Keempat

2.7K 270 2
                                    


Veranda baru saja tiba didalam kelasnya dengan senyum yang mengembang, kini dia bersandar dikursi yang ia duduki .

"Oey masih pagi udah senyum-senyum sendiri, gila ya lu " Jeje yang ntah datang dari mana tiba-tiba sudah berada disamping Veranda.

"Kepo lu kaya dora " timpal Veranda sekenanya.

"Eee buset lisan lu ya, enak aja gw cantik gini dibilang kaya dora" balas Jeje dengan wajah dibuat sesedih mungkin.

"Udah deh, gk usah sok dilucu-lucuin gitu, gak ada pantes-pantesnya je"

"Gila ya bidadari kalau ngomong seenak jidatnya aja" kesal jeje.

"Udah deh bisa diem gak, gak ada faedahnya gw dengerin lu ngomong"
Veranda pun membuka novel yang belum selesai ia baca.

"Dasar bidadari setres" timpal jeje sekenanya dan pergi begitu saja.

Veranda yang mendengar segala umpatan teman sebangkunya itu hanya terkikik geli, dia bahagia telah membuat temannya itu kesal.

                    *****



Bel berbunyi menandakan pelajaran akan segera dimulai.
Kinal sekarang sedang memperhatikan gurunya yang sedang menjelaskan pelajaran, Kinal memang siswi yang cukup pintar dan terkenal akan prestasi akademiknya biarpun dia mempunyai sikap pendiam dan tertutup tapi itu tidak menutup dirinya menjadi siswi yang berprestasi.

"Oke anak-anak, pelajaran ibu cukup samapai disini saja, untuk minggu depan kalian bisa pelajari materi pada hal 47-48 ya" jelas Guru yang sedang berada dikelas Kinal.

Serentak semua siswa mengiyakan omongan gurunya itu, kini kelas kembali ramai setelah guru meninggalkan kelas tersebut .

Kini kinal sedang merapikan buku-bukunya dan siap untuk pulang kerumah .

"Eh nal, tadi dicariin ka Yona tuh katanya suruh ke ruang osis" jelas Shania yang baru datang dari arah luar kelas menyampaikan pesan dari ketua osisnya itu.

Kinal sedikit tersentak akan omongan Shania, pasalnya dia sudah janji dengan Veranda untuk pulang bersama.

"Duh gimana ya ini " suara batin Kinal berperang akan kebingunganya sendiri.

Shania yang memperhatikan Kinal dengan raut cemasnya mulai mengkhawatirkan temannya itu.
"Nal, kenapa ?" Tanya Shania sambil menyikut lengan Kinal untuk menyadarkannya.

"Eh..emm enggak nju, cuman lagi bingung aja, emm yaudah makasih ya atas informasinya, aku duluan ya nju"

Shania Juniantha atau yang sering dipanggil dengan sebutan Nju itu hanya menjawab pertanyaan Kinal dengan tersenyum.
Gadis yang memiliki chocochips didagunya itu memang sudah lama berteman dengan Kinal, tapi ntahlah mungkin karna sikap Kinal yang pendiam dia dan Kinal masih sering dirundung rasa kaku ketika sedang berbincang seperti tadi.



                       *****



Kini kinal sedang berjalan menuju parkiran, dia ingin mengatakan kepada Veranda kalau dia harus bertemu Ka Yona terlebih dahulu.


Setibanya diparkiran Ve sudah setia menunggu Kinal disana berdiri didekat motor Kinal, seraya sibuk mengibas-ngibas kan tangannya untuk mendapatkan sedikit angin, karna cuaca siang ini begitu panas.

"Kamu lama banget deh, aku kepanasan tau" rajuk Ve dengan pipi yang dikembungkan.

"Ehehe maap ya Ve" cengir kinal dengan menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal itu.

Suzukake Nanchara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang