BAB 10

565 20 0
                                    

Tidak semua kenangan harus di lupakan ada kenangan yang tidak harus di lupakan dan ada juga kenangan yang tidak harus di ingat!


-----------------------------------------------------------------
2 bulan dari kejadian Nichol dan Amanda telah resmi berpacaran. Caitlin juga sudah berada di Singapura melanjutkan kulianya. Semuanya berjalan di penuhi kebahagiaan, Nichol sangat mencintai Amanda. Amanda kembali menginga kejadian saat di SMAnya di bandung dulu bersama Jefri.

Flashback

2 bulan saat Amanda pindah ke SMA 17 di bandung, kedekatannya dengan Jefri semakin dekat. Amanda sangat senang saat berada di dekat Jefri, Saat bersama Jefri, Amanda tidak mengingat Nichol.

"Manda, entar pulang sekolah temanin gue ya?"tanya Jefri saat mereka berjalan berdua menuju kantin

"Emangnya kemana kak?"tanya Amanda

"Kepo, lihat entar aja, tungguin di parkiran ya"kata Jefri yang di balas dengan angukan kepala Amanda

Lonceng pulang pun berbunyi, menandakan waktu untuk pulang. Kelas Amanda yang memang kelas unggulan 15 menit setelah bel berbunyi barulah mereka keluar. Amanda berlari dengan terburu2 di koridor karena takut Jefri menunggu lama.

"Manda, lo mau kemana?"teriak Afiya
"Gue deluan ya Fi, lo bareng Chicco aja"teriak Amanda dan terus berlari

Saat Amanda berjalan melewati lapanga, matanya melihat 3 orang yang sedang menghadap bendera sambil hormat. Amanda semakin memperhatikan orang tersebut dan dugaannya tidak salah, Orang itu Jefri, Rayn, dan Chicco.

Amanda hanya melihat mereka dan terus berjalan ke parkiran menunggu Jefri menyelesaikan hukumannya. 15 menit Amanda di parkiran akhirnya Jefri datang dengan luka yang ada di dahinya. Amanda yang melihat itu berlari dan melihat luka Jefri lalu membuka tasnya dan mengambil sapu tangan birunya dan plester obat dan membersihkan luka Jefri.

"Berantem lagi kak? Terus di hukum? Engga capek apa berantem, sayang tau wajah kakak"tanya Amanda saat selesai membersihkan luka Jefri dan duduk di dekat parkiran, menunggu hujan redah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berantem lagi kak? Terus di hukum? Engga capek apa berantem, sayang tau wajah kakak"tanya Amanda saat selesai membersihkan luka Jefri dan duduk di dekat parkiran, menunggu hujan redah.

"Laki2 itu wajar kalau berantem"jawab Jefri santai sambil duduk di samping Amanda

"Berantem tanpa ada alasan dan tidak tau situasi dan keadaan itu engga wajar kak"kata Amanda lagi sambil menatap turunya hujan yang semakin deras.

"Manda balik sini dong, lo engga mau lihat wajah ganteng gue"goda Jefri saat melihat Amanda yang tidak melihat wajahnya

"Manda balik sini dong, lo engga mau lihat wajah ganteng gue"goda Jefri saat melihat Amanda yang tidak melihat wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Penantian BerhargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang