Rindu ini semakin dalam mengerogoti setiap daging dalam tubuhnya, rindu ini semakin menyiksanya membuatnya tak pernah bisa menikmati hidup.
***
Veranda diam mematung dalam setiap hembusan angin malam yang meneliti setiap inci wajahnya.
Dia begitu merindukan Kinal, ia sangat merindukan sosok itu, sudah tak bisa menahan segala hasrat yang memenuhi jiwanya.
"Aku merindukanmu" ucapnya lirih.
Ingin sekali mendekap dalam tubuhnya menyalurkan setiap rasa rindu yang begitu menyiksa jiwa.
Ia mengingat akan suatu hal dengan ucapan Jeje siang tadi.
Jeje bilang Shania tau tentang Kinal, apa ini semua jalan dari NYA?Ia mengetik kan suatu hal pada ponsel pintarnya.
"Shania, bisa kah kita bertemu?"
Kata itu yang ia kirimkan ke pada Shania, rasanya sudah tidak tahan lagi mengulur-ulur waktu untuk bertemu dengannya.
**
"Emang Kinal harus ikut Mah?"
"Iya sayang, tantemu mau bertemu denganmu katanya"
"Berapa hari?"
"Hanya 3 hari sayang"
"Hmm baiklah"
Kinal dan Mamahnya sedang berada ditempat makan, menyiapkan makan malam untuk keluarganya.
"Lagian kalau kamu ikut, kamu kan bisa ketemu Ve, Nal" ucap Papahnya dari arah lain.
Kinal diam, dia mencerna ucapan papahnya, apa ia siap bertemu dengan Veranda?
Ia memang ingin sekali bertemu Veranda, namun rasa bersalah dalam hatinya membuat ia berpikir ulang untuk bertemu Ve.
"Nal"
"Kinal"
"Devi Kinal Putri"
"Eh, iya Mah" ucapnya sedikit kaget.
"Kamu kenapa? Kok ngelamun?"
"Udah kangen banget sama Ve ya?" Ucap papahnya.
"papah apaan sih"
"Merindukan seorang sahabat wajar kok sayang" ucap Mamahnya.
"Yakin nih sahabat?"
"Papah, udah dong jangan godaiin Kinal trus, liat tuh mukanya udah cemberut gitu"
"Hahaha, bcanda sayang" ucap papahnya mengacak-acak rambut Kinal.
Kinal hanya cemberut menanggapi ucapan Papahnya.
Rasanya rindu dalam hatinya memang ingin sekali ia sampaikan, ia utarakan kepada sang pemilik rindunya.
Namun rasa bersalah selalu menyelimuti hati nya, rasanya tak punya muka untuk menampakan dirinya didepan Veranda.
**
Cafe 16.00
"Hai, Ve" sapa Shania
"Eh ada Jeje juga"
Shania baru saja sampai di cafe yang sudah Ve katakan dalam perjanjian nya kemaren, Shania tau apa yang ingin Ve bicarakan, apa lagi kalau bukan tentang Kinal.
"Eh hai Tante" ucap Jeje.
Shania hanya mengerucutkan bibirnya menanggapi ucapan Jeje.
"Duduk Shan" ucap Ve ramah.
"Mau pesen apa nih?"
"Minum aja deh Ve"
"Jadi ada apa nih? Tumben banget ngajak gw ketemu gini" ucap Shania.
Bukannya Ve yang menjawab pertanyaan Shania, Jeje malah seeenaknya menjawab pertanyaan Shania.
"Itu Shan, udah gak kuat nahan kangen gitu"
"Udah 2 tahun aja baru dicariin"
"Apa sih Je" ucap Ve sebal.
"Haha, oh oh tau deh gw, jadi masalah Kinal nih?" Ucap Shania sedikit menggoda Ve.
"Hehe iya Shan" ucap Ve ragu.
"Kinal lusa mau ke jakarta Ve" ucap Shania santai.
"Hah? Kamu serius?"
"Jam berapa Shan?"
"Dia berapa hari dijakarta?"
"Dia sama siapa kesini?"
Ucap Ve memborong pertanyaan untuk Shania.
Shania hanya tersenyum begitu manis menanggapi setiap ocehan Veranda.
"Duh duh yang udah kangen banget keknya semangat banget nih" ucap Jeje.
Ve hanya mendelik malas kearah Jeje seakan ingin sekali membungkam mulutnya itu.
"Dia gak bilang apa-apa sih Ve, dia cuman bilang mau ke jakarta gitu aja" ucap Shania menengahi Ve dan Jeje.
Ucapan Shania itu membuat sedikit ada angin segar dalam hidup Ve, rasanya tak sabar menunggu waktu itu. Waktu dimana ia bisa bertemu dengan Kinal.
"Kinal ke Jakartanya lusa Ve, kenapa lo udah cengar-cengir aja sih" ucap Jeje membuyarkan lamunan Ve
"Hahaha" Shania tertawa menanggapi ocehan Jeje.
"Siapa juga yang cengar cengir" ucap Ve mengelak.
"Idih idih udah ketangkep basah gitu, masih gak kaku, liat dah muka lo udah merah banget"
"Udah udah Je, kasian kan Ve"
"Eh btw gw gak bisa lama nih, ada tugas yang harus gw seleasain, gw duluan ya" ucap Shania bersiap pergi.
"Eh Shan" ucap Ve menghentikan langkah Shania.
"Bisa minta kontak Kinal?"
Shania sedikit berfikir, dia hanya tak ingin kalau Kinal akan marah jika ia seenaknya memberikan kontak kepada Ve tanpa ijin pemiliknya.
Shania sudah cukup paham akan hal yang menimpa antara Ve, Yona dan Kinal.
"Gw kirim di Line nanti yah" ucap Shania tersenyum dan berlalu pergi.
Ve hanya tersenyum bahagia memandangi kepergia Shania.
Sepertinya tidak ada salahnya memberikan nya kepada sahabat Kinal sendiri, Ve sahabat Kinal kan?
Tbc
#TeamVeNalIaD
Ini sumpah dikit banget wkwkwkwkwkwkwk gapapa ya yang penting update xD
Gw lagi jaga malem nih, adakah yang masih hidup?🙉
KAMU SEDANG MEMBACA
Suzukake Nanchara [END]
FanfictionHighRank #181 In FanFiction 17/7/17. Cerita ini tercipta setelah gw ngedengerin lagu single ke 17 JKT48 yang judulnya panjang banget xD