41. Upacara Api

605 23 0
                                    

KEMANA perginya Giok Bu sia? Perempuan yang menjadi biang keladi dari semua peristiwa ini?

Tujuannya melarikan Cing-cing adalah ingin memancing kedatangan Ting Peng di situ, tapi dikala Ting Peng benar-benar sudah datang, ia justru menyembunyikan diri.

Sebenarnya apa maksud dari kesemuanya ini? Apakah dia tidak tahu akan kelihaian golok bulan sabit milik Ting Peng? Atau karena dia mengira rekan-rekannya sudah sanggup untuk menahan serbuan Ting Peng?

Atau mungkin dia menganggap dengan membekuk Cing Cing berarti ia dapat mengendalikan Ting Peng dan menjadikan jagoan tersebut sebagai alat pembunuhnya untuk membunuh orang-orang yang tak disukai olehnya?

Tampaknya kedua buah teori tersebut seperti amat cocok dengan keadaan, tapi bila diperhatikan dengan seksama, semua tak bisa berdiri sendiri.

Orang lain mungkin tidak terlalu memahami kekuatan yang dimiliki Lian Im cap si sat seng dalam menghadapi Ting Peng, tapi ia mengetahui cukup jelas.

Sekarang dia sedang berada didalam ruang rahasia di bawah tanah, di bawah penerangan sinar lentera yang redup, sedang menulis bahan tentang Ting Peng di atas secarik kertas.

Diatas gulungan kertas itu sudah penuh berisikan tulisan, sejak dari Bwe ang kek di kota Hang Ciu.....

Menyaksikan Ting Peng mengayunkan goloknya terhadap Thi yan Siang hui suami istri, dimana ayunan goloknya mendatangkan kekuatan yang luar biasa.

Menyaksikan Ting Peng mengalahkan Lim Yok peng, gerakan tubuhnya enteng dan lembut, seakan-akan di dalam goloknya tersekap suatu kekuatan suci yang hebat.

Sekarang dia sedang menulis kisah pengalamannya yang belum lama berselang baru dialami.

Menyaksikan Ting Peng membelah enam malaikat bengis, golok berkelebat tubuh berpisah, sedemikian hebatnya kekuatan serangan itu sehingga mesti dilihat dengan mata kepala sendiri namun sukar untuk dipercaya dalam hati.

Seolah-olah beberapa kali pertarungan penting yang dilaksanakan Ting Peng serta beberapa kali membunuh orang, ia selalu hadir di arena bahkan menyaksikan dengan mata kepala sendiri.

Sebab bila ia tidak hadir, di atas catatan tersebut selalu tercantum tanda yang amat istimewa, seperti, bulan. . . . tanggal. . . menurut cerita. . . Ting Peng dan Liu Yok siong saling berhadapan, sekali goloknya berkelebat, ada nyawa melayang.

Tulisan itu dapat dibaca secarik kertas kecil yang berada di halaman paling muka.

Pokoknya dia termasuk seorang yang mendalami dan amat memahami soal Ting Peng, tentu saja dia lebih memahami lagi terhadap kemampuan dari rekan-rekannya itu.

Diapun tahu, dengan menghimpun segenap kekuatan yang dimiliki rekan-rekannya, untuk menghadapi Thi yan siang hui sepasang suami istripun belum tentu menang apalagi menyuruh mereka menghadapi Ting Peng, tentu saja mereka pada mampus. . . .

Sedang mengenai menggunakan Cing-cing sebagai sandera untuk memaksa Ting Peng menuruti perkataannya, iapun sudah tahu kalau harapannya lenyap tak berbekas lagi.

Lantas mengapa dia masih menyuruh anak buahnya untuk menghantar kematian...?

Sesungguhnya hal mana merupakan suatu teka-teki yang sukar untuk dipahami oleh orang lain.

Namun dengan cepatnya dia telah menggunakan pelbagai gerak-geriknya untuk menjawab teka-teki tersebut.

Itulah sejilid kitab tipis, ketika kitab itu dibalik maka isinya adalah pelbagai catatan lengkap dengan tanggal dan tahun.

Di urutan yang terdepan adalah namanya.

Nomor dua Siang Hoa jiang, disebut juga penjagal manusia dari Gi-tang, tahun Pia-wu bulan enam masuk menjadi anggota.

Golok Bulan Sabit (Yuan Yue Wan Dao) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang