Keenam

2.1K 227 12
                                    


Hiruk piruk suara ramai ruangan yang didalamnya terjajar penjual makanan, yang biasa orang sebut dengan kantin.

Terlihat gadis berrambut sebahu dengan gingsul manisnya tengah terduduk sesekali menyesap minumannya dan kembali fokus pada komik yang sedang ia baca.

Tiba-tiba ada seseorang yang mendekat kepada gadis tersebut, seorang pria cukup tampan yang tak lain adalah kaptain team basket sekolahan ini

Gadis tersebut menatapnya dengan tatapan bingung, tak biasanya orang sepopuler Steve mendatangi gadis biasa saja seperti Kinal.

Ia gadis yang sedari tadi duduk dikantin sendiri itu ialah Kinal, dia menunggu Veranda yang memang belum keluar kelas, dari pada menunggunya diparkiran panas lebih baik dikantin pikirnya seperti itu.

"Hey nal, sendiri aja?" Sapa pria tersebut yang sudah berada didepan Kinal dan langsung duduk disamping Kinal.

Kinal menaikan sebelah alisnya dan berkata "menurut kamu?"

"Hehe " cengiran bodoh ditampakan pria tersebut sambil menggaruk lehernya yang tak gatal.

"Ya kan biasanya bareng Veranda, tumben aja lo sendiri"

"Ve masih belum keluar kelas, ada apa?" Kinal seakan tau kalau pria tersebut datang menghampirinya pasti ada maksud tertentu.

"Gw boleh minta tolong gak? Gw nitip ini buat Ve" pria tersebut menatap Kinal penuh harap sambil menyodorkan sebuah kotak kecil berwarna biru yang dia tunjukan untuk Veranda.

See!!

Ada rasa sesak yang menyeruak dalam hati Kinal ketika tau apa maksud dari laki-laki ini.

"Plis nal" melihat Kinal sedikit berfikir lagi-lagi pria tersebut seakan memohon kepada Kinal.

"Kenapa gak dikasih sendiri aja sih?"
Jawab Kinal ketus.

"Gw takut Ve gak mau terima ini kalau gw yang kasih nal, lu kan tau sendiri gimana Veranda."

Veranda memang terkenal sangat dingin dengan laki-laki yang berusaha mendeketinya tidak terkecuali Steve kaptain team basket yang digandrungi kaum hawa ini.

"Huft" Kinal menghela nafasnya cukup dalam, jujur saja Kinal sangat malas dengan laki-laki yang sering menitip-nitip kan hadiah untuk Veranda kepadanya.
"memangnya mereka pikir gw petugas kantor pos yang bisa mereka suruh-suruh untuk mengantarkan barang" oceh Kinal dalam hatinya.

Memang bukan hanya Steve yang menitipkan hadiah untuk Veranda ada banyak nama laki-laki yang sering menghampiri Kinal hanya untuk meminta tolong kepadanya.

"Yaudah sini" Kinal mengambil alih barang yang tadi Steve bawa untuk Veranda.

"Kan kalau begini, lu jadi keliatan cantik nal, tapi masih cantikan Veranda sih jauh malah " Steve terkikik geli akan ucapannya sendiri.

"Kurang ajar banget, udah minta tolong malah ngeledek" umpat Kinal dalam hati.

"Ya ya terserah kamu deh."

"Bcanda kali nal, serius amat, tapi emang cantikan Veranda sih Hahahahah" Steve malah semakin tertawa melihat ekpresi Kinal yang begitu kesal.

Kinal hanya mendelik malas menatap Steve yang kini tengah cekikikan.

"Yaudah deh nal, gw pulang dulu salam buat Ve dari gw ya, dan jangan luap disampein hadiahnya, dah Kinal"



                     *****


Siang ini setelah tadi pulang sekolah Ve dan Kinal tidak langsung pulang, mereka memutuskan untuk mencari makan diluar, karna Ve memang belum makan siang dan dirumah Kinal juga sepertinya tidak ada hal yang bisa dimakan, karna petugas rumah tangga dirumah Kinal sedang berada dikampungnya, katanya anaknya sakit.

Suzukake Nanchara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang