6. Hari jadi

60 4 0
                                    

Menyatu adalah awal dari munculnya kata perpisahan.

*****

Tak lama setelah Salma tersadar. Kak Rama, Hilmi dan Melli pun sudah berada didalam tenda.

"Salma. Nih minum obatnya terus kamu tidur. Biar nanti malam bisa ikutan api unggun." Ucap Kak Rama dan memberikan Salma obatnya.

Salma pun menurutinya. Sedangkan Yudha telah kembali ke tendanya.

"Untuk semua siswa-siswi. Harap semuanya berkumpul di tengah susunan tenda untuk melaksanakan kegiatan acara api unggun." Suara yang berasal dari guru pembimbing itu langsung membuat anak -anak yang sedang santai langsung mencari sandalnya untuk keluar tenda.

"Mana sandal gue?"

"Mana gue tahu"

Semuanya hampir menanyakan sandalnya masing-masing.

"Sal, mau ikutan?" Tawar Hilmi.

"Iyalah" Jawab Salma.

"Emang udah sembuh?" Tanya Hilmi. Lagi.

"Udah dong. Ayo cepat yu" Jawab Salma.

Ketika dilapang mereka semua duduk melingkari api unggun yang sedang ingin dinyalakan.

"Sal. Udah mendingan. Kalau masih sakit diem aja ditenda" Ucap Yudha yang tiba tiba duduk disampingnya.

"Gue udah baik baik aja. Lu kenapa sih baik sama gue, padahal gue jutek sama lu?"Ucap Salma.

"Awas aja ngerepotin aku lagi kayak tadi" Jawab Yudha mengalihkan topik.

"Jawab dong pertanyaan gue?"

"Pertanyaan apa?"

"Nggak usah so lupa. Ntar jadi pikun"

Namun Yudha terdiam.

Karena gue suka sama kamu Salma.. Batin Yudha

"Harap perhatian. Ketua dari kelompok penjalajahan yang tadi  terlambat diharap berkumpul di sumber suara" Ucap dari tengah-tengah mereka.

"Yaudah. Aku kesana dulu ya" Ucap Yudha yang seakan pamit.

"Sal. Kenapa?" Tanya Dara.

"Enggak kok. Emang kenapa?"

"Tadi ngomong apa sama Yudha?"

"Nggak ngomong apa apa. Dia cuma nanya keadaan gue aja."

"Nanya keadaan lu. Berarti dia suka dong sama lu"

"Ihh. Apaan sih kok jadi nyambungnya kesana"

"Kayaknya bener deh. Dia suka sama lu. Dia tadi paling ngekhawatirin pas lu pingsan" Tambah Hilmi.

Salma pun hanya tersenyum malas.

"Hei. Kita dihukum sama kak Reza gara-gara tadi terlambat" Ucap Yudha mengagetkan.

"Dihukum apa?" Tanya Hilmi.

"Kita disuruh tampil, dan kita mendapat tema sastra gituh" Jawab Yudha.

"Trus mau nampilin apa?" Tanya Dara.

"Musikalisasi puisi aja!" Ucap Farhan.

"Alat musiknya ada yang bawa?" Tanya Yudha.

"Pinjem aja sama kakak-kakak Osis. Tadi gue lihat ada yang main gitar" Ujar Gilar. Gilar memang cukup dekat dengan anggota Osis.

"Oke. Siapa yang mau tampil. Gue yang bikin puisinya?" Ucap Yudha.

Magical of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang