Hari ini kami sekeluarga benar-benar merasa sangat senang. Ketika ada rumah mama. Semua hal dilakukan bersama-sama. Seperti berkebun. Dimana disana tampak Para pria yang sibuk dengan memanen beberapa hasil kebun dari mulai buah sampai umbi-umbian.
Serta memetik bunga-bunga yang sengaja memang papa mertuaku tanam, dari bunga teratai, anggrek, mawar dan beberapa bunga dengan wangi serta warna yang berbeda-beda. Yang selalu di rawat dengan penuh kasih sayang oleh papa. Awalnya aku sempat berpikir kalau semua bunga yang ada di pekarangan rumah. Itu mama yang menanam. Tapi nyatanya aku salah, bunga-bunga itu ternyata papa yang menanam dan merawatnya. Tentu saja aku tidak percaya. Apa lagi melihat perangai papa yang tampak galak dan menakutkan. Bisa menanam semua bunga-bunga ini yang tentunya butuh kasih sayang dan juga kesabaran
Namun mama menjelaskan satu hal yang menurutku sangat menyentuh hariku. Apalagi setelah melihat bagai mana papa merawat semua bunganya. Sangat melibatkan kasih sayang di balik sikap dan penerangannya ternyata tersembunyi hati yang selembar kapas
Rasanya sikap itu pun terlihat menurun pada Randy dan juga Dava, dua pria yang sangat aku cintai didunia ini. Meskipun terkadang keduanya sangat cuek dan dingin pada orang. Itu semua hanya karena belum menemukan cara yang pas untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Hingga tak jarang bersikap tenang dan dingin di depan semua orang.
Sambil menunggu para pria selesai dengan tanamannya. kami para perempuan tentunya bertugas di dapur untuk membuat sesuatu yang bisa membuat para pria itu senang setelah berkebun. Bukan hanya senang tapi juga kenyang
Ketika saatnya makan siang kami semua berkumpul di luar rumah layaknya seperti piknik di alam terbuka
Aku melihat Dava yang juga tak kalah antusiasnya saat menceritakan datang apa saja yang dilakukan ditanam Dari mulai mencabut rumput, mencoba memotong rumput dengan mesin yang berakhir dengan Dava yang malah lari. memberi pupuk pada tanamannya. bahkan Dava juga menceritakan tentang dirinya yang hari ini membantu mencabut singkong yang sedang kami sekeluarga nikmati saat ini.
Tentu saja terlihat sangat antusias mendengar cerita Dava yang sekan memberikan hiburan tersendiri
"mama, tadi kakak cabut singkong ini sampai terjatuh" adu Dava padaku
"sakit tidak kak" tanyaku.
"sakit sih mah, tapi kan kakak itu laki-laki jadi jatuh seperti itu tidak akan membuat kakak lemah dan cengeng " jelasnya dengan bangga. Membuat suara gelak tawa terdengar dari semua orang
"itu baru anak papa, kuat dan tahan banting " kini Randy ikut memuji dan sesekali mengusap kelapa Dava sebagai tanda kalau dia bangga
Sepanjang hari ini aku lihat Dava dan Diva terlihat gembira sekali. Bahkan tampaknya mereka pun tidak mau pulang. Tapi kalau bukan karena besok mereka akan sekolah mereka pasti akan meminta menginap di tempat opa omanya
●●□□■■■●●●□□●●●
Sama seperti kebanyakan keluarga yang lainya. Di mana kehidupanku dan Randy terasa lengkap dengan adanya buah hati. yang kini semakin hari semakin lucu dan menggemaskan dengan semua tingkah laku masa anak-anak. Namun juga ada pertengkaran kecil sesama saudara, meskipun begitu, walau mereka bertengkar satu sama lain, tapi beberapa menit kemudian mereka pasti sudah rukun dan bermain lagi bersama dan seakan lupa kalau mereka tadi bertengkar dan kembali menyayangi satu sama lain. Dan terus seperti itu setiap harinya.
terkadang aku juga di buat repot dengan kedua anakku ini. apa lagi kalau keduanya sama-sama sedang ingin bersama denganku. mereka benar-benar hanya mau denganku tidak mau dengan siapa pun bahkan sama papanya sendiri. Jadi tak jarang selama seharian penuh kau hanya bersama mereka tanpa bisa apa-apa. Tapi aku tahu kalau mereka sudah seperti itu, dan bisanya jika mereka sudah seperti itu tandanya sedang merasa tidak enak badan