21. Kebingungan

30 5 0
                                    

"Menghindar? Sebenarnya itu cara orang untuk memperumit masalahnya sendiri"

*****

"Kamu kenapa sih?" Tanya Alfi.

"Aku baik, kamu mau ngomong apa tadi?" Jawab Salma dengan polosnya.

"Ngomong apa?" Kini Alfi terlihat sangat bingung.

"Lah kok malah nanya balik, ke cafe yuk?" Pinta Salma.

"Yakin? Ntar kamu minta pulang lagi"

"Yaudah sih kalau nggak mau juga nggak papa, kan aku bisa sendiri"

"Yaudah sih jangan ngambek"

"Siapa yang ngambek?"

"Tau tuh mungkin macan?"

"Hah, kamu samain aku sama macan?"

"Siapa yang nyamain? Bentar berarti bener dong kamu ngambek"

"Ih apaan sih? Ini mau lanjut debat apa kecafe"

"Kamu maunya?"

"Ih kok jadi nyebelin sih"

"Bomat"

"Ihh"

Ingin rasanya Salma memukul Alfi. Namun Alfi sudah menjauh pergi menuju motornya.

Dan sebenarnya, dari taman mereka pulang dahulu karena ingin mandi dan jalan-jalan.

"Tungguin ke" Ucap Salma yang berjalan cepat agar sejajar dengan Alfi.

"Siapa tadi yang minta buru-buru?" Ucap Alfi dengan datar.

"Ih nyebelin banget sih" Gerutu Salma.

"Daripada kamu nggak peka" Ucap Alfi keceplosan.

"Maksud kamu nggak peka?" Ucap Salma dengan kepo.

"Ya iya nggak peka kalau. Kalau" Belum sempat Alfi melanjutkan ucapannya, Salma langsung memotongnya.

"Kalau apa?"

"Kalau aku serasa tuli ngedenger teriakan-teriakan kamu".

Namun Salma tak menghiraukan lelucon Alfi. Salma kembali duduk dibangku taman.

"Katanya mau kecafe?" Tanya Alfi.

"Nggak jadi." Jawab Salma dengan menekan kata-katanya.

"Lah kok gitu" Tanya Alfi.

"Abis kamu nyebelin" Jawab Salma dengan kesal.

"Yaudah sih, bagus juga bisa irit" Ucap Alfi.

"Jadi selama ini kamu nggak ikhlas?" Tanya Salma .

"Iya kenapa?" Ucap Alfi memancing emosi Salma.

"Ih diem" Teriak Salma.

"Nggak mau" Jawab Alfi.

Tiba-tiba suasana menjadi membingungkan.

"Alfi" Panggilan lembut Salma yang membuat Alfi tersenyum.

"Iya, kenapa?" Jawabnya dengan lembut.

"Kalau kita nggak bisa bersama lagi gimana?" Ucap Salma dengan keseriusan tingkat dewa.

"Gimana apanya? Kita kan cuma sahabat, itu doang kan nggak lebih?" Ucap Alfi dengan tersenyum miris.

Entah mendapat kekuatan dari mana Alfi bisa mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan itu.

Namun Salma hanya terdiam dalam lamunanya. Begitupun dengan Alfi yang mengalihkan perhatiannya ke hpnya.

Seperti jailangkung, tiba-tiba seorang lelaki mendekat kearah Salma. Ya benar saja itu adalah Yudha.

Magical of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang