Berulang kali aku menarik nafas panjang sebelum melihat has8l dari tes kehamilan yang baru saja aku coba. Namun belum sempat aku melihat apa hasilnya. Dikarenakan aku mendengar suara gaduh yang berasal dari luar
“ia mas, ada apa?”
Aku langsung muncul dari kamar mandi menghampiri suamiku, dia langsung berlari kecil ke arahku dan memelukku layaknya seperti anak kecil yang baru saja di tinggal pergi oleh ibunya. Aku heran ada apa dengannya
“Kamu itu dari mana, aku bangun tidur kamu sudah tidak ada. Aku kira kamu pergi...” wajahnya yang terlihat begitu sedih
“Aku tidak ke mana-mana aku hanya ke kamar kecil sebentar “ ucapku sambil membelai wajahnya untuk mengenakannya dan sebuah senyuman muncul melalui bibir tipisnya
“temani aku tidur" keluhnya yang menariknya kembali ke tempat tidur, dan berbaring di sebelahnya sambil membelai sambil rambutnya sesuai dengan yang dia mau, sedangkan tangannya memeluk pinggangku seperti bantal guling.
“lagu tidurnya mana?” celetuknya. Aku mengerutkan kening. Lagu tidur apa tidak salah aku mendengarnya? “aku mau tidur sambil mendengar kamu menyanyi" imbuhnya. Dan sekali lagi aku menarik nafas panjang dan menghembuskan nafas secara pelan dan mulai menyanyikan sebuah lagu yang biasa aku nyanyikan saat aku menyediakan selembar
Aku perhatikan terlihat matanya sayup-sayup terlihat akan mulai terpejam. saat dia sudah benar-benar terlelap aku hendak menjauhkan tubuhku untuk membenarkan posisi tidurku. Tapi semuanya sia-sia karena pelukannya yang terlalu kuat memelukku . membuatku hanya bisa tetap pada posisi sebelumnya
“ Kamu itu kenapa, sih mas” tanyaku pelan, yang tentu saja tidak akan ada jawaban karena orang yang aku ajak bicara sudah terlelap dibalut mimpi
“bayi besarku" aku hanya bisa tersenyum membayangkan bagaimana jika aku harus hamil lagi. Selain harus merawat yang benar-benar bayi dan juga bayi besar ini.
Lama-lama seperti ini membuatku perlahan juga ikut mengantuk. Dan akhirnya memilih untuk ikut tidur juga. padahal ini bukan kebiasaanku, tidur lagi saat sudah bangun apa lagi sebentar lagi sudah hampir siang.
Tapi beberapa hari ini entah, kenapa aku sangat mudah sekali untuk tidur dan juga merasa gampang sekali lelah.
Cup... cup... cup...
Aku rasakan pipiku di kecup-kecup kecil yang membuat tidurku terusik karena itu. Dan bukannya berhenti ciuman itu semakin gencar yang seakan memaksaku untuk membuka mata, dan dengan terpaksa aku membuka mata dan saat aku membuka mata hal pertama yang aku dapat adalah sosok mas Randy yang sudah ada di atasnya dengan senyuman yang mengembang di wajahnya
“Apa...” tanyaku dengan suara serak menatap wajahnya yang begitu syahdu di mataku
“ada mama di bawah “ ujarnya
Yang membuatku tersentak dan tanpa sengaja aku mendorong tubuhnya sampai hampir terjungkal ke bawah lantai
aku yang melihat itu hanya bisa menutup mulutku dengan kedua tanganku saat melihat suamiku yang sedang mengerang kesakitan karena ulahku tadi
“Apa sakit mas" tanyaku cemas dan dia mengaguk
“maaf, aku tidak sengaja “ kataku tulus dan membantunya berdiri
▪▪▪¤¤¤▪▪▪
“mama.. dari tadi disini “ tanyaku sambil menghampiri mama mertuaku saat ini sudah duduk di ruang tamu sedang menemani anak-anakku yang sedang asyik menyambar di ruang tamu
“Tidak terlalu lama, apa lagi ditemani mereka” tutur mama mertuaku
“lalu bagaimana apa sudah kamu coba saran mama? Bagaimana hasilnya" mama mertuaku yang bertanya tanpa basa-basi. Apa jangan-jangan mama memang sengaja datang kemari hanya untuk menanyakan hal ini