"SEBENARNYA Giok Bu sia itu seorang perempuan macam apa?"
Pertanyaan tersebut diajukan oleh Ting Peng.
Sekarang mereka malah berada di atas kereta, Cing Cing berbaring di sisinya, sedang Siau Hiang dan Siau im duduk dihadapan mereka.
Ketika selesai mendengarkan penuturan Cing-Cing tentang pengalaman yang baru saja menimpa mereka, Ting Peng mengajukan pertanyaan tersebut.
Cing Cing tertawa, kemudian sahutnya, "Dia adalah memang perempuan yang menarik, kau tak akan pernah menyangka kalau di dunia ini terdapat perempuan sedemikian menariknya, terutama sekali badannya."
"Lebih indah dari pada tubuhmu?"
"Hanya mungkin saja kedua orang itu kebetulan memiliki tahi lalat yang sama."
"Tentu saja hal ini mungkin cuma suatu kebetulan belaka." Ting Peng tertawa, "Tapi kesempatan untuk suatu kejadian yang kebetulanpun tidak terlampau banyak."
"Kau menganggap dia adalah Giok Bu sia?"
"Aku tidak mengatakan demikian, tapi aku rasa kemungkinan besar dia adalah Giok Bu sia."
"Sudah pasti tak mungkin." Cing-Cing segera menggeleng.
"Mengapa?"
"Karena dia jauh lebih cantik daripadaku."
Kembali Ting Peng tertawa.
"Cing-Cing, itu menurut penilaianmu, bukan penilaianku, di dalam benakku kau adalah jelmaan dari kecantikan dan kemuliaan, tiada orang kedua yang akan sanggup melebihi dirimu."
Agak memerah wajah Cing-Cing karena jengah, katanya kemudian, "Long kun, kau hanya berbicara agar hatiku senang."
Ting Peng segera memeluknya dengan mesra, kemudian diciumnya hangat, katanya tertawa, "Cing-Cing, mungkin saja aku akan melakukan suatu perbuatan yang menyalahi dirimu, tapi tak akan membohongi dirimu, aku tidak tahu apakah perempuan itu adalah Giok Bu sia atau bukan, tapi sekali pun telah kujumpai Giok Bu sia, belum tentu aku akan menganggap dia lebih hebat daripada dirimu."
"Kalau sampai demikian, berarti sepasang matamu ada yang tak beres."
"Sekarang mataku beres dan normal, justru sepasang matamulah yang ada persoalannya."
"Sepasang mataku ada persoalan?"
"Benar, cantik buruknya penilaianmu hanya berdasarkan pengamatanmu atas lahiriahnya saja, sedang aku hanya menilai dari isi hatinya, bila hati seorang perempuan amat jelek, kendatipun dia berwajah cantik, aku hanya akan melihat kejelekannya belaka."
Dengan perasaan berterima kasih Cing-Cing semakin merapatkan tubuhnya.
Cing Cing menghela napas panjang.
"Aaaai, tampaknya aku tak akan berhasil mengurungkan niatmu itu .....?"
"Benar, aku harus pergi melakukan penyelidikan, lalu membuktikannya .....!"
Kembali Cing Cing termenung berapa saat lamanya, kemudian dia baru berkata, "Long kun, kendatipun kau berhasil membuktikan, kuharap kau jangan melukainya."
"Demi peristiwa penculikan terhadap dirimu aku tak akan mencelakainya, sebab Giok Bu sia juga tidak mencelakai dirimu namun seandainya aku berhasil menemukan kalau dia sudah melakukan kejahatan lainnya, aku tak akan mengampuninya dengan begitu saja."
"Bagaimanapun juga, dia hanya seorang gadis muda, tak mungkin dia sudah banyak melakukan kejahatan."
"Hal itu mah harus bisa diputuskan setelah diketahui perbuatan apa saja yang telah dilakukan olehnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Golok Bulan Sabit (Yuan Yue Wan Dao) - Gu Long
AdventureGolok ada yang lurus ada pula yang melengkung, yang kita ceritakan sekarang adalah sebilah golok yang melengkung, melengkung bagaikan alis mata Cing Cing. Golok lengkung itu memang milik Cing Cing. Cing Cing adalah seorang gadis cantik tapi misteriu...