#01: First Day

2.9K 160 39
                                    

Bagian satu

Yudith sedang berada di dalam mobilnya untuk berangkat ke sekolah barunya. Karena ia baru saja lulus dari sekolah menengah. Ia duduk di samping kursi kemudi bersama Merry Veefe Machilla, momy nya.

"Dith, apa kamu sudah mempersiapkan semuanya?" tanya Merry kepada sang anak. Matanya masih menatap lurus jalanan di depan.

"Sudah mom," balas Yudith dengan menganggukan kepalanya yang mungkin tidak di lihat oleh momy nya.

Merry lalu menengok ke arah Yudith. Melihat paras cantik anaknya. Lekuk wajahnya sangat sempurna. Bahkan paras cantiknya melebihi dari kata sempurna.

"Jika ada sesuatu yang mengganggumu di sekolah. Jangan hiraukan itu," ucap Merry memperingatkan.

"Iya mom," singkat Yudith yang menatap di depan nya dengan tatapan kosong.

Merry menghela napasnya. Sangat sabar menghadapi anaknya yang kelewat jutek dan tidak peduli terhadap sekitarnya. Namun ia tetap sayang kepada putrinya yang slalu membanggakan keluarga.

Mobil BMW sudah melaju lagi. Sekarang Yudith berjalan menuju kelasnya. Ia sudah tau kelas yang akan ia tempati.

"Awhsss.." ringkih Yudith seraya memegangi bahunya yang merasa sakit karena tertabrak sesuatu.

Ia melihat seorang laki-laki yang berlari dari arah belakangnya tadi. Namun ia tak sempat melihat wajahnya karena membelakanginya.

Pasti laki-laki itu. Dasar tak punya mata. Sinis Yudith dalam hati.

Ia melanjutkan langkahnya. Setelah sampai ia memilih tempat duduk. Dan tempat duduknya jatuh di baris ke tiga nomer tiga.

Bangku di sebelahnya masih kosong. Tapi Yudith tak menghiraukan siapa yang akan duduk dengannya nanti. Ia langsung membuka buku tentang hal-hal mistis.

Sudah 15 menit Yudith membaca bukunya. Tiba-tiba ada seseorang yang mengganggu kesibukannya.

"Hai, di sebelahmu masih kosong?" tanya orang di sebelahnya yang masih berdiri. Bisa Yudith jabarkan dirinya. Dia agak pendek darinya, berambut panjang sepunggung. Warna rambutnya agak kecoklatan, matanya juga coklat. Wajahnya manis.

Gadis di sebelahnya nampak kaget karena kagum dengan paras cantik Yudith yang terbilang melebihi kata sempurna.

Yudith menatap orang di sebelahnya dengan datar dan dingin. Lalu menganggukan kepalanya.

"Ahh aku duduk di sini ya, boleh kan?" tanyanya lagi.

Yudith menganggukan kepalanya lagi. Lantas melanjutkan membaca. Baru beberapa menit membaca bel masuk sudah berbunyi. Yudith menyimpan kembali bukunya ke dalam tas.

"Selamat pagi anak-anak, perkenalkan saya Giselle Frean sebagai wali kelas kalian sekaligus guru kimia di sini," ucap Miss Giselle memperkenalkan dirinya.

"Saya harap kalian bisa mengenal saya dan teman-teman baru kalian dengan baik. Agenda hari ini diisi oleh pembuatan jadwal piket serta struktur organisasi kelas. Saya juga berharap kalian bisa bekerja sama. Terima Kasih," sambung Miss Giselle lalu meninggalkan kelasnya.

Semua siswa di kelas Science 1 nampak berbicara sendiri-sendiri. Kecuali Yudith. Ia malah menatap sekeliling kelasnya. Entah apa yang sedang ia lihat.

"Hei, namamu siapa?" panggil gadis yang berada di sebelahnya membuyarkan kefokusan Yudith dengan sekali hentakan.

"Yudith Machilla" ujar Yudith singkat. Lalu melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda.

Gadis di sebelahnya mengangguk-angguk kepalanya.

"Oke, perkenalkan juga, aku Tita Julia Farius," ucap Tita dengan senyumannya seraya menghadap ke arah Yudith.

Yudith hanya menoleh ke sebelahnya lantas hanya menganggukan kepalanya. Lalu beralih dengan menatap ke arah pojok kelasnya. Ia merasa sedikit aneh.

Namun saat sedang melihat sosok yang akan dia lihat. Tiba-tiba seseorang mengintruksi di depan kelas dan itupun kembali membuyarkan kefokusan Yudith.

"Perhatian semuanya, di sini aku sebagai ketua kelas kalian. Dan perhatikan apa yang aku ucapkan" tukas Jean Alexi Simamora dengan tegas.

Sombong sekali, padahal tidak ada yang menunjuknya sebagai ketua kelas. Batin Yudith.

"Hei lihatlah, dia sungguh tampan," timpal Tita yang dengan senyum mengembang membuat Yudith memutar bola matanya.

Yudith lebih baik fokus di depannya saja. Daripada ia merasakan hal aneh yang sempat ia lihat tadi akan mengusiknya.

Selesai menjelaskan apa saja yang akan di laksanakan oleh teman kelasnya. Jean kembali ke tempat duduknya semula.

Yudith ingin membuang air kecil. Ia pun segera beranjak dan pergi ke toilet. Namun Tita menahannya.

"Hei, kau mau kemana?" tanyanya.

"Toilet," singkat Yudith dengan nada dingin. Lalu segera berjalan keluar kelas.

"Baiklah, aku ikut." timpal Tita segera mengikuti Yudith.

Mereka berjalan bersisian. Yudith dengan pandangan lurus ke depan. Sedangkan Tita melihat sekelilingnya dengan tatapan kagum.

"Aku tak salah memilih sekolah di sini, sungguh elit hehe," kekeh Tita. Yudith hanya mendengarkan saja tak menghiraukan Tita.

Yudith berhenti di depan area toilet. Ia merasa janggal di sini. Ada sesuatu yang mengganggu batinnya.

Dibelakangnya Tita bingung kenapa Yudith berhenti di sini.

"Apa kau melihat sesuatu?" tanyanya.

"Ehm, tidak, aku hanya merasa aneh saja." jawabnya yang masih menatap lurus.

Tita hanya menganggukan kepalanya. Lantas masuk duluan ke salah satu bilik toilet.

"Aku duluan," ucapnya lalu masuk.

Yudith masih menatap ke sekelilingnya. Entah mengapa ia merasa di sini ada aura yang berbeda. Namun ia teringat pesan momy nya. Ia harus mengabaikan hal seperti ini. Takut terjadi sesuatu di masa lalunya terulang.

Tita telah kembali. Sekarang Yudith masuk ke dalam toilet. Sedangkan Tita menatap ke arah sekeliling toilet.

Namun tatapannya berhenti pada seorang gadis yang Tita rasa sepantaran dengannya. Dia sedang menangis. Dia bukanlah manusia. Melainkan 'ghost'.

Tita terkesiap begitu mendengar pintu toilet terbuka. Ia segera mengalihkan pandangannya dari situ.

"Mari ke kelas," ajak Tita dahulu. Yudith hanya menganggukan kepalanya.

Tidak ada yang tau, Tita juga memiliki kelebihan seperti Yudith. Namun itu tak menjadi masalah.

Yang menjadi masalah ialah. Gadis yang tadi menangis melihat kedua orang itu. Dan gadis itu yakin, dua orang itu bisa membantunya.

------------------------------------

Cerita kedua aku♥
Mohon bantuannya untuk Setia membaca yah♥
Kritik dan saran dibutuhkan^^

Salam
Terin

INDIGO [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang