CING CING duduk dalam kereta, Ting Peng duduk dihadapan mukanya, sedang Ah-ku bertindak sebagai kusir.
Waktu itu Ting Peng sedang memainkan sebilah golok, sebilah golok yang indah sekali, golok kayu yang diatas batangnya terukir lukisan indah, ada pemandangan alam, ada perempuan cantik, ada kereta dan lain sebagainya.
Itulah sebuah pemandangan yang menarik sekali.
Benda ini dibeli Ting Peng dengan uang sepuluh laksa tahil emas murni, dibeli dari sebuah rumah penjual barang.
Ting Peng msnginginkan bends tersebut karena golok itu amat indah dan istimewa, tentu saja karena antik dan menawan hati.
Lama sekali dia memainkan benda itu, sementara Siau hiang yang duduk didepan kakinya turut menikmati benda tadi, mendadak dia bertanya, "Kongcu, benarkah kau hendak menggunakan golok kayu ini untuk menghadapi musuh, membunuh orang?"
Ting Peng tertawa, "Benar? Golokku telah dibawa Unta tembaga, aku rasa lo hujin memerlukan benda tersebut, padahal akupun seorang pemakai golok, tentu saja aku harus memakai golok!"
"Kongcu, aku tidak habis mengerti, kalau toh tenaga dalam kongcu sudah mencapai tingkatan yang luar biasa, namun tanpa golok tersebut."Ting Peng manggut-manggut, "Yaa, tanpa golok tersebut aku hanya bisa" memanfaatkan enam tujuh bagian kekuatan sesungguhnya, tapi bila kugunakan golok tersebut, kehebatanku bisa mencapai dua belas bagian."
"Kita akan berangkat untuk membantu lo hujin?"
"Benar, sekarang semua jago dari berbagai partai maupun jago dari Thian bi kiongcu telah bermunculan, mereka tak akan melepaskan lo hujin sekalian dengan begitu saja."
"Tinggikah ilmu silat mereka?"
"Konon amat tinggi, terutama anak buah Thian bi kiongcu, mereka rata-rata hebat, apalagi sebagian kekuatan itu sudah berada dibawah komando Cia Siau giok, gadis berhati keji ini, bila kita tidak membantu, lo hujin akan menjumpai kesulitan."
"Kongcu, kalau toh kita hendak membantu lo hujin, mana kepandaian silat pihak lawan hebat sekali, mengapa kau malah mengirim pergi golok mestika tersebut?"
Ting Peng segera tertawa.
"Selama golok sakti itu ditanganku, tiada orang yang bisa menandingi diriku, lagi masa orang lain akan memusuhi diriku?"
Siau hiang menggelengkan kepalanya berulang kali.
"Mungkin tiada orang yang berani, sejak naga perak terbunuh mungkin sudah tak ada manusia yang berani memusuhimu lagi, konon naga perak termasuk jago lihay dalam permainan golok!"
"Itulah dia, bila aku membawa golok, orang lain tak akan berani turun tangan menentangku, mereka pasti akan mengguna-kan akal muslihat untuk mencelakaiku, membuat aku harus menjaga terhadap mereka yang terduga, oleh sebab itu membawa golok mestika malah justru akan menyusahkan diriku sendiri."
"Tapi dengan golok tersebut, kau bisa memukul mundur lawan, apalagi Kim say tianglo sudah berhasil melatih ilmu silatnya mencapai tujuh bagian kesempurnaan."
"Benar!" kata Ting Peng tertawa, "Sewaktu bertarung melawanku dulu, kemampuannya memang cukup hebat, tapi dengan golok ini ditanganku, dia tak akan banyak berkutik."
"Golok ini tak akan mampu menambah kekuatan bagimu, budak telah meneliti dengan seksama, golok ini terbuat dari kayu Hong-yang, meski keras namun tidak kuat bila menjumpai senjata yang tajam, benda ini segera akan patah menjadi dua."
"Inilah yang kuinginkan!"
"Kongcu, budak tidak mengerti!"
"Budak bodoh, otakmu sudah tumpul barangkali, bila kau membawa sebilah golok, apakah kau akan tega mematahkan golokku ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Golok Bulan Sabit (Yuan Yue Wan Dao) - Gu Long
MaceraGolok ada yang lurus ada pula yang melengkung, yang kita ceritakan sekarang adalah sebilah golok yang melengkung, melengkung bagaikan alis mata Cing Cing. Golok lengkung itu memang milik Cing Cing. Cing Cing adalah seorang gadis cantik tapi misteriu...