"Nak, kamu didalam sana jangan nakal ya, jangan buat mama kesakitan dan cepat lelah, kasihan mana kalian, terutama kalian harus kasihan sama papa, soalnya kalau mama kalian udah mengeluh pasti papa tiap malam gak akan bisa tidur, karena harus berjaga semalaman supaya mama kalian gak merasa sakit lagi" tuturnya, dengan mata yang sesekali melirik ke arahku, lalu kembali fokus pada perutku,” Jadi....”
“kalian harus jadi anak-anak yang tangguh dan kuat seperti papa dan mama. Kami juga sangat menantikan kedatangan kalian untuk semakin meramaikan keluarga kecil kita ini" mas Randy yang kali ini memberi kecupan kecil di perutku. Mengobrol dengan si bayi memang selalu dilakukan Randy sebelum mereka tidur, seperti malam ini. Setidaknya mas Randy selalu menyempatkan waktu 5-10 menit setiap hari, hanya untuk melakukan pembicaraan singkatan, terkadang seperti malam ini mencoba untuk menasihati si bayi untuk tidak terlalu sering melakukan pergerakan yang bisa membuat ibunya merasakan sedikit sakit. Dan itu cukup berhasil, dan setelahnya mas Randy selalu berselawat sambil mengusap perutku, hingga nanti aku tertidur
Terkadang tak jarang mas Randy bercerita tentang apa saja yang terjadi selama seharian. Yang mungkin menurutku cukup aneh, terlebih lagi mas Randy selalu melakukannya saat kandunganku sudah mencapai 4 bulan sama seperti waktu kehamilan pertamanya dulu.
Katanya saat kandungan berusia 4 bulan selain sudah memiliki ruh yang sudah ditiupkan malaikat. Serta detak jantungnya sudah bisa terdeteksi dengan jelas, Janin yang berusia 4 bulan juga sudah bisa mendengar. Katanya menurut riset yang perubah mas Randy baca. Selain jantung dan organ dalam yang mulai secara perlahan terbentuk dan berfungsi, organ seperti telinga pun sudah mulai berbentuk dan berfungsi. Sebelum ke bagian yang lain, seperti mata, hidung, mulut, tangan, kaki dan lain-lain.
Maka disarankan bagi wanita hamil diusai kandungan 4 bulan sampai nanti saat melahirkan di calon anaknya, sebaiknya selalu diajak berkomunikasi sejak dalam kandungan. bisa dengan mengajaknya mengobrol, membacakan cerita, mendengarkan musik klasik atau dengan selalu melantunkan ayat suci Al Quran . Dan masih banyak lagi agar bayi merasa tenang didalam kandungan
"Ia... papa... kita semua akan jaga mama" ucapku sambil menirukan gaya bicara anak kecil, sambil mengusap helaan rambutnya dengan tanganku.
"Makasihi, ya, mas..." kataku yang masih setia memainkan rambut mas Randy yang saat ini sudah mulai tidur di pangkuanku sejak 10 menit yang lalu
"Udah selalu menemani aku, disaat seperti ini. Selalu mau aku repot kan dengan semua permintaanku yang aneh-aneh, selalu mencoba sabar menghadapi sikapnya yang gampang banget berubah akhir-akhir ini, terima kasih untuk kesabaranmu ”bisikku tepat di telinganya
"Sama-sama sayang, hanya itu yang bisa aku lakukan untuk kamu disaat seperti ini. Bahkan mungkin apa yang aku lakukan ini gak akan sebanding dengan semua yang sudah kamu lakukan. Kamu merelakan tubuhmu yang kecil itu berubah membesar hanya untuk membuat anak-anakku sehat dan terpenuhi gizinya tanpa memedulikan bentuk tubuhmu yang semakin bertambah bulan akan semakin berubah seiring perkembangan si janin. Kamu rela ke lelah saat mereka semakin tumbuh didalam tubuhmu, kamu juga harus rela menahan sakit, disaat mereka melakukan pergerakan yang lincah didalam sana”
“Dan aku tahu itu juga akan membuat pergerakanmu akan semakin terbatas nantinya. Dan mungkin perjuangan yang tidak akan pernah bisa aku bayar dengan apapun didunia ini, adalah saat nanti kamu berjuang untuk melahirkan mereka, untuk bisa melihat dunia. Yang mungkin jika aku yang ada di posisi itu pasti tidak akan bisa kuat, sepeti para wanita-wanita hebat yang bertarung nyawa saat melahirkan anaknya " ucap Randy
"Dan yang bisa aku lakukan sebagai seorang pria dan suami hannyalah hal kecil seperti ini. Selain selalu berusaha ada di setiap istriku membutuhkan ku, setidaknya aku bisa memberikan sedikit perhatian kecil yang lebih dari bisanya, juga selalu memberikan support, dan semangat agar kamu tidak merasa kalau kehamilan ini begitu berat dan melelahkan " aku hanya bisa tersenyum saat mendengar ucapannya. Tak ku sangka suamiku ini begitu sangat memperhatikan aku bahkan dari hal paling terkecil
