GOOD NIGHT DARLING

129 2 2
                                    

CAFFE

Yuki memesan ruangan VVIP untuk mengerjakan tugas kelompok. Alasan mengapa kami memilih caffe karena kelompok kami sedang malas masak dan sekalian berburu wifi gratis, selain itu Asisten rumah tangga Kate sedang sakit dan yuki bilang apartemennya masih berantakan karena baru belanja bahan kain. Jadi kami terpaksa harus memilih caffe ini untuk mengerjakan tugas.

Hari ini aku berniat memperkenalkan sehun kepada teman-temaku, jika sudah saling mengenal ada kemungkinan sehun tidak akan cemburu lagi.

Saat yuki ke toilet, aku dan sehun mulai berbicara.

"Mana americano-ku?" rengekku pada sehun.

"Jadi kau lebih memilih kopi dibandingkan aku?" katanya sambil mendekatkan wajahnya padaku.

"Aku pilih sehun, karena sehun akan membelikanku kopi" kataku sambil mencubit kedua pipinya.

"Kau belum menceritakan siapa dia" yang dimaksud sehun adalah yuki "kalian berdua terlalu dekat" keluhnya.

"Bukannya kau pernah bertemu dengannya tempo hari, saat kau cemburu pada James. Aku akan mengenalkanmu kepada semua teman-teman di kampusku, tetapi bukan sebagai pacar. Kau tau kan alasannya kenapa" aku membuat sebuh komitmen dengan sehun.

"Baiklah, tapi kau harus bilang pada mereka jika kau sudah memiliki kekasih"

"Yuki adalah managerku dan dia seorang designer, ayahnya adalah kaka seorang designer kelas atas Verssace. Didu adalah temanku, dia mengajukan diri sebagai asistenku dan dia adalah fans berat dari kalian (EXO) dan seorang k-popers. Jin, dia teman sekelasku dan dia anak seorang pengusaha atau mafia (aku ragu). James, kau sudah tau kan siapa dia. Joseph adalah temanku, dia berasal dari afrika namun tinggal di amerika dan ayahnya memiliki tambang berlian"

"Apakah semua temanmu adalah pria?"

"Oh ada satu perempuan, dia adalah Kate, ayahnya adalah pengusaha ternama dan memiliki paman seorang designer"

"Lalu dimana mereka?"

"mereka masih dalam perjalanan kemari".

Yuki kembali dengan dandanan yang agak rapih dan cerah, aku bisa melihat dia memulaskan lipstik pada bibirnya dan memakai eyeshadow berwarna coklat. Perasaanku mengatakan sepertinya Aku sepertinya melupakan seseorang.

"Where is jin?" yuki bertanya padaku.

"Jin? Bukankah kita kemari hanya bertiga?" sehun berkata pada yuki.

"Oh kita meninggalkannya di kampus" keluhku.

"Wait" yuki mengeluarkan ponselnnya. "Jin tidak bisa ikut karena ada urusan mendadak" sahut yuki.

Memang benar, ternyata kharisma sehun mampu melupakan realita yang sebenarnya. Aku dan yuki bahkan bisa melupakan keberadaan jin.

"Halo, namaku sehun senang bertemu denganmu" sapa sehun pada yuki. Sapaan sehun disambut senyuman oleh yuki "Nice boy. Senang bertemu denganmu namaku Yuki Verssace aku adalah sahabatnya sekaligus managernya managermu".

"Dia tampan sekali malam ini dan sexy" bisik yuki ditelingaku.

Sementara kami menunggu yang lainnya yuki megeluarkan macbooknya dan memperlihatkan foto editan pada pemotretan kemarin dan pada sehun. Sehun berdecak kagum pada hasil fotonya dan memuji beberapa rancangan yuki.

"Tapi lingerie buatanmu juga bagus hyung, aku suka modelnya yang simple namun membuat yang memakainya tetap sexy" sehun memuji salah satu karya yuki.

"Lingerie? Aku bahkan belum memasarkannya dan orang pertama yang mencoba karyaku adalah kau" yuki melihatku dengan senyuman.

Secara tidak langsung sehun hampir berkata jika dia telah melihatku memakai lingerienya.

I Think I'm in Love With You (HIATUS) Where stories live. Discover now