11. Meminjam Golok

1.5K 34 0
                                    

SONG TIONG sudah menjadi mayat.

Sekalipun Song Tiong belum mati, dia tak jauh berbeda dengan sesosok mayat.

Ketika Liu Yok siong melihat dirinya, ia merasa terkejut bercampur keheranan.

Ketika Liu hujin melihatnya, diapun merasa keheranan bercampur kaget.

Setiap orang dapat melihat kalau dia telah berubah, Song Tiong yang dingin kaku dan angkuh tiba-tiba berubah menjadi lemas lamban dan layu.

Song Tiong yang sebenarnya tak pernah meneguk setetes arakpun, kini mencari arak untuk diminum, bahkan seteguk demi seteguk menghabiskan arak itu dengan lahapnya.

Selewatnya tiga cawan, Liu Yok siong baru menegur sambil tertawa,"Kali ini kau pasti amat menderita, akan kuhormati dirimu dengan secawan lagi."

Ia menaruh kepercayaan penuh terhadap Song Tiong. ia percaya tugas yang dibebankan kepadanya kali ini pasti dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Liu hujin turut berkata pula sambil tersenyum.

"Akupun menghormati tiga cawan arak kepadamu, karena dulu kau tak pernah minum arak."

Iapun menaruh kepercayaan penuh akan kemampuannya, dengan mata kepala sendiri ia menyaksikan dia membunuh orang.

Caranya membunuh orang selain bersih dan cekatan lagi pula tak pernah meleset, sewaktu membunuh orang bukan cuma caranya yang cepat dan tepat, malah gerakannya sangat indah menawan.

Sampai kini belum pernah Liu hujin menyaksikan orang kedua yang sanggup menandinginya.
Song Tiong sedang minum arak minum tiada hentinya, dulu ia tidak minum arak bukan lantaran tak dapat minum, melainkan karena tak ingin.

Tangan seorang pembunuh harus mantap jika terlalu banyak minum arak, sudah pasti tangannya tak akan menjadi mantap.

Ia seringkali melihat tangan para setan arak gemetaran keras, sedemikian kerasnya gemetar sehingga untuk memegang cawan arakpun tidak mantap.

Selama ini dia terlalu keheranan, apa sebabnya mereka minum arak? Ia merasa bukan saja orang-orang itu mengenaskan, lagi pula amat menggelikan.

Tapi sekarang baru tahu, apa sebabnya setan-setan arak itu dapat berubah menjadi setan arak.
Sekarang dia belum mabuk, tapi kalau minum arak macam dia itu dilanjutkan, cepat atau lambat dia pasti akan mabuk.

Akhirnya Liu Yok siong menyinggung juga masalah pokoknya dia bertanya, "Akhir-akhir ini pemandangan alam telaga See ou bertambah cantik, apalagi di musim gugur semacam sekarang ini, bukankah kau telah pergi kesana ....?"

"Yaa, aku telah ke sana!" jawaban Song Tiong singkat.

Kembali Liu Yok siong tersenyum.

"Pemandangan alam sangat indah, di udara amat cerah, bertanding pedang di tepi telaga sungguh merupakan atraksi yang menawan hati, aku yakin perjalananmu kali ini pasti menggembirakan sekali."

"Tidak, sedikitpun tidak menggembirakan."

"Tapi aku masih ingat kau pernah berkata kepadaku, musim gugur merupakan saat yang paling indah untuk membunuh orang, pemandangan air telaga yang indah juga merupakan tempat bagus untuk membunuh orang, bila seseorang dapat melakukan hajadnya dalam suasana dan keadaan seperti itu, sudah pasti kejadian ini merupakan suatu kejadian yang amat menggembirakan." kata Liu hujin pula.

"Tidak, sedikitpun tidak menggembirakan."

"Kenapa?"

"Sebab orang yang hendak kubunuh adalah orang yang tak dapat dibunuh..."

Golok Bulan Sabit (Yuan Yue Wan Dao) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang