46. Alasan yang Kelima

790 23 1
                                    

CIA SIAU GIOK telah menyebutkan empat macam alasan, setiap alasan sudah cukup memenuhi syarat untuk membebaskannya dari kematian, oleh sebab itu dia menjawab dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.

Walaupun Giok Bu sia telah menculik Cing cing, namun tak pernah mencelakainya, lagi pula dia pun tak mengakibatkan Ting Peng menderita kerugian apa-apa, tentu saja Ting Peng pun tidak mempunyai keharusan untuk membunuhnya.

Dulu, meskipun Cia Siau giok pernah memasang perangkap untuk menjebak Ting Peng, namun hari ini dia bersikap sopan santun dan cukup tahu diri.

Meskipun Cia Siau Giok tahu Ting Peng hendak membunuhnya, namun dia tidak mempersiapkan perlawanan apapun, sebagai seorang pendekar besar seperti Ting Peng, tentu saja dia tak akan membunuh seorang gadis yang tidak melawan.

Setiap pertanyaan selalu dijawab Cia Siau giok dengan jujur, ia tak pernah membantah atau melakukan pembelaan terhadap setiap perbuatannya, berada dalam keadaan seperti ini, sanggupkah bagi Ting Peng untuk turun tangan?

Tapi Ting Peng toh menggeleng juga.

"Kau keliru!" ia berkata.

"Aku keliru?" Cia Siau Giok tertegun.

Ia seperti tidak percaya kalau Ting Peng masih mempunyai alasan yang ke lima.

Sambil tertawa Ting Peng menjawab, "Benar, kau keliru, aku hendak membunuhmu disebabkan satu alasan, aku tidak membunuhmu juga disebabkan satu alasan, tapi bukan alasan-alasan yang telah kau sebutkan tadi."

"Lantas apa alasannya?" tak tahan Cia Siau giok bertanya.

"Karena kau adalah putrinya Cia Siau hong." 

Itulah sebuah alasan yang sangat baik.

Cia Siau giok termenung sejenak, kemudian baru berkata, "Karena aku adalah putrinya Cia Siau hong, maka aku pantas mati."

"Putrinya Cia Siau hong tidak pantas mati, tapi putri Cia Siau hong yang melakukan perbuatan-perbuatan itu pantas mati!"

Cia Siau hong adalah seorang pendekar besar yang dihormati setiap umat persilatan didunia ini, sebaliknya putrinya telah menjadi pemimpin dari sekelompok pembunuh bayaran, perbuatan semacam ini memang pantas dibunuh.

Siapa pun tak dapat menyangkal kalau alasan tersebut merupakan suatu alasan yang tepat.

Tapi Cia Siau giok tidak puas dia berseru, "Ting toako, bila kau membunuhku karena alasan ini, maka aku benar-benar merasakan amat penasaran."

"Oh ya?"

Dengan semangat yang menyala-nyala Cia Siau giok berkata lagi, "Ayahku memang amat termashur, tapi ia menjadi termashur karena mengandalkan pedangnya itu."

Ucapan inipun tak dapat disangkal siapa pun, perkampungan Sin kiam san ceng memang menjadi tenar berkat kelihayan pedangnya.

Cia Siau giok berkata lebih jauh, "Pedang ayahku bisa menjadi tenar karena pedangnya sudah pernah membunuh banyak sekali jago pedang ternama, atau dengan perkataan lain, dia menjadi ternama karena membunuh orang, bahkan orang yang tewas di ujung pedangnya belum tentu setiap orang mempunyai kesalahan yang pantas untuk dihukum mati."

Ting Peng hanya manggut-manggut, dia tak tahu bagaimana harus menjatuhkan perkataannya itu.

"Bila kau adalah musuh ayahku," kata Cia Siau giok lagi, "Demi membalas dendam baru membunuhku, alasan tersebut masih bisa diterima sebagai suatu alasan, tapi aku tahu kau bukan dikarenakan membalas dendam, kau ingin membunuhku karena aku adalah Giok Bu sia, padahal Giok Bu sia tak lebih hanya seorang manusia yang pernah membunuh sekelompok manusia, tidak jauh berbeda seperti ayahku membunuh orang. mengapa kalau ayahku yang membunuh maka perbuatannya benar, sedang putrinya yang membunuh orang justru harus dijatuhi hukuman yang setimpal?"

Golok Bulan Sabit (Yuan Yue Wan Dao) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang