Bagian dua
Yudith dan Tita berjalan beriringan menuju kantin sekolah. Mereka berbincang-bincang masalah teman mereka dulu.
Sebenernya yang bercerita sedari tadi itu hanya Tita. Yudith hanya mendengarkan saja, tak berniat untuk menanggapinya.
Setelah sampai di kantin. Tita langsung menyuruh Yudith duduk di tempatnya. Tita yang memesan makanannya. Sedangkan Yudith duduk dan matanya menyapu seluruh ruangan tersebut.
Astaga!
Yudith tersentak kaget. Dirinya melihat sosok 'itu' lagi. Setelah 2 tahun menyembunyikan kelebihannya. Ia hampir saja terkejut setengah mati melihat sosok seperti 'itu' kembali. Ia segera membuang muka.
Tepat sekali Tita telah sampai di meja makannya. Yudith segera mengalihkan pandangannya. Khawatir jika Tita akan menananyakan apa yang sedang ia lihat.
"Ini pesanannya," ujar Tita seraya menarik kursinya.
"Thank's," kata Yudith singkat dan tersenyum tipis.
"Oh lihat, kau begitu lebih mempesona jika tersenyum. Meskipun senyum tipis," ucap Tita memuji Yudith, tetapi akhir kalimat dia mengucapkannya dengan pelan.
Yudith mendengarnya. Tapi ia pura-pura tidak tahu saja.
Mereka menyantap makanan pesanannya dengan khidmat. Namun pikiran Yudith berkelebat kemana-mana. Ia terus memikirkan apa yang terjadi dengan sosok tadi.
Hingga akhirnya, lamunan Yudith berhenti ketika suara Tita memecah keheningan.
"Dith, apa kau melamun?" tanya Tita dengan sebelah alis terangkat.
Yudith menggeleng. Lalu segera melanjutkan makannya. Ia tak ingin Tita menanyakan hal di luar pikirannya.
°•°•°•°
Jam sekolah telah usai. Seluruh siswa SHS Lucifer sedang menunggu jemputannya masing-masing.
Termasuk Yudith. Ia menunggu di depan gerbang sekolah. Menunggu momnya datang menjemput.
Di saat sedang menunggu. Yudith kembali mekirkan sosok tadi. Terlihat dari raut wajahnya dia seperti khawatir. Seakan ia bisa membantunya. Namun bunyi klakson membuyarkan lamunannya.
"Hei sayang, ayo pulang." ucap Merry disertai dengan senyumannya.
Yudith segera membuka pintu sebelah kemudi dan memasang seatbealtnya. Lantas mobil melaju dengan kecepatan sedang.
Hening. Baik Yudith ataupun Merry tidak ada yang membuka obrolan. Akhirnya Merry yang memecah keheningan di dalam mobilnya.
"Dith, apa kau sudah mendapatkan teman?" tanya Merry menoleh sebentar ke arah Yudith.
"Sudah mom,"
Merry tersenyum. Akhirnya gadisnya bisa memiliki teman. Semoga saja dia mendapatkan teman sejati. Tidak seperti dulu.
Mobil sudah memasuki halaman rumah Yudith. Yudith segera turun dari mobilnya. Sedangkan Merry kembali melajukan mobilnya karena ia akan kembali ke tempat bekerja. Lebih tepatnya toko butik yang ia miliki sendiri.
Yudith membuka pintu kamarnya. Di depan pintu kamarnya terdapat tulisan 'Yudith's'. Ia menaruh tas pada tempatnya. Ia memiliki kepribadian yang rapi dan bersih. Semua tatanan barang di kamarnya sangatlah rapi.
Setelah mengganti semua pakaian seragamnya dengan baju biasa. Yudith membuka komputer lipatnya. Mencari informasi melalui aplikasi google.
Yudith mengernyit. Sedikit aneh apa yang ia temukan di sini. Lalu kembali menelusuri informasi lainnya.
"Hhh.." helaan napas Yudith kasar.
Lantas setelahnya ia mematikan komputer lipatnya dan meletakkan kembali ke tempatnya.
Dari pada sibuk dengan pikirannya sendiri. Yudith pun memilih ke lantai bawah untuk makan siang.
"Ehh non Dith, ini makanannya sudah saya siapkan." ucap Kelyn kepada sang majikan mudanya. Kedua tangannya menata hidangan di atas meja makan.
Yudith hanya tersenyum dan mengangguk. Menarik kursi dan mengambil makanan serta lauknya dengan selera sendiri.
Usai makan siang. Yudith kembali ke kamarnya. Betapa terkejutnya saat Yudith melihat sosok 'itu' lagi.
Ya Tuhan! Batin Yudith sambil mengusap dadanya.
Kenapa dia ada di sini? Ohh tidak. Aku sedang tak ingin di ganggu oleh makhluk ini lagi. Batinnya.
Yudith menatap sosok 'itu' dari atas hingga bawah. Seragamnya sama seperti punya Yudith. Kakinya.. Tidak nampak di tanah. Tubuhnya semampai. Rambutnya panjang Indah. Body goals. Oh apa yang aku pikirkan.
Yudith menarik napasnya dalam-dalam. Lalu menghembuskannya lewat mulu dan kembali ke kasurnya.
Namun sosok di depannya mengikuti arah Yudith. Membuat Yudith agak risih di tatap seperti itu. Ia bersikap tidak peduli. Lalu buru-buru menutup matanya dan tertidur.
°•°•°•°
Ghost's point of view
Aku menatap gadis di depanku. Aku tau dia bisa melihatku. Namun aku tak bisa menuntutnya sebelum dia mengalah untuk berbicara denganku.
Ku akui dia manusia yang paling sempurna yang aku temui. Memiliki wajah yang cantik, rambut panjang coklat caramel yang bergelombang di bawahnya, matanya yang coklat kehitaman, hidung yang sempurna dan lekuk tubuh yang ideal.
Aku tersenyum menatap dia yang sedang tertidur. Sungguh aku ingin bercerita banyak jika dia mau mengobrol denganku.
Oh ya, sebelumnya. Aku adalah gadis yang telah meninggal di sekolah ketika aku menginjak umur 17 tahun. Umur dimana seorang remaja mengalami masa yang Indah dan menyenangkan.
Namun berbeda dengan diriku. Saat ulah tahunku yang tepat ke 17 tahun. Aku diberi kejutan yang sangat membuatku menyesal mengikuti mereka.
Aku tak tahu bagaimana keadaan kedua orang tuaku. Sungguh aku rindu dengan mereka. Aku berharap dia mau membantuku.
Aku mengikutinya dari sekolah. Kalian tak usah menanyakan aku mengikuti dia menggunakan apa. Jelas-jelas aku ini hantu. Kalian bisa menebaknya sendiri.
Tapi sejenak pikiranku tertuju ke masa lalu. Dimana ada seseorang yang sangat membenciku. Hingga membuatku menjadi seperti ini ketika dia yang menjadi ketua di kejutan ultahku.
Dad, mom, Arlita menyesal.
Ya, namaku Arlita. Nama lengkapku Cexiana Arlita Carlney. Mereka memanggilku Lita.
Aku benar-benar rindu mereka. Hanya kata menyesalah yang aku renungi. Tak ada yang membuatku hidup kembali. Dan jika adapun aku tak akan ingin hidup kembali. Karena dunia sangatlah kejam.
"Argghh..."
--------------------------------------
Bantu vote dan komen gaes:v
Jadi pembaca setiaku ya:v ehe
Share ke teman-teman kalian jika cerita ini menarik.Thanks yang udah masukin ceritaku ke reading list kalian(;
Kritik dan saran dibutuhkan😊Salam
Terin❤
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO [TAMAT]
Horror#13 In Horor [23-05-2019] #02 In Mistis [23-05-2019] #03 In ghost [23-05-2019] [Disarankan follow terlebih dahulu sebelum membaca] Mengisahkan seorang gadis remaja yang memiliki kelebihan yang tak semua orang memilikinya. Sebuah kelebihan yang mem...