BAB 20

375 13 0
                                    

Percayalah, saat engkau sedih
Tuhan sedang memelukmu erat
Meski engkau tak pernah merasakannya!

----------------------------------------------------------------
Seandainya waktu bisa di putar Amanda sangat ingin kembali di saat Nichol ingin berangkat ke korea dan membatalkan Nichol berangkat agar semua ini tidak terjadi, jika itu tidak mungkin Amanda ingin ini semua hanya mimpi buruknya.

Amanda tetap bersyukur bisa mengenal Nichol, bisa menghabiskan waktu dengan Nichol walau hanya sebentar Amanda sangat bahagia semua itu pernah terjadi. Amanda bersyukur bisa mengenal Nichol dan bisa merasakan cinta pertamanya meninggalkannya dan itu sangat sakit.

Amanda bersyukur karena dia bisa merasakan semua rasa sakit tersebut dan membuat dirinya jadi lebih kuat. Amanda akan tetap bersyukur dan tetap tersenyum itu semua karena perkataan Nichol.

"Bersyukurlah karena itu semua pernah terjadi di dalam hidupmu dan membuat hidupmu lebih berwarna, tetap bersyukur dan tersenyum bagaimana pun keadaan mu karena senyummu adalah favorit dalam hidupku"

Perkataan tersebut terus saja terbayang di kepala Amanda. Membuat Amanda semakin belajar menjadi munafik, terlihat biasa saja tapi di dalam sana dia sangat rapuh layaknya kertas yang telah di bakar dan tertiup angin.

"Jika memang kamu sudah pergi ninggalin aku, aku harap jangan pernah datang lagi jika hanya ingin mematahkan dan pergi lagi!"guma Amanda pada diri sendiri

Di saat Amanda meneteskan air mata, seseorang membuka pintu kamarnya yang sontak membuat Amanda menghapus kasar air matanya.

Amanda melihat ke arah pintu dan sosok lelaki berdiri tegak di depannya dengan mata yang menatap sedih ke arahnya.

"Don't cry baby, you strong women and i know you can all confront and i hope you always happy"kata lelaki tersebut sambil memeluk Amanda sangat erat

"I can't"hanya kata itu yang keluar dari mulut Amanda

"You can, you strong"tegas lelaki tersebut

"You know i only fake smile"jawab Amanda sambil terisak di bahu lelaki tersebut

"Stop Amanda, disini masih ada gue, Ryan, Chicco, Afiya, Caitlin, Miko, Komo, dan lain2nya jangan buat hidup lo seakan engga berarti lagi, lo sangat berarti di hidup gue Manda, jangan buat gue jadi lelaki brengsek yang ngelihat wanita yang gue sayang menagis dan gue engga bisa apa2" jelas Brandon, sosok sedari tadik yang menghibur Amanda adalah Brandon yang baru tiba dari paris "please, gue butuh lo Manda, adik gue ingin di jodohin dengan rekan kerja papa gue dan itu semua gara2 gue. Gue yang kekeh ingin nikah sama Baby dan korban dari semuanya adalah adik gue"lanjut Brandon tertunduk.

"Come on, i'm sure you can! Dia adik lo! Dan lo harus bantu dia agar tidak terbawa kedalam perjodohan sialan itu"jawab Amanda menatap Brandon marah

"Dia engga cinta lelaki itu dia punya kekasih yang sangat dia cintai dan gue yakin dengan pilihannya sendiri tapi sekarang gue bisa apa? Gue hanya bisa diam dan dia? Sama, dia hanya bisa diam dan merelakan pacarnya pergi tapi gue yakin mereka saling cinta buktinya mereka terus bersama dan selalu komunikasih"jelas Brandon panjang lebar

"I belief you can!"hanya kata itu yang keluar dari Amanda karena dirinya sekarang juga sangat rapuh, menguatkan diri sendiri saja sangat susah bagi Amanda dan sekarang harus menguatkan orang lain? Sangat mustahil bagi Amanda tapi sekarang dirinya tidak boleh egois, sahabatnya sangat membutuhkannya sekarang.

Penantian BerhargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang