“ sudah aku bilang pergi! Kenapa masih datang lagi" aku bicara dengan sedikit berteriak
“kak...”
“ kakak kenapa? “ aku terkejut saat melihat siapa yang datang ternyata adalah Cinta dan Alex
“ kakak, kenapa? “
“wajah kakak, terlihat pucat dan tegang? Apa terjadi sesuatu?”
“tidak, tidak terjadi apa-apa “jawabku cepat “tumben kalian kesini “ aku buru-buri mengubah topik pembicaraan sebelum Cinta makin curiga dengan apa yang terjadi sebelum mereka datang
“ kenapa diam, kalian belum jawab pertanyaan kakak, kenapa kalian datang kesini? Bukankah kalian lagi sibuk mengurus pernikahan “ saat ini kami mengobrol di sofa agar lebih nyaman.
“tidak ada apa, aku kesini karena aku kangen kakak, dan juga sudah lama aku tidak bertemu dengan kakak" ujarnya. Ya, memang kalau di pikir-pikir aku dan cinta sudah sangat jarang bertemu. Yang aku ingat kami bertemu saat Dia dan Alex lamaran. Dan setelah itu jarang apa lagi di tambah aku yang sedang koma, kala itu
“kakak. Juga kangen kamu”
“ kata mas Randy kamu juga bantu untuk jaga cinta saat kakak dirawat. Bagaimana keadaan mereka? Kakak kangen banget sama mereka “ kataku
“mereka semua baik-baik saja. Yang penting sekarang kakak harus sehat dulu, jangan pikirkan tentang anak-anak mereka semua sehat dan baik" perkataan cinta membuatku sedikit lega. Setidaknya anak-anak baik-baik saja selama aku tidak ada.
“tapi... kak"
“kenapa kakak tadi kelihatan sangat tegang dan ketakutan? Apa kakak yakin baik-baik saja" tanya cinta
“kakak, baik-baik saja dek...” kataku sambil mengulum senyum untuk kembali meyakinkannya.
Hari ini aku cukup bisa melupakan pertemuan tak terdugaku dengan Arya tadi. Dengan mendengar Cinta tentang persiapan acara pernikahannya sekan sejenak membuatku lupa..
Tapi setelah mereka berdua pulang. Entah kenapa aku merasa sepi. Apa lagi mas Randy sedang tidak ada di sini di sampingku, jadi tidak ada teman yang bisa aku ajak bicara dan berbagi kisah lainya. Aku juga rindu dengan semua perlakuannya mas Randy yang begitu memanjakan aku.
Aku sempat berpikir untuk menonton Tv, tapi acara hari ini rasanya kurang menarik. Padahal hari ini drama Korea favoritku sedang tayang dan hari ini tepat episode terakhirnya. Tapi kenapa aku malas sekali menontonnya, dan lebih memilih mematikan Tv, aku juga menggunakan cara lain agar mengusir rasa bosan ini dengan tidur.
Tapi tetap saja, aku tidak bisa tidur. Aku tetap saja merasa ada yang kurang. Beberapa kali aku melirik ke gawai yang ada di atas meja. Berpikir untuk menghubungi mas Randy, tapi sebelum pikiran itu aku lakukan aku langsung membuangnya jauh-jauh . Takut siapa tahu saat ini dia sedang sibuk
Bahkan sampai malam menjelang aku masih ragu untuk hanya mengirimkan pesan. Padahal rasa rinduku padanya sudah sangat membuat aku sesak. Seakan sehari saja aku tidak bertemu dengan dia rasanya pasokan udara di paru-paruku seperti menipis..
Apakah, mas Randy juga merasakan yang sama denganku? Apa dia rindu aku kalau kami saling berjauhan seperti ini .
Rasanya seperti sebuah doa yang terkabul, saat aku berharap gawaiku berbunyi. Dan itu benar-banar terjadi. Tanpa melihat siapa yang menelefon aku langsung mengajaknya karena aku yakin kalau itu adalah mas Randy. Siapa lagi yang akan menghubungi aku hampir tengah malam sepeti ini.
“halo mas”
“ kenapa baru mengabari aku sekarang?”
“aku kan kangen sama kamu, sehari enggak ketemu rasanya ada yang kurang” aku langsung mengajukan banyak pertanyaan untuknya
