Bagian tiga puluh delapan
Mulmed's Mia and Arlita
Yudith akhirnya kembali ke rumah. Berjalan menuju kamar sambil melamun dan langkahnya tiba-tiba berhenti ketika baru menyadari sesutau.
Yudith point of view
Aku terdiam beberapa saat. Aku melupakan satu hal. Arlita, di mana dia sekarang? Kenapa aku tak melihatnya lagi.
Gawat. Aku melupakan keberadaannya. Aku langsung saja lari menaiki tangga menuju kamarku. Berharap ada Arlita yang masih berada di dalam.
Ceklek
Aku membuka pintu lalu ku edarkan pandangan ke segala penjuru kamar. Tidak. ini tidak mungkin. Ke mana dia?
Wait. Kepalaku tiba-tiba pusing. Aku menyentuh dinding agar tidak terjatuh. Apalagi ini? Sesuatu mulai memasuki pikiranku.
Yudith...
Tolong aku...
Tolong, aku hanya memilikimu..
Yudith!!
Ahh, ada apa lagi sebenarnya. Sebentar lagi akan ada jalan keluar. Tapi kenapa seperti ini.
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku agar sakitnya reda. Segera aku mengambil handphone dan menghubungi seseorang.
Aku tidak bisa menunggu besok. Ini harus cepat diatasi. Jangan sampai sesuatu yang tidak diinginkan benar-benar terjadi.
"Halo? Ada apa, Dith?"
"Ke mana saja kau? Ini sangat darurat. Ku mohon kau segera datang ke rumahku"
"Ah, sorry. Oke, aku segera ke sana."
Aku menghela napas sejenak. Inilah yang tidak aku sukai membantu makhluk lain yang berbeda dunia.
Aku takut ikut terjebak. Tapi bagaimanapun aku telah berjanji untuk membantunya. Baiklah, aku harus fokus.
°•°•°•°
Tita point of view
Aku sedang bercanda ringan dengan Randon setelah beberapa saat yang canggung. Tawaku berhenti ketika ada seseorang yang menelponku.
Segera kuangkat dan menanyakan apa yang terjadi. Tidak biasanya Yudith menelpon langsung. Paling bertukar pesan terlebih dahulu. Sepertinya sangat penting.
"Halo? Apa apa, Dith?"
"Ke mana saja kau? Ini sangat darurat. Ku mohon kau segera datang ke rumahku"
"Ah, sorry. Oke, aku segera ke sana."
Randon yang sedari tadi menatapku dengan pandangan bingung segera ku beri tahu.
"Maaf, tapi aku harus pergi. Lain kali kita bertemu kembali, bye!"
Aku segera berjalan keluar tanpa menunggu jawaban dari Randon. Pasti ini sangat penting. Aku mendengar nada suara Yudith yang berbeda. Entah mengapa aku ikut khawatir.
Aku menghentikan taksi dan masuk segera. Memberi tahu alamat yang aku tujukan.
Setelah sampai aku berjalan masuk dan menaiki anak tangga yang menghubungkan ke kamar Yudith.
Di rumah ini memang tidak ada pembantu. Makanya aku langsung masuk saja tanpa permisi. Yudith mengatakannya padaku.
"Yudith? Are you okay?"
Aku melihat Yudith yang melamun sambil memegang handphonenya. Apa sesuatu telah terjadi di sini?
Aku mengedarkan pandangan. Cukup berantakan ketika aku melihat kamar Yudith yang pertama kali.
"Yudith? Talk to me. What's happen?"
Ah, stupid. Kenapa dia malah diam seperti patung. Aku tidak bisa melakukan apapun saat ini.
Tunggu biasanya aku melihat orang lain. Aku mengingat-ingat apa yang berbeda. Arlita. Aku baru mengingatnya.
Astaga. Pasti ini berhubungan dengan dia. Baiklah, aku harus rileks terlebih dahulu. Perlahan aku menarik napas dan menghembuskanya.
"Jika kau masih diam saja, aku akan pergi."
Dia menatapku. Sinar matanya terlihat sayu. Aku khawatir jika tatapan matanya seperti itu.
"Jelaskan segera, Dith."
Aku tak punya banyak waktu untuk menunggu. Terlihat Yudith menghela napas kasar.
"Arlita tidak ada."
"Ya, aku tau. Aku juga menyadarinya tadi."
"Lalu ada apa kau menghubungiku?"
"Buku yang kau temukan di perpustakaan, bisa menjadi petunjuk bagi kita. Banyak pernyataan yang membuatku terkejut. Tapi aku bersyukur aku bisa mengetahui segalanya lewat buku yang kau temukan."
"Memang apa isinya?"
"Nanti kau baca sendiri. Tapi dibuku itu menjelaskan seseorang yang dijadikan budak tapi masih berwujud manusia. Gedung itu, ada seseorang juga yang menguasainya. Aku paham, mengapa Arlita merasa terjebak di dalam kegelapan. Dia ingin membawa arwah Arlita dengannya. Membawa ke dunia kegelapan bersama tumbal yang lain. Karena sebenarnya Arlita adalah arwah penasaran. Arwah yang membutuhkan jalan yang benar ketika semuanya sudah terungkap. Pasti ada sesuatu yang Arlita inginkan sehingga dia belum bisa kembali ke dunianya yang sebenarnya. Lalu Arlita dijebak oleh penunggu gedung itu."
Aku mendengarkan dengan seksama. Benarkah? Aku terkagum sesaat karena Yudith dapat memecahkan misteri yang selama ini dicari.
"Lalu bagaimana kita membantunya?"
"Di dalam buku itu, seseorang yang bernama Simarabi menjelaskan bahwa penunggu itu bisa dibinasakan dengan menghancurkan bola kaca yang terletak di lantai bawah tanah. Ketika dia akan mendekati bola kaca itu yang kedua kalinya, temannya telah membunuhnya terlebih dahulu. Karena jika sudah ada seseorang yang berani memasuki lantai bawah tanah, berarti dia mencurigakan dan harus dibunuh. Intinya kita harus menghancurkan bola kaca itu dengan segera."
Aku terkejut. Jadi, buku itu telah menjelaskan semuanya. Tidak kusangka.
"Aku akan menghubungi Miss Lassy dan menjelaskan tentang ini. Bagaimanapun beliau harus ikut dengan kita, Dith. Beliau mungkin bisa tahu ini dan mungkin belum menjelaskan kepada kita."
"Ya. Dan aku akan menghubungi sahabat Arlita. Aku ingat, Lita ingin sekali bertemu dengan keluarganya. Mungkin itu yang menjadi alasan dia belum bisa kembali ke dunia asalnya sebelum bertemu mereka. Lita mencarinya dan belum menemukan mereka."
"Sahabat Lita harus membawa keluarga Lita ke sini, Dith. Kita tidak bisa menunggu lagi. Ini saatnya kita menjalankan misi. Aku akan membantumu, kau tak usah takut akan ikut terjebak."
"Terima kasih,"
Aku melihat Yudith mengangguk dan tersenyum padaku. Kami saling menatap bola mata. Memberikan janji satu sama lain lewat pancaran mata.
Apapun yang terjadi aku akan selalu membantu Yudith. Karena dia sahabatku yang berbeda dari yang lain. Kita akan segera menyelesaikan masalah ini bersama-sama.
Let's the game begin...
---------------------------------------
Hai^^
Aku kombek:vNah, sudah jelaskan apa yang terjadi. Bagaimana? Ada yang udah tau seperti ini? Hehe
Maaf ya lama, sebenarnya udah ada ide tapi males ngetiknya wkwk maap juga kalo banyak typo hehe
Terima kasih yang udah mau vomment dengan ikhlas, aku sangat senang π_π
Tunggu beberapa part lagi kawan, see you!
Salam
Terin❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO [TAMAT]
Terror#13 In Horor [23-05-2019] #02 In Mistis [23-05-2019] #03 In ghost [23-05-2019] [Disarankan follow terlebih dahulu sebelum membaca] Mengisahkan seorang gadis remaja yang memiliki kelebihan yang tak semua orang memilikinya. Sebuah kelebihan yang mem...