Karena aku sempat hiatus, jadi aku mau publish cerita ini lagi. Untuk judul sama jalan ceritanya aku ubah. Hope you enjoy it.
Happy Reading!!!!!
***
Bukan tentang rasa yang bermetamorfosa menjadi sebuah cinta. Bukan juga tentang pertemuan yang merupakan takdir untuk bersama. Tapi tentang rasa yang semu dan kerinduan yang melambung jauh.
Dunia tak pernah memberikan kebahagiaan yang utuh. Semesta juga tak pernah menyerahkan cinta yang indah. Tapi mereka selalu bersatu untuk memberikan langit lalu menghempaskannya jauh sampai ke bagian bumi yang paling dalam.
Rindu adalah rasa yang sama sekali sulit untuk dipendam. Bila kerinduan telah menggerogoti jiwa, maka di situlah perasaan berperan untuk memberikan hiburannya. Tapi, jika perasaan tak dapat berperan serta, makan hati lah yang berkehendak.
Kepada hati, jika memang rindu harus disampaikan, tolong sampaikan kepadanya. Jika memang tak bisa disampaikan, jangan berikan harapan bahwa rindu itu akan tersampaikan. Biarkan perasaan yang menjalankan semuanya.
Kepada perasaan, jika memang rasa tidak bisa disampaikan, tolong menghilang dan jangan kembali lagi. Karena jika kau telah berperan serta, tak ada satu pun yang bisa mengabaikannya. Bahkan logika tak lagi terlihat.
Kepada logika, jika memang kau tak bisa mengalahkan perasaan, tolong lah bersikap seakan-akan kamulah yang paling kuat. Karena jika perasaan dan hati menjadi satu, kamu akan menjadi sangat lemah. Sampai akhirnya menimbulkan dua kemungkinan. Rasa sakit dan bahagia.
Kepada rasa sakit, jika memang di dunia ini harus ada yang merasakannya, tolonglah jangan memberikan sakit yang berlebihan. Karena tidak semua orang bisa mengatasimu dengan cepat. Perih yang kau berikan tak sebanding dengan keadaan yang sebenarnya terjadi.
Kepada bahagia, kalau seandainya kau memang harus datang. Tolong jangan hanya sekadar singgah. Karena, keberadaanmu adalah hal yang paling disukai banyak orang. Tapi, entah ini takdir atau memang seharusnya, kau hanya sekadar singgah dan mengundang sakit yang membuat semuanya berubah begitu saja. Jika diberi penilaian, kau merupakan hal yang paling jahat yang pernah berperan dalam setiap kehidupan.
Kepada jiwa dan raga, bersiaplah untuk merasakan hal yang akan terjadi. Karena, lika-liku kehidupan tak bisa diperkirakan. Mereka bisa menerbangkanmu jauh tinggi ke atas langit, tapi mereka juga bisa menjatuhkanmu kemudian menghempaskanmu sampai kau benar-benar merasakan sakit.
Kepada Ian dan Aga. Jalanilah kehidupan seperti apa yang kalian harapkan. Jika memang kalian harus bersama, bersamalah. Tapi jika memang kalian harus berpisah, jangan pernah memberikan harapan yang membuat kalian merasakan akibatnya.
~~
10/23/2020 • Papa Lumol
KAMU SEDANG MEMBACA
Ian & Aga [end]
Teen FictionTentang sebuah rasa yang sulit diungkapkan. Juga tentang kerinduan yang tak kunjung tersampaikan. Copyright © 2020