#15: Labirin

979 55 5
                                    

Bagian lima belas

Mulmed's Marvin

Yudith membuka matanya. Tangannya meraba ke sebelah kasur mencari saklar lampu. Lantas Yudith menatap jam di tangannya.

23.30

Yudith turun dari kasur lalu berjalan ke arah lemari mengambil baju yang akan ia kenakan malam ini.

Malam ini Yudith memakai kaos lengan pendek di padukan jaket dari bahan wol yang dimaksud dengan cardigan.

Yudith juga memakai topi kupluk yang menutup ke dua telinganya. Sepasang sepatu berwarna merah muda. Tak lupa membawa tas selempang.

Tasnya berisi barang-barang yang di butuhkan Yudith semacam senter, handphone, dan lainnya.

Setelah memeriksa barang yang akan ia perlukan sudah terabsen. Yudith langsung turun ke bawah. Berjalan sambil mengendap seperti maling.

Huhh untung saja.

Napasnya melega setelah berhasil sampai luar rumah.

Gelap.

Ya, Yudith menatap sekitar rumah di depannya. Semua lampu dimatikan. Yudith mendesah. Itu artinya ia harus ekstra hati-hati. Takut disangka maling.

°•°•°•°

Yudith berjalan ke arah lapangan outdoor. Yudith melihat Tita melambaikan tangan ke arahnya.

"Hai," sapa Tita setelah Yudith sampai di depannya. Yudith hanya tersenyum tipis.

"Di mana Miss Lasy?" tanya Yudith. Tita mengangkat bahunya tanda tidak tahu.

°•°•°•°

Bola mata Marvin mencari sosok yang tadi diikutinya. Alhasil sekarang ia kehilangan jejak.

"Ada apa Yudith ke sini tengah malam?" gumamnya.

Tubuh Marvin menegang. Seperti ada tangan yang menyentuh bahunya. Seketika pikirannya parno.

Astaga, siapa ini. Bagaimana kalau...

Marvin menggelengkan kepalanya. Berusaha membuang pikiran konyol.

Dengan setengah keberanian. Marvin berusaha berbalik, badannya agak bergetar. Matanya terpejam rapat.

"Hi, what do you do Marvin?"

Marvin menajamkan pendengarannya. Benarkah ini manusia? Marvin pun membuka matanya.

"Eh Miss Lasy, invisible Miss hehe.." Marvin menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia kira tadi adalah hantu. Tapi ternyata salah.

Syukurlah

"Baiklah, apa kau mengikuti Yudith hm?"

Skak!

Apa yang harus Marvin lakukan. Kenapa juga Miss Lasy tahu tentang itu. Marvin menahan napasnya.

"Baiklah, daripada kau diam tak menjawab lebih baik ikut kami," ujar Miss Lasy lantas berjalan terlebih dahulu. Marvin mengikuti Miss Lasy dengan perasaan campur aduk.

°•°•°•°

"Itu dia Miss Lasy!" ucap Tita bersemangat. Yudith menatap heran dengan seseorang yang berada di belakang Miss Lasy. Seperti mengenalinya.

"Ayo kita persiapkan semuanya,"

Seketika pandangan Yudith berubah menjadi sinis ketika melihat Marvin.

"Bagaimana kau bisa ada di sini?" tanya Yudith datar. Marvin yang sedari tadi hanya diam kini berbicara. "Aku tidak sengaja lewat sini dan bertemu Miss Lasy," jelasnya berbohong.

INDIGO [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang