Happy reading dan semoga kalian menikmati.
#Novi Wilianti Bakhri
Mian jika typo bertebaran"Palli, palli" ucap eunji tak sabar dengan senyumannya.
Siwan tersenyum gemas seraya menggelengkan kepalanya pelan memperhatikan gadis berparas cantik yang kini tengah berjalan beberapa langkah di depannya terus saja bergumam tak jelas seraya mengelus perutnya lembut.
"Aku sangat merindukannya. Bukan, Bukan aku tapi calon bayiku ataukah aku. Akh aku tidak peduli" gumam eunji bergelut dengan pikirannya namun sedetik kemudian ia kembali tersenyum senang.
Eunji terus melangkah ceria menuju pekarangan rumah yang entah sejak kapan ia rindukan. Sekilas terbesit ada rasa takut yang menyelimuti dirinya ketika ia harus menginjakkan kakinya kembali ke rumah yang ia benci namun dorongan kuat dari dirinya ah aniya lebih tepatnya dorongan kuat dari bayi yang tengah ia kandung saat ini dengan mudah mematahkan semua rasa takutnya hingga disinilah sekarang ia berada, dirumah yang selama ini selalu membuatnya terluka dan menangis.
Eunji terdiam menatap lekat pintu rumah itu tanpa berniat untuk menekan bel tersebut karena rasa takut kembali bersarang dalam dirinya.
"Waeyo" tanya siwan membuyarkan pikiran kosong gadis cantik itu.
"Hem" gumam eunji pelan seraya menundukan kepalanya.
Siwan tersenyum simpul melihat tingkah gadis yang kini tengah berada di hadapannya. Sungguh gadis itu membuatnya terus tersenyum gemas melihat kini gadis itu tengah menunduk ragu seraya memainkan jemari tangannya seperti anak kecil. Gadis itu terus mempoutkan bibirnya dan hal itu membuat im siwan semakin gemas dibuatnya.
Im siwan berinisiatif menekan bel itu mewakili eunji. Siwan bisa melihat jelas garis ketakutan dan keraguan yang tergambar di wajah gadis itu hingga tanpa ragu ia meraih tangan gadis itu dan menepuknya pelan berusaha menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine and Mianhae (Chanji) Hiatus
Hayran Kurgu(Private) "Jung Eunji, kau hanya milikku dan akan tetap seperti itu untuk selamanya. "Tidak, kumohon lepaskan aku, aku tidak pernah berbuat salah padamu tapi mengapa kau melakukan hal ini padaku. Aku mohon lepaskan aku. "DIAM". Penyiksaan ini tidak...