SEBETULNYA, entah ke empat orang itu jelas bersembunyi dimana, tiba-tiba saja mereka menampakkan diri bahkan dengan cepat telah muncul di hadapan Ah Ku.
Paras muka mereka sangat dingin, usianya antara empat puluh tahunan dan setiap orang mengenakan jubah abu-abu dengan membawa sebilah pedang.
Muka mereka kaku tanpa emosi, dengan mata yang abu-abu dan dalam mereka mengawasi Ah Ku tanpa berkedip.
Ah-Ku tidak bergerak, dia menengok ke arah Ting Peng dan menunggu petunjuk selanjutnya.
Ting Peng sedang memandang pula ke arah Cia Siau giok, tapi Cia Siau giok hanya tertawa sambil berkata, "Saudara Ting Peng kalau kukatakan ke empat orang ini tidak kukenal, percayakah kau?"
"Kau maksudkan mereka bukan anggota perkampungan Sin kiam san ceng?"
"Soal ini tak berani kukatakan, karena aku baru satu tahun lebih datang kemari."
"Walaupun setahun lebih tidak terhitung lama, tapi masa anggota keluarga sendiripun tidak kau kenal? Rasanya hal ini mustahil!!"
Cia Siau giok tertawa.
"Orang-orang yang lain tentu saja kukenal, lagi pula mereka baru ku undang setelah aku berada di sini, tapi orang yang berada dalam halaman ini tak seorangpun yang kukenal, sebab aku tak pernah masuk ke dalam sedang merekapun tak pernah keluar."
"Kalau selamanya tak pernah keluar, bagaimana cara mereka untuk selanjutnya hidup?"
"Aku tak tahu, akupun tidak mengurusi soal rumah tangga Cia Teng seng yang mengurusi soal itu."
"Cia Teng seng adalah Cia sianseng, semua orang hanya memanggilnya sebagai Cia sianseng dan tak tahu siapa namanya."
"Cia Siau giok adalah majikan perkampungan ini, tentu saja dia tak usah memanggil nya Cia sianseng, tapi hingga sekarang dia baru secara langsung menyebut namanya."
Tapi salah seorang diantara lelaki setengah umur itu telah berbicara, suaranya persis sekaku paras mukanya, "Cia Teng seng juga tidak tahu tentang kami, kami masuk ke dalam perkampungan ini ketika pamannya masih mengurusi perkampungan Sin kiam san-ceng, hingga sekarang telah tiga puluh tahun. Sepuluh tahun berselang Cia siang kwee telah tiada, jabatannya kemudian dilanjutkan oleh keponakannya, ia Cuma mengurusi urusan luar, tidak mengurusi urusan dalam."
"Kalau begitu kalian berempat adalah orang tertua di dalam perkampungan Sin kiam san-ceng?" tanya Cia Siau giok sambil tertawa.
"Kami tidak termasuk perkampungan Sin kiam san-ceng, kami termasuk 'Rumah Penyimpan Pedang'."
"Dimana letaknya Rumah penyimpan pedang?"
"Di dalam sana!" jawab lelaki setengah umur itu sambil menunjuk ke dalam halaman berpagar tinggi.
"Oooh... rupanya halaman ini bernama Rumah penyimpan pedang, sungguh memalukan, ternyata aku tidak mengetahui akan hal ini, aku adalah majikan perempuan tempat ini?" sela Cia Siau-giok dengan wajah tercengang.
"Hal ini pernah kudengar dari majikan, tapi dengan rumah penyimpan pedang sama sekali tak ada hubungan tempat ini tidak termasuk dalam perkampungan Sin-kiam san-ceng, melainkan tempat tinggal majikan... Majikan kalian.. adalah ayahku!" sambung Ciu Siang giok sambil tertawa.
"Kami tidak mempersoalkan hubungan majikan di luar rumah penyimpan pedang, dalam Rumah penyimpan pedang hanya ada seorang majikan dan tiada hubungan dengan lainya!"
Cia Siau-giok tidak marah, dia malah tertawa.
"Siapakah nama kalian berempat?"
"Di dalam rumah penyimpan pedang hanya ada majikan dan budak pedang, tiada nama dan tiada nama marga yang berlaku hanya sebutan tahun, menurut sebutan aku bernama Ka-cu, selanjutnya adalah, Ih-cho, Pin gin, Ting-moau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Golok Bulan Sabit (Yuan Yue Wan Dao) - Gu Long
AventuraGolok ada yang lurus ada pula yang melengkung, yang kita ceritakan sekarang adalah sebilah golok yang melengkung, melengkung bagaikan alis mata Cing Cing. Golok lengkung itu memang milik Cing Cing. Cing Cing adalah seorang gadis cantik tapi misteriu...