41. Graduations

22 5 0
                                    

Hari ini hari perpisahan, bukan hari dimana mantan ngajak balikan.

*****

"Kepada seluruh peserta didik kelas XII dipersilahkan untuk menduduki kursi yang telah disediakan menurut kelasnya" Pengumuman dari pengeras suara itu terdengar ketika Salma baru saja memasuki sekolahnya yang akan dia tinggalkan.

Salma celingak-celinguk, mencari para sahabatnya dan teman-teman yang lainnya. Namun nihil, sedari tadi ia mencari tak satu pun yang ketemu.

Dengan memakai baju adat Jawa yang menyebabkan Salma sulit berjalan. Salma pun terus berjalan, menelisuri koridor sekolah.

"Kemana sih yang lain? Perasaan daritadi tak ada seorang pun yang nongol" Gerutu Salma.

Salma pun mengambil hpnya dan membuka roomchat grup.

5Sekawan

Klian dmna?

Salma pun menaruh hpnya kembali dalam slingbag-nya. Semua sahabatnya pun ceklis.

"Kayak orang gila gue muter-muter sendiri" Gumam Salma.

Salma kembali berjalan, namun sayang roknya yang sempit menyebabkan dia terjatuh karena tersandung sendiri.

"Awww" Lirihnya menahan lututnya yang sakit.

Tiba-tiba ada tangan yang mengulur kearahnya. Memberikan pertolongan.

"Ayo berdiri, aku bantu" Ucapnya sangat santai.

"Tak perlu, saya bisa sendiri" Ucap Salma tak kalah datar.

Salma pun berdiri, kemudian berjalan kembali meninggalkan seseorang yang tadi ingin membantunya.

Sakit itu ketika kita ingin menolong orang yang kita sayangi, tapi orang itu malah mengabaikan pertolongan kita. Itu sakit, sama seperti yang kamu lakukan Sal.. Batin Alfi.

"Tunggu kamu mau kemana?" Tanya Alfi, seseorang yang tadi ingin menolong Salma.

"Nggak begokan?" Ucap Salma.

Kamu cantik Sal, pakai baju itu. Tapi cantiknya kamu terhalang oleh cuek kamu keaku Sal. Coba aja kamu senyum, aku akan langsung menciummu kalo perlu.. Batin Alfi

Tak bisa bohong, kali ini Alfi terlihat tampan dan berwibawa sekali.. Batin Salma.

Keduanya saling diam, menyelami khayalannya masing-masing. Melihat orang didepannya sangat lekat. Dekat.

Salma pun langsung memalingkan wajahnya. Salma mengakhiri semua khayalan yang ia selami tadi.

"Temen-temen lagi di aula, ada pemotretan gratis disana. Kalo mau kesana, bareng aja sama aku" Ucap Alfi dengan datar.

"Oh makasih, tapi nggak perlu juga" Ucap Salma. Salma pun kembali berjalan menuju aula.

"Aya" Panggil Alfi dengan menarik lengan Salma.

"Jangan panggil aku Aya lagi. Dan tolong lepaskan tanganmu. Jaga perasaan pacarmu yang baru itu" Ucap Salma dengan ketus.

"Kenapa?" Tanya Alfi sangat lugu.

Magical of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang