CAFE CANTIK

140 4 0
                                    

Kau bisa pulang ke korea besok? Tugas kelompok kita menanti.

Tidak, aku pulang ke korea lusa. Masih ada pekerjaan disini

Aku tidak janji jika lusa aku bisa mengerjakan tugas. Karena aku juga sibuk.

Hmmh oke baiklah.

Percakapan terakhirku dengan jin di whatsapp messenger.

***

*JIN POV*

"hyung kenapa kau senyum-senyum sendiri?" tanya taehyung heran. "Aku sudah menemukan sebuah bukti, akan kubawa kemari dia bagaimanapun caranya" jin tersenyum sinis.

***

"Dede gapapa pulang sendirian ke korea?" lagi-lagi lay mencoba meyakinkanku. "I'm oke... Dari bandara incheon aku naik taksi kak" aku mencoba meyakinkannya.

Kami berpisah di bandara hongkong, chanyeol, lay, baekhyun dan sehun lanjut berlibur ke jepang dan aku pulang ke seoul. Sehun awalnya memaksaku untuk ikut, tapi aku menolaknya karena sudah hampir seminggu aku tidak masuk kuliah. Bukan saatnya untuk main-main, saatnya kembali pada realita.

***

Aku sampai di bandara incheon jam 6 pagi dan perkuliahan mulai jam 9 pagi. Dorm hanya berisi aku saja, setelah merapikan koper aku mandi dan bersiap-siap kekampus. Karena tidak memungkinkan untuk membawa motor, akhirnya aku naik bis. Aku mampir ke benne cafe untuk membeli segelas kopi dan onigiri. Aku benar-benar lelah, aku tidak tidur semalaman dan paginya harus kekampus juga membahas tugas kelompok.

Karena sedang tidak konsentrasi, aku hanya merekam materi perkuliahan dosen. Kate nampak panik melihat mukaku yang pucat "kamu sakit?". "Tidak, aku hanya butuh tidur" jawabku. Pelajaran selesai jam 2 dan aku melewatkan jam makan siang.

Yuki, didu, dan kate mengajakku kekantin. Aku melihat dan mencari sekeliling kantin. Jin, aku sedang mencarinya, gara-gara dia aku harus pulang cepat untuk mengerjakan tugas kelompok kami. Aku mendengus kesal karena yang kucari tidak ada. Kate yang peka menepuk bahuku "siapa yang kau cari?". "Jin! Aku pulang cepat karena dia yang memintanya. Dan dia mempermainkanku! Cowo berengsek" umpatku kesal. "kemarin-kemarin dia yang kelabakan mencarimu sampai meminta didu dan yuki mengubek isi kampus dan ke apartemenmu" timpal kate. "Aku tidak menyangka kalian berdua bisa seakrab itu?!" sergah didu. "Kami hanya membicarakn tugas kelompok" jawabku kesal.

Aku menundukan kepala sambil menunggu pesanan takoyaki dan sushiku. Tiba-tiba mataku lengket seperti diolesi lem. Mataku terpejam dan tertidur.

***

Aku merasa sesuatu mengguncang tubuhku dan yang tadinya gelap berubah menjadi kunang-kunang dan perlahan aku mendengar suara "Oiii sinta jangan mati. Banguuun..." aku tau itu suara kate. Penglihatanku jelas kembali dan rasanya lebih segar. Aku sepertinya ketiduran beberapa menit dan membuat teman-temanku panik. Yuki bahkan menyiram mukaku dengan air dingin. "Aku masih hidup, aku hanya ngantuk dan jetleg karena semalaman tidak tidur" ungkapku pada mereka. "Aku takut kau mati" ungkap kate panik.

"Ada yang mencarimu" yuki menunjukku pada seseorang. "Apa kau yang bernama sinta?" tanya pria yang memakai kemeja berwarna putih dan celana jins. "Hmmh iya. Anda siapa?" tanyaku penuh selidik. "Saya adalah manager dari kim seok jin" jawabnya dengan penuh wibawa. "Cowok sialan itu!" hardikku. "Hei untuk apa dia menyuruhmu kemari" tambahku ketus. "Aku hanya menyampaikan pesan jika dia tidak bisa datang hari ini dan memintamu untuk datang ke apartemennya besok siang untuk mengerjakan tugas" pria itu memberiku sebuah surat. "Kemana cowo sialan itu? Kenapa dia tidak datang langsung padaku atau menguhubungiku" aku mencercanya dengan pertanyaan. "ituuu..." belum sempat pria itu berbicara aku menelpon ponsel jin tapi tidak aktif. "" aku menghardik jin dan yuki menutup mulutku. "Kau tidak akan bisa menghubunginya karena dia sedang sibuk. Aku hanya menyampaikan ini dan kau harus datang besok" pria itu mundur dua langkah dariku. Aku mencoba melepaskan tangan yuki namun erat sekali. "Eh maaf tuan, dia pasti akan datang besok. Maafkan atas kelakuannya karena dia belum makan hari ini jadi dia galak dan tidak sopan" yuki berkata pada pria itu sambil membungkuk. "Ah tidak apa-apa aku sudah biasa. Aku hanya menyampaikan pesan dan harus kembali bekerja" ujar pria itu meninggalkan kami.

I Think I'm in Love With You (HIATUS) Where stories live. Discover now