BAB 22

353 14 0
                                    

Apa rasanya harus sesakit ini?

-----------------------------------------
Amanda sangat panik melihat Nichol yang tidak sadarkan diri di hadapannya. Amanda merasa ingin meninggalkan Nichol saat Moko dan Komo telah mengantar Nichol ke rumah sakit tapi rasa rinduh yang begitu besar yang membuat Amanda ingin tetap bersama Nichol dan rasa ingin menjaga Nichol juga begitu besar.

Tapi banyak pertanyaan di kepala Amanda, apa dia akan berhenti berharap, berhenti menunggu hal yang tidak pasti dan belajar berhenti untuk mencintai dan menyayangi cowok yang di hadapannya ini.

"Manda, Da."kata Nichol lemah dengan mata yang masih tertutup

"Aku di sini Nic, aku ada di samping kamu"jawab Amanda sambil mengelus lembut pipi Nichol

Nichol terbangun dan menatap Amanda, tiba2 kepalanya tersa sangat pusing dan berbagai kenangan saat SMAnya muncul perlahan2 di kepalanya.

"Maaf saya sudah lancang memegan tangan anda"kata Nichol sambil melepas tangan Amanda

"Apa kamu benar2 lupa sama kenangan kita?"kata Amanda tertunduk

"Seberapa dekat kita dulu? Apa anda bisa menceritakan semuanya? Sebelum semuanya terlambat"jawab Nichol

"Terlambat?" Kata Amanda menatap Nichol

"Ya terlambat karena saya akan menikah sebentar lagi dengan Kim dia sosok yang selama ini bersama dengan saya. Dia sosok yang membuat saya semangat lagi"jelas Nichol sambil tersenyum "tapi saya merasa dia seperti orang asing buat saya dan anehnya ketika saya dekat dengan anda saya merasa sangat nyaman dan takut anda pergi sedangkat sosok yang saya kenal selama ini seakan tidak pernah berarti di dalam hidup saya"lanjut Nichol

"Apa kamu akan ninggalin aku demi dia? Apa hubungan kita yang sudah lama akan berakhir sampai di sini? Apa pertunangan kita akan berakhir? Apa semua janji2 kamu tidak akan kamu tepati?"jawab Amanda sambil menghapus kasar air matanya

"Apa kita pernah ada hubungan? Apa sejau itu hubungan kita?"kata Nichol

Nichol merasa pusing lagi di kepalanya. Merasa ada sebuah kejadian yang perlahan2 terlintas di kepalanya. Rasa sakit itu membuat Nichol kembali tidak sadarkan diri.

"Kak Miko, Nichol kak"teriak Amanda

"Jangan paksa dia buat ingat semuanya. Itu akan berpengaruh pada kerja otaknya, biarkan dia mengingatnya secara perlahan. Jika ingatannya telah pulih kemungkinan dia bisa mengalami trawma atas kejadian yang dia alami"jelas Miko "kamu dokter dan kamu tau resiko yang akan dia alami jika dia terlalu memaksa mengingatnya dan itu sangat berpengaruh buruk bagi dia" lanjut Miko

Amanda menganggukkan kepalanya dan kembali menatap Nichol.

Apa hubungan kita akan berakhir sampai di sini? Batin Amanda

Amanda merasa air matanya telah membasahi pipinya. Amanda berusaha tetap tersenyum dan menahan tangisannya agar tidak membasahi pipinya lagi.

Amanda menghubungi kedua orang tuanya dan kedua orang tua Nichol. Ketika orang tua Nichol dan Amanda datang Amanda menjelaskan semuanya dan orang tua Nichol hanya meminta maaf atas pertunangan Nichol di korea yang tidak di ketahui mereka.

Penantian BerhargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang