KAFE BANGTAN 2

110 3 0
                                    

Jadi gini, Kafe bangtan itu isinya : Park seok Jin, Park Namjoon, Kim yoon gi, Kim Jimin, Jeon hoseok, Jeon Taetae sama Jeon Kookie, kalo di cafe bangtan ini, mereka bukan boyband (Aku lupa jelasin)-Park Seok Jin/Jinnie/Jin : Pemilik Caffe-Park Namjoon/Jonnie/namjoon : Dokter plus tunangan jinnie-Kim yoon gi/yoongi/Bos : Pengusaha tajir melipir, pekerja di cafe bangtan dan pacar kim jimin.-Kim Jimin : Pekerja di cafe bangtan, pacar kim yoon gi.-Jeon hoseok/hopi : pekerja di cafe bangtan-Jeon taetae & jeon kookie : dua-duanya adik jeon hoseok, mereka masih pada kecil.

KAFE BANGTAN 2

Mereka langsung menerobos masuk dan hampir terjadi pertengkaran. "Oh jadi ini kerjaan kalian selama ini? Menggoda pria muda?" namjoon (Jonnie) mulai kesal. "Sayang aku bisa jelaskan" jinnie menggigit bibir bawahnya. "Dad, please kau masih menggendong taetae dan kokie" aku mengambil taetae dan kookie untuk diasuh oleh kipli dan alona. Jungkook mencoba menjelaskan namun park yoon gi keburu kesal aku menghalanginya sehingga ia malah menjambak rambutku. "Hyung... dengarkan aku..." aku melepaskan tangannya dari rambutku, ia bahkan kaget karena malah menjambakku. "Sinta ah sebaiknya kau jangan halangi aku" park yoongi kesal. "Hyung, kau salah paham... Kami sedang membicarakan sesuatu" kim jimin memeluk yoongi sambil menangis.

Hoseok kewalahan melerai namjoon dan jin. "Kau bilang kau mencintaiku, tapi kau malah bermesraan bersama pria lain" namjoon berteriak pada jin. "Sayang kau salah paham" jin mencoba menenangkan namjoon. "Apa kau ingin mengakhiri hubungan ini?" namjoon berkata sehingga membuat jin menangis. "Segampang itu? Aku mencintaimu dan kau lakukan ini padaku?" jin menangis, begitupun namjoon. "Sayang.. maafkan aku, aku butuh waktu untuk berfikir" namjoon memegang kedua bahu jin namun jin hanya diam dan menangis. Tanpa berkata apapun namjoon pergi meninggalkan jin. Aku memeluk jin yang menangis sesenggukan "Mom please stop crying". Jungkook mengambil sekotak tissue dan mengajak jin dan aku untuk duduk. Jimin dan yoongi bisa berdamai setelah jimin menceritakan semuanya.

"Maafkan ibuku jungkook ah, kau jadi harus terlibat sesuatu yang sangat pribadi" aku minta maaf pada jungkook. "Aku tidak tahu jika ibumu adalah seorang pria" jungkook berbisik di telingaku. "Aku akan menceritaknnya nanti" bisikku di kuping jungkook. Jin masih menangis dan memelukku, setelah agak tenang aku memintanya untuk minum air putih agar membuatnya temang.

Aku meminta hoseok untuk menutup caffenya. Jin sudah mulai tenang "Oh maafkan momy sayang. Ayahmu terlalu emosi dan aku pun salah, aku hanya meminta jungkook untuk bernyanyi di pernikahanku nanti" jin menceritakan semua keluh kesahnya dihadapan aku dan jungkook. Jungkook cukup bisa menjadi pendengar yang baik.

Jimin dan yoongi mengajak jimin untuk minum coklat panas agar suasana hatinya tenang. "Hey ibumu cerita banyak soalmu" jungkook melanjutkan makan eskrimnya. "Kau jadi tau banyak tentangku darinya. Aku ini hanya orang biasa" kataku. "Tapi kau spesial dimataku" jungkook menatapku. Aku ingin beranjak dari kursi namun dia menahanku "spesial? Apakah kau pikir aku ini sebuah barang limited edition?" kataku ketus. "Kau tau, aku disini mencoba menjadi pria dewasa. Menunggumu untuk menyadari keberadaanku dan mengumpulkan keberanian hanya untuk menyapamu. Aku bahkan bingung harus berkata apa?" jungkook menatapku. "Oke aku hargai itu, bagaimana jika kita mulai dengan berteman?" tawarku. "Tentu aku bersedia menjadi temanmu" jungkook menatapku dan mendekatkan wajahnya padaku.

"Ibuku pasti masih sedih, aku harus membereskan caffe ini dan lekas pulang kerumah agar perasaannya membaik" kataku pada jungkook. "Aku akan membantu" jungkook membawa nampan dan piring kotor bekasnya. Setelah selesai beres-beres, kami pun pulang. Hoseok pulang dengan jungkook dan anak-anak.

Yoongi membawa mobil jinnie bersamaku, jimin dan jinnie tentunya. Jinnie masih sangat tertekan, dia masih menangis sesenggukan dibahuku.

Jinnie mencoba tegar, dengan mengganti pakaiannya dengan piyama. Yoongi dan jimin memutuskan untuk menginap bersama kami. Kami bertiga tidur bersama di kasur yang biasa ditempati oleh jinnie dan jonnie. Matanya sudah bengkak begitupun bibirnya, aku membuatkannya teh hangat, jimin memeluknya agar tenang.

I Think I'm in Love With You (HIATUS) Where stories live. Discover now