11. Alfi Fauzi

61 6 0
                                    

Sebuah kebetulan yang mungkin takdir Tuhan. Sebuah Magical of love kembali terjadi saat aku dan kamu merasa nyaman.

******

"Oh iya. Anak baru ya. Silahkan perkenalkan diri" Ucap Bu Eli.

Guru bahasa indonesia. Yang mungkin bisa jadi killer kalau ada yang tidak mengerjakan tugas darinya.

"Gue Alfi, pindahan bandung. Makasih" Ucapnya singkat, padat, dan jelas.

"Yaudah. Kalau mau yang nanya-nanya entar aja pas waktu istirahat. Sekarang Alfi. Kamu bisa duduk disamping Agni." Ucap Bu eli dengan menunjuk bangku kosong didepan Salma dan disamping Agni.

"Hai. Broo" Sapa Agni.

"Hai" Jawab Alfi singkat.

Salma yang melihatnya seakan mengenalinya. Semakin lama ia memikirkan nya. Dan akhirnya ia mengenalinya. Dan benar juga kata Akmal dia bernama Alfi.

"Maaf kamu yang kemarin nolongin saya" Ucap Salma.

Namun tak ada respon dari Alfi.

"Makasih ya" Ucap Salma.

Lagi dan lagi tak ada respon. Alfi hanya fokus kedepan walaupun guru tak sedang menerangkan.

"Sal. Ini yang nolongin lo kemarin?" Ucap Dara.

"Hmm. Mungkin, tapi kayaknya bisu deh nggak bisa ngomong" Jawab Salma ketus.

"Oh ibu lupa. Silahkan kumpulkan tugas dari ibu. Membuat puisi. Namun bagi Alfi saya maklumi bila tak mengumpulkan." Ucap Bu Eli.

"OMG. Gue lupa enggak buat" Ucap Salma.

Namun teman-temannya malah menakutinya.

"Abis deh lo. Bakalan dijemurin sambil menghormat bendera"

"Atau disuruh lari keliling lapangan"

"Atau bersihin wc dan halaman"

"Ya ampun gimana nih" Ucap Salma frustrasi.

Alfi yang melihat Salma ketakutan. Ia pun berusaha mencari buku puisi buatannya.

Alfi memang dari dulu suka membuat puisi. Sampai mamanya membelikan buku cukup tebal untuk menuangkan hobi Alfi. Puisinya bermacam-macam dari puisi ibu, guru, atau bahkan tentang perasaannya.

"Nih" Ucap Alfi memberi selembar kertas yang berisi puisi.

"Apa?" Tanya Salma.

"Puisi."

"Hah.."

"Cepet"

Dengan rasa penuh ragu. Salma mengambil kertas itu dan membawanya kedepan. Tak lupa ia menulis namanya dikertas itu.

"Oke. Semuanya udah. Maaf sampai sini saja pelajarannya. Karena saya ada keperluan diruang guru. Jangan lupa Rabu ada ulangan lisan. Dan buat Alfi. Mungkin kamu tanya-tanya aja sama temen kamu. Cukup sekian terima kasih" Ucap Bu Eli.

Tak lama setelah ia selesai membereskan barangnya ia pun pergi.

"Hei. Al-al-fi-fi. Makasih se-sekali lagi dan maaf ngira kamu bisu. Abis diem mulu sih" Ucap Salma dengan gugup.

Namun lagi, lagi dan lagi tak ada respon. Alfi terus membiarkan Salma mengoceh tanpa ia jawab sedikit pun.

Tu orang apa bukan sih diem mulo.. Batin Salma.

Sekitar 20 menit kelas XII IPA3 tidak ada guru. Hal itu menyebabkan kelas berantakan. Tsunami, itulah keadaan kelas sakarang ini.

Ada Salma, Melli, dan Devina sedang asik menyanyi dangdut. Iringi oleh Hilmi, Dara, Suci dan Eileen dengan pukulan meja.

Magical of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang