Seisi rumah berubah menjadi panik dalam seketika, saat ada seseorang yang berteriak dari kamar atas dengan begitu kencangnya membuat semua orang bergegas menuju ke sumber suara tersebut.
Begitu juga dengan Randy yang baru saja pulang untuk mengantarkan anak-anak pulang sekolah. Kebetulan hari ini Randy ada Pertemuan di luar sekalian saja menjemput si kembar yang kebetulan saat itu juga baru saja pulang
Tolong.... Tolong... Suara itu terdengar samar-samar dari luar. Randy kira itu suara dari rumah sebelah yang sedang menonton film, tapi semakin dekat dengan pintu utama. Suara minta tolong itu semakin terdengar jelas dan saat benar ada di depan pintu utama Randy melihat semua penghuni rumah sedang panik
"Syukurlah tuan sudah datang” Fanny yang langsung menghampiri Randy yang masih berdiri bersama dengan dua anaknya si tuang tamu.
" Tuan nyonya pingsan di kamar dan sampai sekarang tidak sadarkan diri" beber Fanny yang terlihat makin panik
Deg...
Tubuh Randy kaku seketika. Bagaikan tersambar petir di siang bolong ketika Fanny mengatakan kalau Yeslin pingsan pikiran Randy langsung seketika kosong seketika. Bahkan saking terkejutnya Randy tidak sadar jika tas kantornya sudah jatuh begitu saja tergeletak di lantai, dan langsung berlari Dengan tergesa-gesa Randy berlari begitu saja menaiki anak tangga
Randy mencoba membuka pintu, namun pintu kamar seakan terkunci dari dalam.
“Siapa yang menyuruh pintu dikunci “ bentak Randy pada semua pekerja di rumahnya, yang sudah bertindak ceroboh.
“Sayang....”
“Sayang”
Randy mencoba memanggil Yeslin. Sambil mencoba membuka kunci dengan kunci cadangan. Tapi tidak ada satu pun respons dari Yeslin. Membuat Randy semakin cemas
“Tidak ada pilihan lain" ucap Randy dalam hati
“ kalian mundur” pinta Randy pada kedua anaknya yang saat ini bersama dengan Fanny
Percobaan pertama Randy gagal membuka pintu kamar. Tapi Randy tidak menyerah. Randy mencoba untuk kedua kalinya dengan mendobrak menggunakan kakinya untuk kali ini.
Dengan tendangan sangat keras akhirnya pintu itu pun terbuka, Randy menatap nanar pada sosok yang saat ini sedang terbaring lemah di lantai tak sadarkan diri. Tanpa pikir panjang Randy langsung mengangkat tubuh lemah dan tak berdaya Yeslin keluar kamar
Sesekali sambil menuruni anak tangga Randy memperhatikan wajah istrinya yang terlihat pucat, kulitnya terasa dingin. Tanpa sadar air mata Randy menetes mengenai wajah Yeslin
“ pak Maman...”
“Pak maman “
Randy tampak memanggil nama sopirnya untuk mempersiapkan mobil secepatnya. Dan ketika mobil sudah siap, Dengan perlahan Randy memasukkan tubuh lemas Yeslin ke dalam mobil dengan posisi duduk.
"Kalian berdua di rumah saja, papa mau bawa mama ke rumah sakit" Randy menghentikan langkahnya saat di depan si kembar yang menatapnya dengan mata berbinar mengatakan Ingin ikut, tapi sebelum itu di Katakan Randy lebih memilih melarang si kembar ikut, bukannya tidak mau mengajak kembar, selain rumah sakit tidak bagus untuk anak-anak. Randy takut kalau nanti dia tidak bisa mengurus mereka selama Randy sedang sibuk mengurus Yeslin.
Si kembar mengangguk patuh pada perintah papanya dan langsung di ambil alih oleh Imah
"Bertahanlah sayang" ujar Randy dalam hatinya sebelum menyalakan mobil menuju ke rumah sakit terdekat
****
Randy menunggu di depan ruang UGD tubuhnya lemas karena cemas, apa lagi dari tadi dokter belum juga keluarga dari dalam. Apa terjadi sesuatu pada istrinya? Apa terjadi hal yang serius Sampai harus selama ini pemeriksaannya?.