40. Kejujuran Alfi

22 4 0
                                    

Mencintaimu itu sangat mudah. Tapi mempertahankannya sangatlah sulit. Lebih rumit dibanding rumus matematika, fisika maupun kimia. Tapi akan kucoba. Kamu tunggu saja aku kembali.

*****


Hari demi hari telah terlewati dengan berbeda. Hari itu bahagia, lalu hari ininya menderita.

Semakin hari pula, Salma dekat lagi dengan Yudha. Bukan dekat, tapi mereka resmi balikan. Salma pun berusaha melupakan kenangan buruknya. Ya, 12 hari untuk melupakan Alfi, bukan hal yang mudah, tapi Salma tetap bersikukuh. Tak apa tidak melupakan asal kita bahagia aja tanpa dia.

Tidak terasa, libur tiga minggu sudah terlewati dengan hari-hari yang berbeda. Tiga minggu yang berawal dari bahagia hingga terasa sangat berat pada akhirnya.

Besok, adalah hari perpisahan SMA Pelita Harapan. Dimana Salma pun harus bersiap-siap untuk besok. Sebuah hari yang akan selalu ia kenang dalam perjalanan hidup pendidikannya.

Dari beberapa waktu belakangan Alfi tak pernah menghubungi Salma lagi. Terakhir adalah saat dia memilih Fara. Dia memberi pesan minta maaf, Salma pun hanya membacanya tanpa ada niat membalasnya. Bahkan semua chat terdahulunya pun telah Salma hapus. Untuk memudahkannya melupakan semua kenangannya. Namun kini, Alfi memberi lagi pesan via-Line.

Alfifauzi_ (3)

P
Baju adatmu sdah jdi, ada dirmhku. Kamu mau ambil sndri atau aku yang antr kerumh kmu?

Aku sdng tak dirmh, mngkin nnti malam baru pulang.

Aku yg antar aja kerumh kamu, seklian mau ktemu bang Akmal, kangen:(.

Trsrah, mungkin aku pulang jm 7 p.m.

Emang lgi dmna? Sma siapa?

Dirmh nenek. Kluarga.

Yauda, nnti aku kerumah.

Salma pun kembali kepada kegiatan sebelumnya. Dia sedang membaca novel yang sedang banyak digemari remaja masa kini.

>>>*<<<

Salma terbangun dari tidurnya, dia pulang duluan dari rumah neneknya bersama Akmal. Sejak tadi ia hanya bermalas-malasan, sedangkan Akmal sedang main game online.

Tak lama, suara ketukan pintu terdengar dari luar. Salma pun membukanya, ternyata didepan telah berdiri Alfi dengan membawa bingkisan yang cukup banyak.

Alfi tersenyum lalu masuk kedalam. Didalam Akmal masih fokus pada game onlinenya.

"Kak, ada Alfi katanya mau main" Ucap Salma dengan berteriak.

Alfi pun menunduk, lalu berjalan kearah Akmal.

Aku maunya main sama kamu. Mau ketemu kamu. Aku kangen kamu Aya.. Batin Alfi.

"Kemana aja zi? Kok jarang main kesini? Dan tumben sekarang maen? Ada apa?" Tanya Akmal berantai.

"Ada kok dirumah aja Kak, sebenarnya Uzi cuma mau nganterin baju adat buat besok. Nih Ya, kalo ini isinya martabak buat kalian" Ucap Alfi dengan memberikan bingkisan cukup besar kepada Salma dan bungkusan kecil ia simpan dimeja yang ada didepannya.

"Eh jadi enak. Makasih Zi, kamu paling peka" Ucap Akmal dengan langsung melahap martabak dari Alfi.

"Aya nih makan?" Ucap Alfi dengan menyodorkan martabaknya kedepan Salma.

Magical of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang