10 Tahun Kemudian
Seorang pemuda yang mengenakan jas abu-abu berjalan dengan santai masuk ke dalam sebuah perusahaan yang sangat terkenal. Dengan gayanya yang berwibawa, semua karyawan tunduk dan memberi hormat padanya.
Setelah sampai di ruangannya, pemuda itu langsung duduk di kursi kebesarannya dan melakukan peregangan. Di mejanya terdapat papan nama yang bertuliskan:
Andrian Rama Putra S.Hub.Int.
Tak lama seorang gadis mengenakan pakaian yang terlihat elegan datang ke ruangannya dan membawa sebuah map putih.
"Permisi pak, ini berkas yang bapak minta."
"Taro di situ," Ian menunjuk ke atas mejanya.
"Rapat hari ini jam berapa?"
"Setengah sepuluh pak."
"Okey."
Gadis yang sering dipanggil Tika itu pun keluar dari ruangan Ian. Dia adalah sekretaris Ian yang udah bekerja selama setahun.
Perusahaan yang kini dipegang Ian adalah pemberian dari ayahnya yang sudah meninggal sekitar 2 tahun yang lalu. Menjadi CEO termuda dan memiliki investasi terbanyak membuat Ian menjadi pusat pembicaraan seluruh kota. Bahkan, sampai saat ini, Ian termasuk pemimpin yang berwibawa dan tegas.
"Sekian rapat kita kali ini, untuk projek yang sudah dijelaskan tadi coba lebih diperhatikan," akhir Ian.
"Baik pak."
Seluruh karyawan mulai keluar dari ruang rapat satu persatu. Sementara Ian masih diam di tempat sambil melihat informasi yang bisa dia dapat dari dunia maya.
Sebuah notifikasi mengalihkan perhatian pria berusia 27 tahun itu. Ada seseorang yang baru saja mengikuti akun instagram nya. Karena penasaran, Ian membuka akun itu. Ia merasa, akun itu sedikit familiar. Postingan dari akun itu hanya satu dan sudah jelas bahwa postingan itu baru di upload hari ini.
Postingan itu manampilkan seorang pria mengenakan kemeja yang warnanya tak begitu keliatan karena gelap menghadap belakang, berdiri di depan jendela kaca yang menampilkan gedung-gedung.
Nama akun itu membuat Ian semakin yakin bahwa pemilik akun itu adalah orang yang ia kenal. Dengan rasa penasaran, ia kembali melihat postingannya. Ian berpikir beberapa kali. Postingan itu memiliki caption 'Hi! I'm Back!'. Hal itu yang membuat Ian semakin yakin.
@3agarp started following you.
Pikiran Ian berhenti sejenak. Ian semakin yakin bahwa itu adalah Aga. Mendadak waktu terasa berhenti bergerak. Nafasnya sedikit sesak dan jantungnya mendadak berdetak dua kali lebih cepat. Tangannya mulai berkeringat. Giginya saling bertautan. Matanya mendadak panas. Dia tak tahu mengapa dia merasakan hal itu, tapi itu semua murni datang dengan sendirinya.
Ian meletakkan ponselnya dan mengalihkan pandangannya. Dia tersenyum miris. Tanpa ia sadari dia tertawa. Memori kenangan masa lalu nya kembali terekam dalam pikiran. Yang mana pikiran itu biasanya memikirkan masalah perusahaan, kini berubah menjadi masa lalu. Semuanya muncul tanpa terencana.
"Bangsat!" umpatnya.
***
Ian menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Matanya menatap langit-langit kamarnya. Setelan jas yang ia kenakan sejak dari kantor masih belum dia ganti. Apartemen yang kini menjadi tempat ia berkabung selama 5 tahun. Setelah dia lulus kuliah, dia memilih untuk membuka usaha baru, sayangnya, usahanya gagal dan mendapatkan penghasilan yang menyimpang. Alhasil, perusahaannya tak bisa bertahan lama. Dua tahun kemudian dia membuka usaha baru, sayangnya, karena sebuah kecerobohan, dia ditipu oleh investor yang membuat usahanya hancur. Sampai akhirnya, saat ayahnya menghembuskan nafas terakhirnya, saat itulah Ian sangat terpuruk. Orang yang selama ini mendukung usahanya bahkan tak pernah menghambat keinginannya untuk menajadi pengusaha, kini telah pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ian & Aga [end]
Teen FictionTentang sebuah rasa yang sulit diungkapkan. Juga tentang kerinduan yang tak kunjung tersampaikan. Copyright © 2020