaran memang sudah berakhir dari 3 jam lalu.

"Emm ka Yona pulangnya naik apa?"
Kinal mencoba membuka suaranya menghilangkan keheningan.

"Em kayanya naik taksi nal"

"Gimana kalau aku anter aja?"

Yona berhenti dari langkahanya menatap Kinal penuh tanya.

"Veranda udah pulang duluan ka, dia dijemput mamahnya tadi"

Seakan tau apa yang tenagh Yona pikirkan, dan jawaban Kinal membuat Yona menganggukan kepalanya tanda setuju Kinal mengantarkannya pullang.

****


Hari ini Yona memang terlihat tak bersemangat, wajahnya terlihat murung.

Kinal yang mengetahui semua itu hanya meringis dalam hatinya. Dia tak tega dengan keadaan Yona sekarang.

Kinal memakai kan helmnya untuk Yona, ntah rasanya Kinal begitu sakit melihat Yona bersedih, dia hanya ingin memberikan perhatian-perhatian kecil untuk Yona, bukan memberi harapan palsu, ia hanya ingin membalas semua perlakuan baik Yona terhadapnya.

Yona tersentak akan perlakuan Kinal ini, degupan jantungnya tak bisa diajak kompromi, sentuhan Kinal selalu membuat gemuruh didasar hati Yona.

"Emm makasih Nal"

Kinal hanya tersenyum menanggapi ucapan Yona.

Sepanjang perjalanan Yona hanya mendekap dibalik punggung Kinal, terserahlah Kinal akan berpikir seperti apa, Yona hanya merindukan adik kelasnya ini, apa salahnya memeluknya.

Kinal tersenyum didepan kemudinya, melihat tangan Yona mendekap erat perutnya.

akhir-akhir ini Kinal memang merasakan rasa yang berbeda saat berdekatan dengan Yona, ada rasa bahagia jauh dihatinya.

Mungkin sekarang usaha keras Yona sedikit membuahkan hasil, mungkin sekarang dicelah hati Kinal ada sedikit nama Yona.

Karna selama Veranda menjauhinya begitu saja, hanya Yona lah yang setia menemaninya menghiburnya dalam kegusaran hatinya.

Saat dunianya dibuat hancur oleh Veranda, ada Yona yang berusaha sekuat tenaga untuk membangunnya.

Yona datang ditengah hamparan luka yang ada dihati Kinal, seakan ia memberikan kesejukan untuk kegusaran hati Kinal.

"Em Nal, mampir ketoko buku dulu bisa gak? Aku mau nyari buku tugas"

Kinal hanya menjawab nya dengan anggukan dan segera melajukan motornya menuju toko buku.

****

"Em yang ini apa yang ini ya" ucap Ve menimang buku yang sedang ia bandingkan.

"Ambil dua-duanya aja Ve"

"Boros Je"

"Yaelah, bokap lo bangkrut? Tumbenan amat lo mikir buat ngirit"

"Udah ambil dua-duanya aja"

Suzukake Nanchara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang