Kesembilan (Ve or Yona)

2K 223 11
                                    


Kini Yona sedang berjalan dengan sedikit terburu-buru menuju perpustakan, atas info yang dia dapat dari Shania teman sebangku Kinal, bahwa Kinal sedang berada diperpustakan untuk mengerjakan tugas.

"Beda memang kalau siswi teladan, jam istirahat begini bukannya ke kantin malah keperpus" celoteh Yona mengomentari Kinal.

Yona memang tadi sempat kekelas Kinal dengan maksud membersihkan namanya akan tindakan konyolnya kemaren yang asal pergi begitu saja.

Setibanya dikelas Kinal, ternyata Kinal tidak ada, dan katanya sedang diperpustakan, jadilah Yona kini tinggal selangkah lagi berada diperpustakaan.

Saat sudah berada didalam perpustakan Yona langsung mengedarkan matanya disegala sudut mencari sesosok adik kelas pujaannya itu.

"Ah itu dia" Yona berbicara sendiri ketika sudah menemukan apa yang dia cari, dia pun berjalan menghampiri Kinal.

"Hei nal lagi apa?"

Kinal yang sedang sibuk mengerjakan tugasnya itu sedikit kaget, untung saja dia tidak melemparkan buku tebalnya itu.

"Ih ka Yona, ngagetin aja sih" ucap Kinal dengan nada yang tersenggal seakan sedang melihat sesosok hantu didepannya.

Sedangkan Yona, kini hanya menopang dagunya dengan tanganya memperhatikan Kinal dengan tersenyum.

"Ka Yona kenapa sih aneh banget deh"

"Gapapa kok"
Jawab Yona dengan nada tanpa dosanya dan terus memandangi Kinal seakan Kinal adalah hal paling indah yang pernah ia lihat.

Kinal yang diperhatikan seperti itu terus menerus merasa risih sendiri, awalnya ia ingin tidak peduli dengan sikap kaka kelasnya itu tapi tetap saja dia risih.

"Kaaa ihh ngapain sih ngeliatin aku terus, aku colok nih" ucap Kinal dengan mengarahkan pulpennya kemata Yona.

Yona sedikit kaget ketika Kinal sudah mulai tidak kaku lagi terhadapnya, dia menampakan wajah tak terduganya.

Kinal yang mengetahui wajah Yona berubah sedikit menyeramkan, jadi mendadak takut, jangan-jangan kaka kelasnya ini kini sedang memikirkan bagaimana cara memakannya.

"Ehm ka, maap aku gak bermaksud gak sopan sama ka Yona"
Kinal menundukan kepalanya merutuki perbuatannya tadi, kini dia benar-benar takut.

"Hahahahahahahaha, lo lucu ya hahaa, emang muka gw segitu seremnya ya? Padahal kata nyokap gw, gw cantik loh nal"

Kini kinal berani menatap kaka kelasnya itu, sedangkan yang ditatap hanya menampakan cengiran meledeknya sambil menaik turun kan alisnya.

"Gimana? Cantikan gw?"

"Iya ka cantik" ucap Kinal dengan nada bodohnya dan tersenyum.

Seakan ada hal yang sedang mengedor-gedor dada Yona, jantungnya berulah lagi, padahal niat Yona hanya menggoda Kinal, tapi kenapa kini dia yang dibuat tergoda oleh Kinal.

Yona mengalihkan pandangannya kesembarangan arah untuk menetralkan desiran indah didalam hatinya itu.

"Ka, kaka kesini nyariin aku atau mau ngerjain tugas juga?"

Suara kinal memaksa Yona berbalik menghadap Kinal lagi.

"Eh, iya nal gw cuman mau bilang maap kemaren gw mules banget jadi langsung masuk gitu aja ninggalin lo"

Yona yang sedang dalam keadaan gugup tanpa pikir panjang mengeluarkan kata-kata yang akan membuatnya semakin malu.

Kinal sedikit mengerutkan dahinya.
"Oh mules ya ka, kirain kaka kenapa, pantes aja kemaren muka ka Yona merah banget jadi nahan ehehe"
Ucapaan Kinal, sengaja dia potong, dia tidak enak bagaimanapun Yona tetap kaka kelas yang harus dia hormati.

And seee!!
Yona dibuat malu akan ucapannya sendiri.

"Arghhhh bodoh bodoh, kau bodoh Viviyona Apriani, kenapa harus ngomong mules sih" Yona megumpat kesal dalam hatinya.

Niat datang menemui Kinal, untuk membersihkan namanya.
Bukannya bersih malah memperburuk namanya didepan Kinal, hilang sudah image Ketua Osis yang galak tegas cantik bak tokoh anime jepang hanya dengan satu kata yang ia lontarkan dari mulutnya sendiri "Mules".

Yona hanya bisa pasrah dengan nasibnya kini.

"Iya nal, mules maap ya"

"Iyah ka, santai aja" jawab Kinal tersenym.

Tunggu tunggu tadi Kinal bilang kalau dia melihat muka Yona merah?

"Arggg" erang Yona frustasi dalam batinnya.

"Rasanya mau menenggelamkan diri saja" lagi Yona hanya bisa mendumal didalam hatinya.

"Ka? ka Yona gapapa? Kok mukanya merah lagi? Ka Yona nahan emm"
Kinal menggantung ucapannya, Kinal khawatir dengan keadaan Yona yang menurutnya sedang tidak baik- baik saja.

"Enggak Kinal, gw gak mules"
Yona sedikit menekankan kata mulesnya itu dan mendelik malas ke Kinal.

"Hehe tapi muka ka Yona merah loh, yakin gapapa?"
dengan hati-hati Kinal menempelkan punggung tanganya dengan maksud mengecek suhu tubuh Yona, apakah panas(?).

Yona tersentak akan perlakuan Kinal terhadapnya.
"bedebah kau Kinal" Yona mngerang kesal akan perilaku Kinal terhadapnya.

Bukannya dia tidak bahagia atau tidak senang, dia sungguh bahagia bahkan rasanya ingin sekali berteriak seperti orang yang mendapatkan undian.
Tapi sentuhan Kinal ini, mengakitbakan kefatalan untuk sistem kerja jantung Yona.

Yona mengambil tangan Kinal yang ada dikeningnya itu.

Degg..deg..deg..
begitulah suara jantung Yona ketika tatapan mereka bertemu.

1 detik 2 detik hingga detik ke 10 suara seseorang menyadarkan Yona dan Kinal dari acara tatap-tapannya itu.

"Je, besok aja deh ngerjainnya gw tiba-tiba mendadak mual" Ve sedikit mendelik kearah Yona dan Kinal dengan menekankan kata mualnya itu.

Ya suara itu adalah suara Veranda, yang tengah memasuki perpustakan dengan temannya Jeje.

"Lu ngapa sih Ve, tadi lu yang minta ngerjain tugas, sekarang seenaknya aja narik-narik gw, lu pikir gw anak kucing" cerocos Jeje kesal.

"Lu tadi bilang apa? Mual? Lu gak abis ngelakuin apa-apa kan sama Steve?" selidik Jeje menatap curiga terhadap Ve.

Veranda pun menoyor kepala Jeje dengan begitu kesal, seenaknya saja kalau berbicara.

"Lisan lu ya Je, minta gw kuliahin banget"

"Hahahah, ya lagian mual kok mendadak, kan gw jadi curiga"

"Terserah lo deh, susah emang ngomong sama dora"

Veranda pun pergi meninggalkan Jeje begitu saja.

"Eh Sembarangan lo, dasar produk gagal lu Ve, Bidadari gila" teriak Jeje yang tidak terima akan ucapan Ve tadi.

Veranda hanya mengibas-ngibaskan tangannya tanda tidak peduli dan tetap berjalan meninggalkan Jeje.


                  




#TeamVeNalID
Satu part lagi ya xD

Suzukake Nanchara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang