Semakin bertambahnya hari, kandungan Yeslin semakin membesar dan itu membuat Yeslin sedikit terbatas dalam melakukan semua kegiatannya.
Termasuk kegiatan rutinnya mengantar jemput kedua anak kembarnya, yang sekarang sudah jarang dilakukan. Terlebih lagi, sekarang jika berdiri atau berjalan terlalu lama jadi pusing dan lemas.
Maka harus dengan terpaksa Yeslin menyerahkan urusan anak-anak pada pamannya untuk urusan antar jemput
"Mau ke mana Udah rapi aja " Yeslin yang kali ini sedang duduk di ruang tengah menonton acara anak-anak yang menceritakan dua orang anak kembar laki-laki berkepala botak yang tinggal bersama kakak dan neneknya, yang di tayangkan salah satu televisi, ditemani dengan 1 mangkok penuh keripik singkong bumbu pedas. Entah kenapa semenjak hamil kedua ini Yeslin lebih malas untuk melakukan apa-apa, bahkan berjalan jauh sedikit saja Yeslin sudah merasa sangat lelah, bahkan porsi makanya sekarang lebih besar sedikit dari pada saat hamil si kembar. Bukan hanya itu rasanya akhir-akhir ini tubuh Yeslin rasanya sering merasa pegal. Dan sangat malas untuk melakukan apa pun, berbeda dengan beberapa lalu. Yang masih semangat melakukan segala hal.
Dari menyiapkan pakaian suaminya, masih bisa menyiapkan sarapan, masih bisa naik turun tangga sesuka hati, masih bisa berjalan-jalan dengan jarak yang cukup jauh .
Akan tetapi selama beberapa minggu terakhir ini, Yeslin sangat, sangat malas sekali. Bukan hanya dari kebiasaan yang bisa dilakukan. Dari yang bisanya bangun pagi, sekarang Yeslin jadi sering bangun siang. Membuat Randy mau tidak mau menyiapkan semua kebutuhannya sendiri. Walau pun Randy awalnya sempat protes saat kebiasaan sang istri yang tiba-tiba berubah, namun itu hanya berjalan beberapa hari saja. Sebelum Randy sadar kalau mungkin saja itu adalah bawaan bayi.
Akan tetapi bukan hanya itu, Yeslin yang bisanya selalu terlihat rapi, wangi dan cantik dengan beberapa polesan make up . Sejak hamil tempatnya sejak bangun dari korannya Yeslin jadi sangat malas. Malas mandi, malas berdandan. Dan yang paling mencolok adalah Yeslin yang tiba-tiba tidak suka dengan parfum yang Randy kenakan, Padahal parfum itu adalah parfum yang sudah sejak lama Randy kenakan, bahkan sebelum Randy menikah dengan Yeslin. Dan karena Yeslin tidak suka dengan parfum yang Randy pakai. Membuat Randy dengan ikhlas dan senang hati tidak memakainya lagi dan dengan lapang dada menerima permintaan Yeslin untuk mengenakan parfumnya. Yang sangat khas perempuan. Yang sebenarnya Randy sedikit tidak nyaman tapi apa mau di kata. Jika Randy tidak menurutnya maka sudah dipastikan akan ada drama yang akan terjadi seperti kehamilan pertama dulu.
"Mbak, aku pamit buat jemput si kembar ya..."Awan yang menghampiri Yeslin yang masih duduk santai didepan tv
Yeslin mengaguk “awan.... tunggu “ Yeslin kembali membuat awan menghentikan langkahnya
“nanti tolong belikan, asinan buah di depan kompleks ya" tutur Yeslin
“oke, beres “ Awan mengacungkan jempol Nya tanda setuju
"Mbak, kira kamu mau ke mana gitu, rapi amat. Kayak mau mengapeli pacar “cicit Yeslin saat memperhatikan penampilan Awan dari ujung rambut sampai ujung kepala. Rambut yang ditata licin. Baju yang rapi bau parfum yang menyengat. Membuat awan tersenyum kikuk saat mendengarkan apa yang dikatakan oleh kakak iparnya
"Sekalian usaha cari jodoh lah mbak, siapa tahu ada Bu guru cantik yang bisa di jadikan pacar “jawab Awan sambil cangar cengir lagi.
Sedangkan Yeslin hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah awan yang menurutnya membuat Yeslin geli sendiri. Menjemput anak teka seperti mau pergi nongkrong ke mall
"Ya, sudah mbak aku pergi sekarang. Asalammialikum " pamit awan sambil memakai jaket kulitnya
"Waalaikumsalam "jawab Yeslin. Yang kembali fokus pada acara kartu yang ditonton. Yang tanpa sadar membuat Yeslin terhanyut dalam cerita yang ada. Membuat air matanya menetes tanpa henti