CING CING. Yang datang sudah pasti adalah Cing cing.
Ketika gadis berbaju putih itu melihat kemunculan gadis berbaju hijau tersebut, dari jauh dia sudah tertawa.
Suara tertawanya amat nyaring dan merdu.
Dari kejauhan gadis berbaju putih itu telah menyongsong kedatangannya, malah dia berseru:
"Cing cing, Cing cing, tahukah kau betapa rindunya aku kepadamu?"
Cing cing juga tertawa merdu, lalu menyahut, "Lan lan, Lan lan, tahukah kau akupun sangat kangen kepadamu?"
Sekarang Liu Yok siong baru tahu, rupanya tuan penolongnya itu bernama Lan lan.
Mereka berdua, yang satu bernama Cing-cing, yang lain bernama Lan lan, kedua orang itu kelihatan mesrah sekali.
Cing cing adalah istrinya musuhnya, Cing cing sedang bermaksud untuk merenggut nyawanya.
Mengapa Lan lan hendak menolongnya?
Jangan-jangan semuanya ini hanya merupakan perangkap yang telah mereka persiapkan?
Hampir saja Liu Yon siong tidak tahan dan ingin melarikan diri terbirit-birit dari situ.
Dia tidak kabur, bukan karena dia penurut, melainkan karena dia tahu mustahil baginya untuk bisa meloloskan diri dari sana.
Perduli kepandaian yang dipergunakan Lan lan tadi adalah ilmu meringankan tubuh atau ilmu sihir, untuk membekuknya, dia dapat melakukan hal ini bagaikan burung elang yang menangkap anak ayam.
Oleh karena itu dia sama sekali tak berani bergerak.
Cing cing dan Lan lan masih tertawa, suara tertawa mereka manis lagi mesra.
"Kau benar benar rindu kepadaku?" tanya Lan lan.
"Tentu saja aku amat rindu kepadamu, hakekatnya aku rindunya setengah mati." sahut Cing cing.
"Akupun rindunya setengah mati kepadamu."
"Aku rindu kepadamu sampai ingin nyawamu !"
"Akupun rindu kepadamu sampai menginginkan nyawamu."
Setelah kedua orang Itu sama-sama mengungkapkan rasa rindunya, tentu masih banyak, banyak sekali perkataan yang hendak disampaikan.
Kedua orang gadis itu segera saling bertumbukan seakan-akan memang ada persoalan yang belum diselesaikan.
Siapa sangka ternyata ucapan mereka telah selesai, mendadak saja selesai.
Tiba-tiba Cing cing membalikkan badan, kemudian berjalan masuk ke dalam kegelapan sedangkan Lan-lan mendadak roboh terkapar di tanah.
Liu Yok siong menjadi tertegun setelah menyaksikan kejadian itu.
Kemunculan Cing cing sama sekali di luar dugaan, tapi kepergiannya juga sama sekali di luar dugaan.
Akibatnya jauh lebih mencekam hati lagi.
Dia ingin maju ke depan, ingin menengok mengapa secara tiba-tiba Lan lan roboh ke tanah, namun dia sama sekali tak berkutik.
Untung saja Lan-lan telah melompat lagi, seperti burung walet dia melayang ke sampingnya, kemudian sambil menarik lengannya dia berseru dengan cemas, "Mari kita pergi, cepat tinggalkan tempat ini!"
Ia pergi dengan gerakan amat cepat, jauh lebih cepat daripada sewaktu datang tadi.
Lan-lan telah mengajaknya balik ke kebun belakang perkampungan Siang siong san-ceng, setelah itu baru menghembuskan napas panjang, bisiknya pelan, "Sungguh berbahaya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Golok Bulan Sabit (Yuan Yue Wan Dao) - Gu Long
AventuraGolok ada yang lurus ada pula yang melengkung, yang kita ceritakan sekarang adalah sebilah golok yang melengkung, melengkung bagaikan alis mata Cing Cing. Golok lengkung itu memang milik Cing Cing. Cing Cing adalah seorang gadis cantik tapi misteriu...