BAB 9

518 21 0
                                    

Jangan datang jika hanya membuat kenangan indah lalu pergi karena hati itu sensitif seperti tembok jika kita menancapkan paku ke tembok, bekas itu akan tetap ada dan susah hilang.

-----------------------------------------------------------------
Tidur Amanda sangat lelap tetapi saat matahari menembus kain gorden kamar Amanda dan mengenai wajah Amanda membuat Amanda bangun dari tidurnya. Amanda melihat jam yang berada di meja kecil di samping tempat tidurnya yang menujukkan pukul 7 pagi.

"Woy bangun, bang Komo udah mau pergi ke rumah sakit, katanya lo mau praktek di rumah sakit tempat bang Komo?"teriak Miko sambil mengetok2 pintu kamar Amanda. Amanda langsung keluar dengan menggunakan mini dress putih dan hils hitam sertas tas yang di bawahnya di tangan kanannya.

"Udah bangun kali gue dari tadik, emang lo kebo, susah bangun!"jawab Amanda sambil berjalan ke bawah. Saat ingin menginjak tangga pertama suara Miko membuatnya berbalik dan menatap Miko

"Apa lagi?"tanya Miko dengan muka datar yang menatap Amanda

"Teman gue yang cari gue selama 2 tahun udah datang bang?"tanya Amanda dan di balas angukan kepala Miko

"Dia di mana bang?"tanya Amanda lagi

"Di ruang nonton main ps sama bang Komo"jawab Miko sambil berjalan deluan turun dari tangga

Amanda masih setia di atas tangga pertama sambil menatap punggung Miko yang terus berjalan. Amanda masih penasaran siapa yang mencarinya selama ini.

"Manda turun woy, ngapain di atas mulu? Bang Komo udah mau pergi di sini juga ada teman lo"teriak Miko lavi untuk kesekian kalinya

"Bentar bang"jawab Amanda sambil berjalan turun tangga."teman gue mana bang? Katanya tadik ada kok sekarang engga ada?"tanya Amanda sambil melihat ke sekeliling ruangan nonton tersebut.

"Lagi ke toilet"jawab Komo"masih mau tunggu teman lo atau pergi sekarang?"lanjut Komo

"Tunggu bentar ya bang"jawab Amanda sambil tersenyum dan berjalan menuju samping Miko yang sedang memainkan ps

"ngapain duduk di samping gue? Itu tempatnya teman lo! Pindah ahh"kata Miko sambil mendorong pelan Amanda.

"Yaelah bang, gue adik lo! Masa lo pentingin teman gue si lo jah.."belum selesai Amanda mengomeli Miko tapi sudah di potong dengan suara yang tidak asing di telinga Amanda.

"Engga apa2 bang, biar Manda duduk di situ. Bentar lagi juga Manda pergi"kata cowok yang berada di belakang Amanda. Amanda yang mendengar itu langsung berbalik melihat ke belakang dan melihat sosok yang lama tidak dia lihat.

"Kak Jefri?"teriak Amanda sambil berlari dan memeluk Jefri

"Apa kabar? Sudah jadi dokter sekarang?"tanya Jefri

"Baik kak, iya dong kak umur aku masih 21 udah jadi dokter"jawab Amanda bangga sambil melepas pelukan mereka

"kakak apa kabar? Kakak kemana aja? Manda kagen! Pergi ngilang gitu aja tanpa kabar! Kak tau engga kalau kak Rayn dan kak Chicco udah nikah lo kak"lanjut Amanda yang menceritakan semuanya dengan semangat 45

"Kakak tau la dek, kakak ada pas Rayn nikah kakak juga ada saat Chicco nikah. Kamu yang engga lihat kakak"jawab Jefri sambil memegang tangan Amanda dan membawah Amanda duduk di sofa ruang tamu.

Penantian BerhargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang